Part 68

39 3 3
                                    

Haii.. Kembali lagi dengan gue, thanks banget loh kalian selalu dukung cerita gue hingga detik ini.

Jangan lupa vote and comment yaa, mungkin kita akan berakhir dalam beberapa part lagi.

 Jadi staytune terus yaa part dan cerita selanjutnya. Thank uuu
_______________________________________________________
HAPPY RIDING🍁
^
^
^

Dengan setia mereka menunggu setiap detik, menit, jam untuk menemani lexa yang sedang menjalankan operasi dibalik ruangan yang ada dihadapan mereka.

Tidak ada seorang pun mengeluarkan satu buah kata sekedar untuk sedikit mencairkan suasana disana. Semua fokus untuk mendoakan kelancaran operasi yang dijalani saat ini.

Hingga om cristo pun menyadari satu hal, dan ia pun segera menghampiri keberadaan qeyla yang tidak jauh dari keberadaannya sekarang. "Apakah keluarga di Indonesia sudah mengetahui keadaan dan situasi saat ini?".

Qeyla yang mendengar itu tentu terdiam cukup lama dan menolehkan pandangannya ke arah dimana devan dan devon berada, "tidak ada yang mengetahuinya"jawabnya dengan suara pelan.

"Lebih tepatnya, kita sepakat tidak akan memberitahu keadaan lexa kepada mereka"lanjut qeyla dan membalas tatapan bingung yang tertera pada wajah om cris.

"Bagaimana mungkin kalian tidak membiarkan mereka mengetahui sedikit pun akan fakta ini"tanya om cristo dengan wajah bingung.

"Biar lexa menjadi urusan kami. Lagian sejak kapan mereka peduli dengan keberadaan dan keadaan dari ketiga anaknya yang telah dengan mudahnya mereka buang begitu saja"jelas qeyla dengan wajah yang cukup emosi.

Dapat ia ingat dengan jelas. Bagaimana keadaan ketiga kaka beradik itu yang sangat hancur, Bahkan salah satu putrinya dengan mudahnya mereka sakiti tampa belas kasihan.

"Tenangkan dirimu"ucap om cristo dengan mengelus bahu kiri qeyla sekedar memberi ketenangan kepadanya.

Mereka pun kembali berdiam diri dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya setelah berjam-jam mereka menunggu, pintu ruang operasi pun terbuka dan menampilkan beberapa perawat yang sedang mendorong branka pasien milik lexa.

Terlihat juga disana, dimana lexa sedang tertidur lelap dengan beberapa alat yang melekat pada tubuhnya. Mereka yang melihat itu segera bangkit dari duduknya dan segera menghampiri para dokter yang menangani lexa.

"Bagaimana dok?"tanya devan dengan cepat.

"Operasi berjalan dengan lancar, dan saat ini Mrs. Alexander sedang dalam pengaruh anestesi. Dan butuh beberapa waktu untuk dirinya bisa sadar" jelas Dr. Holdhoff dan mereka pun akhirnya bisa bernafas lega mendengarnya.

"Thank you"ucap om cristo sebelum membiarkan Dr. Holdhoff pergi dari hadapan mereka.

Sungguh mereka merasa sangat lega mendengarnya, akhirnya semua doa yang mereka panjatkan terjawab.

"Sebaiknya kita ke ruangan lexa, kita sudah berjanji bukan untuk selalu ada disampingnya"jelas om cristo dan dijawab anggukan oleh mereka dengan senyum yang tidak pernah pudar.

"Sebaiknya kita tidak beramai-ramai untuk menghampirinya, karena saat ini kondisinya masih lemah"ucap jake dan mereka mengangguk paham akan hal itu.

Dan mereka pun memutuskan untuk membiarkan twins yang terlebih dahulu memasuki ruangan itu, dan yang lain pun menunggu giliran waktunya.

"Aku permisi dulu om, mau hubungin markas"ucap jake dan diangguki oleh om cristo, seling berapa menit riel pun pergi begitu saja dari hadapan mereka dan tentu qeyla mencegahnya.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang