"makan"
Bandoku berubah menjadi ular dan menelan habis giant hell hound yang kubunuh.
"Haah.... Aku mau melihat cahaya matahari"
Badanku menjadi sangat putih dan agak dingin, ntah sudah berapa bulan aku di tempat tak bercahaya ini.
"Hm?"
Aku melihat papan di dekat tangga, aku membacanya agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
[Peringatan!!, Dengan menaiki lantai 149 ini ada kemungkinan kamu tidak bisa kembali lagi, pertama kamu harus melawan boss(kalau sial)!!"
"Huh?, Kedua nya apa?"
Aku menaiki tangga itu, tidak ada boss apapun, hanya ada ruangan yang sangat luas, berarti aku beruntung.
Saat aku keluar dari ruangan itu ada sebuah desa kecil, lebih tepatnya tumpukan kios dagangan.
"Hei kau wanita disana, kamu baru naik lantai ini?" Tanya seorang pria dengan kepala kuda.
"Iya"
"Kalau begitu ambil kacamata ini"
Dia melemparkanku sebuah kacamata hitam.
"Jika hilang kau bisa mendapatkannya dengan 40 kristal"
"Baiklah?"
Aku berjalan ke sebuah kolidor, disana ada penjaga yang memakai topeng las dia duduk di depan pintu.
"Ooh... Tolong pakai kacamatamu disini, aku tidak yakin kamu bisa menahannya"
"Memangnya ada apa?"
"Nanti kau akan tahu" ucap dia sambil berjalan menjauh.
Saat aku memegang kenop pintu itu dia langsung membalikkan badannya.
Aku membuka dan mataku langsung seperti ditusuk ribuan jarum.
"Aaaaaaa!!!!"
Aku menutup pintunya lagi dan memakai kacamata hitamnya.
"Sudah kubilang"
"Apa apaan tadi itu!??"
Aku membuka pintu itu dan merasakan hawa hangat, dan mataku langsung melihat sesuatu yang sangat terang.
"Aaaa!!!paa!!! I!!!!ni!!!!!"
Aku melihat sebuah bola api merah besar yang menyala di udara yang sangat tinggi, tetapi masih tertutup oleh batu merah, dan.....
"Lava... Api... Ini neraka???"
"Kau akan terbiasa nanti, tempat itu lebih nyaman dari pada dalam goa"
"Tapi... The sun is deadly laser..."
"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, semoga perjalananmu baik baik saja"
Aku langsung menyesuaikan mataku dengan body fabrication dan melempar kacamata hitam itu.
"Baiklah, memang ada cahaya tapi bukan dari matahari"
Aku berjalan mendekati lava, panasnya bukan main, aku menggunakan telekinesisku untuk mengangkat sedikit batu obsidian, alu hingga memakai mp charger sebanyak 10 kali untuk mengangkat segenggam lava ke darat.
"Whew, 3 kali lebih berat dari air"
Terkadang aku merasa kesal, aku memiliki skill telekinesis yang bisa menjadi skill op, tetapi aku hanya punya batasan sebesar 1/2 kilo saja.
"Baiklah, vacuum area!"
Aku membuat area sekitar lava yang ku bawa ke darat menjadi tidal berudara lalu mendinginkannya dengan sihir es yang masih belum aku kasih nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
i can do anything i want in another world
Fantasi[completed, lanjut part 2] Rita siswa sma kelas 11 karena pandemi saat ini dia sekolah onlen Seperti orang orang biasa pastinya dia menghabiskan waktu di depan hp atau komputer, suatu hari komputernya terkena virus aneh, itu bukanlah virus biasa. Sa...