Part 25

265 11 1
                                    

Haii, kembali lagi sama gue jangan lupa vote and comment yaa biar gue lebih semangat.

Thank you❤
_________________________________________________
^
^
*Lexa POV*
Hari yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, hari ini adalah hari dimana stella akan pindah kesekolah ini.

Pagi hari ini gue pun sudah siap untuk pergi kesekolah, sesampainya disekolah gue bertemu dengan rensca dan dia langsung mengalungkan tangannya ditangan gue dan kami pun pergi ke kelas bersama.

Akhirnya jam pelajaran pun dimulai, datanglah wali kelas gue bersama seseorang yang sudah gue duga.

Gue melirik sekilas ke arah rensca dan gue dapat lihat wajah terkejutnya, gue langsung menghadap kedepan kembali menatap matanya dengan santai bertepatan dia melihat kami berdua juga.

Dia pun disuruh oleh walikelas untuk duduk ketempat yang kosong dan itu bertepatan di deretan kami lebih tepatnya pojok tembok, gue pun tidak menanggapi samasekali dan memilih fokus ke depan.

Tetapi rensca tetap memandang dia dengan pandangan tidak menyangka, wali kelas pun memulai pembelajaran hingga bel istirahat pun berbunyi, gue dan rensca langsung pergi menuju kantin untuk mengisi perut kosong ini.

Saat kita sedang menikmati makanan yang ada datanglah orang yang sangat kita semua hindari.

"Oh waw.. sahabat gue pada kumpul semua"ucapnya dan hal itu membuat seluruh penjuru kantin mengarah kepada kami.

Gue yang sudah tau siapa orang itu hanya diam tampa menengokkan kearahnya, tetapi berbeda dengan yang lain mereka serempak menengokkan kepalanya karna sangat mengenal suara itu.

"Ste..stella"ucap ervan dengan pandangan tidak percaya, dan gue dapat melihat wajah tidak percaya dari mereka semua.

"Oh.. haii ervan"jawab stella dengan senyum manisnya, gue yang melihat itu hanya dapat mengeluarkan smirk saat melihat wajah sok akrab darinya.

"Hai.. crystal"ucap stella, gue yang dipanggil pun langsung meletakkan sendok gue dengan kasar dan memandang stella dengan dingin.

"Masih sama"ucapnya dengan senyum yang tidak pernah luntur, gue hanya memandangnya dengan dingin tampa menanggapi omongannya sedikit pun.

"Gimana kabar lo?"tanya stella kembaoi dengan sok akrab, "not bad"jawab gue dengan menyenderkan punggung gue ke sandaran bangku sembari melipat tangan gue didepan dada.

"Kapan lo pindah?"tanya nichol kepada stella, "hari ini"jawab stella. Saat yang lain berbicara datanglah lauren dkk, dan hal itu membuat seluruh penjuru kantin lebih penasaran melihat semua anak baru berkumpul disini.

"Waw.. stella kapan lo pindah?"tanya stevi dengan senyum lebarnya, "today"jawab stella dan stevi pun membalas dengan anggukkan kepala.

"Lo gabung sama kita aja"ajak lauren dan mereka pun akhirnya pergi dari sini, gue pun melanjutkan makan gue yang terganggu.

"Kok stella bisa deket sama anak baru itu?"tanya ervan kepada gue dengan pandangan bingung, gue pun hanay dapat menghembuskan nafas karna lagi-lagi acara makan gue terganggu.

"Satu sekolah"jawab gue singkat, padat, dan tepat. Ervan pun kembali diam tampa mengajukan pertanyaan lagi.

Setelah kelar gue pun memilih diam dan bermain ponsel milik gue, saat semuanya sedang diam tiba-tiba terdengar suara ramai, gue yang memang tidak perduli dengan sekitar memilih diam tampa ingin tau.

"KALAU GUE SURUH TUH HARUS NURUT"terdengar bentakan yang gue tau itu suara milik stevi, pasti mereka sedang membully salah satu siswa cupu.

"Ceuh.. Anak kayak gini aja lo gak bisa urus"timbal seseorang yang gue yakini itu suara milik lauren, "m..ma..maaf"jawab seseorang yang gue yakini adalah orang cupu itu.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang