nilai sempurna

29 9 6
                                    

"He-he-hentikan!!!!"

"Tenanglah kamu akan kubunuh tanpa merasakan sakit"

~~~~~~~~~~~

"Apa yang terjadi!???" Tanya Q yang mendobrak masuk ke kamar orang bertopeng, saat masuk dia hanya melihat dia sedang duduk menghadap ke jendela.

"Kamu baik baik saja?"

Q menggunakan tangan tak terlihatnya untuk memutar kursi itu, saat kursi itu digerakkan kepala orang bertopeng itu langsung terlepas dan jatuh ke bawah.

Orang misterius itu muncul lagi dan menggendong badan tak berkepala dan mengambil kepala orang itu.

"Aku memberi kalian waktu 1 hari untuk menebak siapa diriku, sampai jumpa"

Q langsung menahan orang itu dengan skill nya.

"Tidak akan kubiarkan kamu pergi sekarang!!"

Carraser masuk ke ruangan dan mendekati orang misterius itu.

"Anti magic area!" Ucap Frania ntah dari mana.

Di lantai ruangan itu tergambar lingkaran sihir biru.

"Ahahahaha!!! Hebat! Hebat!, Tapi ini belum cukup!!"

Lingkaran sihir biru di lantai mulai memudar.

"Sampai jumpa kalian bertiga"

Orang misterius itu menghilang seperti api.

"Clone api..."
.
.
.

"Oooh tenggorokan sakit saat menelan sesuatu, apa kamu kerja di bawah terik matahari?"

"Iya"

"Bisa buka mulutmu?, Lidahnya dikeluarkan"

"Baik"

Aku membuat sihir cahaya dan melihat ke dalam mulutnya, ternyata amandelnya membengkak.

"Ini penyakit umum, kamu tahu tanaman yang seperti rumput dan berbunga kuning kecil?"

"Eh?, Tanaman yang ada dihutan?"

"Iya, kamu rebus dan minum air rebusannya, lalu tiap selesai kerja kamu harus kumur air garam"

"Baiklah, saya akan melakukannya"

"Lalu jangan makan terlalu banyak yang digoreng"

"Ukh... Itu makanan kesukaanku..."

"Kalau gitu kurangi porsinya, itu membengkak karena panas dalam tubuhmu menaik"

"Terimakasih atas sarannya"

'menyakit langganan mu ya'

'yap, satu tahun pasti kena 4 kali'

Karena tidak ada orang lagi aku keluar dari kuil dan berjalan di pasar.

"Wanginya...."

Sumber aroma enak itu ternyata dari rebusan daging yang berwarna coklat.

"Boleh ku cicip sedikit?"

"Silahkan"

Aku mengambil sendok yang disediakan dan mencicip sedikit kuahnya.

"Ini...."

"Ada apa?"

"Akhirnya, ada makanan yang membuat lidahku menari"

"Eh?"

"Aku sarankan jangan hanya memakai kecap asin, pakai juga gula agar terasa agak manis dan kuahnya jangan terlalu kental, dan lebih enak lagi kalau ditambah telur, lalu jangan masukkan lada lagi, sup ini tidak cocok dengan lada"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang