Part 16

346 13 0
                                    

Haii kembali lagi sama gue, jangan lupa terus dukung cerita gue ini yaa.

Dan jangan lupa vote and comment👍
______________________________________________

*Lexa POV*

14 April 2023, Amerika

Saat ini gue sedang berada di cafe milik gue sendiri yang bernama A'X Caffe, dan sedang menunggu sahabat gue yaps siapalagi kalau bukan qeyla dan jake.

Saat gue sedang menikmati minuman gue dengan ditemani pekerjaan yang menumpuk melalui handphone ddatanlah qeyla dan langsung saja dia memesan minuman untuk diminumnya.

"Jake mana?"tanya gue penasaran karna qeyla datang sendiri tanpa jake disampingnya.

"Dia tadi lagi ngumpul sama temen-temennya jadi dari sana nanti langsung kesini"jelas qeyla dengan meminum minumannya yang sudah datang, sedangkan gue hanya menganggukkan kepala saja.

"Sebenernya lo mau ngomong apa sampe ngomonginnya harus malem ini"bingung qeyla dengan ajakan gue jntuk ngumpul pada malam hari seperti ini.

"Tunggu jake"jawab gue dan jtu menyebabkan qeyla manyun karna kesal, gue yanng melihat itu hanya tersenyum tipis.

Beberapa saat kemudian datanglah jake dan langsung saja dia ikut berkumpul dengan kita berdua.

"Ok, jake sudah dateng so what do you want to talk about?"tanya qeyla to the point sepertinya doa memang sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"I'm going back to Indonesia"ucap gue setelah marik nafas dalam-dalam, dan gue dapat melihat perubahan wajah milik mereka.

"Why?"tanya qeyla dengan wajah yang sangat datar, gue tau berita ini pasti membhat mereka sangat terkejut.

"Dad wants me to go back to Indonesia to take care of the company"jelas gue dengan memandang wajah mereka berdua, dan mereka hanya dapat menghembuskan nafas berat.

"When?"tanya jake yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan gue dan qeyla.

"Tomorrow"jawab gue dengan memandang wajah jake yang sedang mengajak bicara gue.

Lagi dan lagi gue membuat syok mereka atas pernyataan gue ini, dan gue hanya dapat menghebuskan nafas berat.

"I'm promise, gue akan sering menghubungi kalian berdua"ucap gue meyakinkan dan ditambah senyuman yang menengkan sama seperti saat gue tidak memliki beban dalam hidup gue.

Gue dapat melihat jake dan qeyla sedikit luluh. "Ok lo boleh pergi asal lo jangan pernah lupa sama kita"ucap qeyla dengan memanyunkan bibirnya.

"Are you crazy?! Mana mungkin gue lupa sama sahabat rasa saudara seperti kalian ini"balas gue dan merekapun tersenyum melihat gue marah, sespertinya mereka bahagia melihat gue dapat mengekspresikan wajah gue ini karna biasanya gue hanya menampilkan wajah datar saja.

"Gue seneng sekarang lo lebih bisa mengekspresikan perasaan lo"ucap qeyla dengan tersenyum bahagia.

"No, gue belum bisa gue kayak gininhanya kepada kalian dan bang twins"jawab gue dengan menundukkan kepala gue.

"Lo harus keluar dari lobang hitam itu lex"ucap jake dan gue yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala tanda bahwa gue gak bisa.

"Varo sudah tenang disana dan bwgitu juga alena lo gak boleh terpuruk terus"tambah jake menasehati gue, gue yang mendengar nama varo dan alena langsung saja meneteskan air mata gue.

"Gue tau lo masih belum bisa merelakan mereka, tapi lo harus bahagia juga"ucap jake lagi-lagi menasehati gue dan ucapan jake dapat membuat gue tambah mengeluarkan air mata gue yang sudah lama sekali tidak keluar.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang