Butterfly Effect

34 8 0
                                    

"Sayang sekali, walaupun kau mengalahkanku kau tidak akan bisa mengalahkan manusia bernama Rita"

"Sialan kau!!!!"

"Makhluk bodoh"

Puluhan lingkaran sihir muncul di depan pria itu dan menghancurkan badannya.

"Menyerahlah"

Badan pria itu menjadi asap hitam dan terbentuk kembali.

"Dia yang menbunuhmu, tetapi mengapa kamu masih ingin menjadi kuat untuk bisa melindunginya????"

"Kalau aku menjadi kuat, aku bisa menghentikan dia untuk membunuhku!"

"Kamu ingin melindungi dari apa???, Justru dirimu yang mengancam hidupnya dulu!"

"........."

"Dia itu berbeda dengan dirimu, pura pura mati dan menyamar menjadi wanita untuk menyembuhkan seluruh lukamu, sedangkan dia mengorbankan nyawanya!, Apa kamu tidak sadar diri!!?"

"A-"

"Dari pada kamu membuat masalah lebih besar lagi, lebih baik kamu langsung menemuinya dan tinggal ucapkan, aku mencintaimu dan selesai, tidak akan ada konflik besar yang akan terjadi!"

"Sungguh?, Hanya karena itu kalian sampai bertarung sampai mati?"

Di belakang mereka ada Rita yang turun dari punggung seekor naga merah.

"Kau!?"

"Terimakasih karena telah menyerangku dalam mimpi, berkat itu aku jadi tahu siapa dirimu, orang bodoh!"

"Serius kau menyerangnya saat kekuatanmu belum sembuh?, Apa dirimu bodoh?"

"Dia sangaaat bodoh"

Rita membuat 10 pedang sihir dan menusuk tangan dan kaki pria itu lalu menekannya dengan sihir gravitasi.

"Aku tidak akan membiarkan dirimu kabur lagi, aku ingin hidup damai secepat mungkin"

Aku berjalan ke depan elder dragon.

"Yoo kakek tua"

"Ada perlu apa kau kesini?"

"Ayo kita duel untuk terakhir kalinya, aku akan menerima title ku setelah berhasil menebasmu"

"Aku sudah dengar cerita tentang dirimu dari keturunanku"

"Haha?"

"Yoi"

"Oooh!!!! Hah? Siapa istrimu?"

"Semua yang berdarah naga adalah keturunanku"

"Huuuh???"

Aku teringat kalau trait ku ada yang namanya dragon blood.

"Kamu kakekku?"

".... bukan"

"Yaaah... Sayang sekali, jadi bagaimana dengan duel kita?"

"Aku tahu dirimu kuat, tetapi title di akui alam itu tidak akan dikenal oleh manusia lain, apa kamu yakin?"

"Ya"

"Tidak ada gunanya melawanmu, aku sudah dengar dari Yoi tentang kecepatanmu, aku akan membiarkanmu melukai kepalaku"

"Benaran?, Terimakasih"

Aku menarikkan pedangku lalu meloncat ke atas kepalanya dan dengan hati hati menebas kepalanya agar tidak terluka fatal, aku kemudian menyarungkan pedangku dan memakai healing lalu loncat turun dari kepalanya.

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang