Tenang

44 14 9
                                    

"sepertinya mereka berhasil membunuhnya" ucap pria berjubah yang bersandar di dinding batu.

"Sebenarnya apa tujuan anda ingin membunuh manusia?" Ucap pria bertelinga hewan yang ada kristal kecil di dahinya.

"Tidak ada alasan spesial"

"....."

"Lagi pula aku tidak berencana membunuh seluruh umat manusia, aku hanya ingin memancing orang itu keluar" ucap pria berjubah itu sambil berjalan ke sebuah tangga ke bawah.

"Kenapa kamu diam?, Ayo lanjut leveling selagi mereka sibuk dengan masalah mereka" ucap pria berjubah itu.

"Baiklah" jawab pria bertelinga hewan.
.
.
.

Sekarang Rita sedang duduk di depan sebuah ruangan.

Pintu didepannya terbuka.

"Silahkan masuk" ucap seorang pelayan wanita.

"Trimakasih, badanmu bagus juga" ucap Rita sambil berjalan masuk.

"Ah.. trimakasih" ucap pelayan itu.

Mata Rita melihat ruangan yang elegan dan terkesan rapi.

Di depannya ada seorang pria berambut cepak.

"Ada keperluan apa" ucap pria itu, bukan pria tapi om om.

"Aku ingin menyelenggarakan lomba sekaligus pelatihan kepada prajurit kota ini" ucap Rita sambil duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Biar ku dengar idemu"

"Baiklah, pertama tama aku ingin membawa prajurit keluar dari kerajaan ini, kerajaan ini tidak cocok untuk lomba yang akan aku gelar"

"Kemana kau kan membawa mereka?"

"Ke negri para petualang, untuk mencegah keributan aku ingin mereka memakai baju ala petualang" ucap Rita.

"Jadi kamu berdiam membuat mereka leveling?"

"Begitulah, mereka hanya level dibawah 10 serta tidak memiliki pengalaman bertarung dengan monster, kan sayang kalau dibiarin seperti itu terus"

"Pertama, bisa kamu memberitahu tujuan mu?"

"Hmm.. anggap saja aku peduli dengan hak hak petualang dan guild kecil soal tempat tempat leveling dan hunting"

"Ooh.. baiklah, tapi kami tidak bisa melakukannya secara sembarangan tanpa persetujuan bangsawan"

Tiba tiba ada sekantong kecil benda di meja om om itu.

"Sogok saja mereka" ucap Rita.

Bangsawan itu membuka kantong itu dan matanya terkejut.

"Apa ini benaran bunga Strienem!?"

"Kurasa 10 sudah cukup kan?, Kudengar harga 1 kelopaknya saja sudah 8 juta dricash(karena sudah bukan musimnya alhasil stok menurun dan harga menaik drastis) siapa yang bisa menolak 9 buah kelopak?" Ucap Rita sambil mengangkat bahu.

"Tapi.. ini terlalu banyak"

"Baiklah, aku ambil 5 buah, sudah cukup kan?" Tanya Rita sambil mengambil 5 kelopak bunga strienem dai kantong di meja.

"Kalau boleh tahu apa hadiah utama lomba mu ini?"

"Kristal cerberus dari hell trial"

"Apa!!?" Teriak komandan itu.

Komandan itu terdiam lalu dia mulai bicara lagi.

"Tidak masalahkan kalau saya ikut?" Tanya komandan itu.

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang