Part 67

40 2 0
                                    

Haiii... Kembali lagi dengan gue, gue harap kalian selalu suka cerita gue ini yaa.

Jangan lupa vote and commend part ini okeyy.

Dan gue mau terimakasih banyak, karna kalian selalu dukung cerita gue ini.
_____________________________________________________________
HAPPI RIDING🍁
^
^
^

Ceklek..

Bagai terkena sambaran petir kakinya terasa sagat kelu melihat lexa terjatuh lemah dalam peluka diam devon.

Dengan berani dan berusaha untuk berfikir positif, ia pun menghampiri kedua orang yang menjadi salah satu alasannya ia bisa bertahan dalam dunia ini.

"Dev.."panggilnya dengan suara pelan.

"Suth.. Lexa lagi tidur, jangan buat dia terganggu"jawab devon dengan tetap setia memeluk tubuh yang terlihat mungil dalam pelukannya.

"Devon.."panggilnya lagi menepuk pundah devon secara pelan.

"GUE BILANG JANGAN GANGGU QEY".

Yaa orang itu adalah qeyla. Ia yang terkena sentakan secara tiba-tiba tentu merasa terkejut, tetapi ia kesampingkan hal itu karna ia tau sahabatnya ini sedang tidak baik-baik saja.

"Please lo jangan kayak gini von, gue gak kuat liatnya"ucap qeyla sedari tadi berusaha agar terdengar tegar dihapan devon, padahal saat ini ia sangat ingin sekali jatuh dan mengeluarkan rasa sesak dalam hatinya.

BRAK..

Terdengarlah suara bantingan pintu dari luar sana, dan dapat qeyla lihat dengan jelas saat ini dokter jonny sedang berlari dengan devan disampingnya.

"Maaf, biarkan saya memeriksa ketua"ucap dokter jonny, dan devon yang mendengar itu segera melepaskan pelukannya dan meletakkan tubuh lexa dengan lembut.

"Dan saya minta kalian untuk menunggu diluar"jelasnya lagi, dan saat qeyla ingin mengajak mereka keluar devon denga  cepat pergi bergitu saja melewatinya.

Devan yang menyadari keberadaan qeyla pun segera menghampirinya dan menuntunnya untuk keluar dari ruangan itu.

"Dev.."panggil qeyla setelah lama mereka berdiam diri sibuk dengan fikiran masing-masing.

"Gue yakin lexa pasti akan kembali kepada kita semua"ucap devan menenangkan qeyla yang terduduk lemah dikursi tunggu yang ada diluar ruangan itu.

"Gue takut.. Gue gak akan siap untuk hal itu"ucapnya dan menatap devan yang sedari tadi stay berlutut dihadapannya sekedar untuk menenangkan salah satu gadis kesayangannya.

"Percaya sama gue, lexa pasti bisa melewati itu semua"ucapnya lagi dan menggenggam kedua tangan qeyla yang sedari tadi gemetar.

Yaa devan sudah lebih bisa mengontrol fikirannya, ia tau saat ini ia yang harus menjadi pundak mereka dan kuat untuk apapun penjelasan yang akan keluar dari mulut dokter jonny.

Devan yang merasa qeyla sudah sedikit lebih tenang segera berdiri dan menghampiri kembarannya yang sedari tadi terduduk lemah dilantai lorong gedung itu dengan kepala yang menunduk.

"Lexa pasti bisa, gue yakin princess gue tidak selemah itu"tegas devan dan menepuk pundak kembarannya itu.

Dan ia pun memilih untuk bergabung dengan devon selama menunggu dokter jonny memeriksa lexa.

Qeyla pun menyadari satu hal, ia lupa mengabari jake tentang keadaan lexa saat ini. Memang ia kembali tadi karna kunci mobil milik jake tertinggal dalam ruangan lexa dan ia berniat untuk mengambilnya.

Dring..

Dring..

Dring...

Setelah bunyi dering ponsel ketiga baru lah jake menjawab panggilan itu, dan dengan suara lemah ia pun bersuara "lexa drop".

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang