Haii jangan lupa dukung terus cerita gue ini yaa, dan juga jangan lupa vote and comment.
Thank you ❤
___________________________________________
^
^
^
PlakTerdengarlah suara tamparan yang sangat keras hingga menimbulkan suara yang cukup panas jika terdengar ditelinga.
Lexa yang mendapat tamparan tiba pun terdiam membeku dengan mata yang sudah berkabut tertutup kabut air mata, dia pun melihat seseorang yang menamparnya dan itu adalah kembarannya sendiri.
"Lex.."ucap lexa tercekat masih syok dengan tamparan yang diberikan oleh kembarannya sendiri dan menyebabkan bibir kirinya berdarah.
"Ada apa ini?"tanya renca yang baru sampai bersama nichol dan ervan.
"Gue gak nyangka lo beneran menjadi pembunuh"ucap alex dan itu membuat lexa merasa kakinya sepergi jell hingga mundur beberapa langkah.
Mereka yang baru saja datang pun syok mendengar ucapan yang keluar dari mulut alex.
"Hiks gue gak nyangka sahabat gue ini, seseorang yang paling penyayang dia menjadi seorang pembunuh"ucap rensca dengan berelai air mata.
"Gue tau lo benci sama bianca tapi gak gini caranya lo menudahi pertengkaran ini hiks"lanjut rensca, yang ia tangisi saat ini adalah melihat sahabat kecilnya yang sudah berubah tidak seperti dahulu lagi.
"Kita sekarang juga cari bianca"ucap nathan yang sedari tadi diam, "gue akan hubungi petugas dan anak buah keluarga gue"jawab ervan, dan mereka pun pergi dari sana meninggalkan lexa sendiri.
"Gue gak nyangka lo bisa seberubah ini"ucap nathan saat berpapasan dengan lexa.
Lexa yang masih syok dengan kejadian tadi pun tidak bisa berkata apa apa selain meneteskan air matanya, sedari tadi di kepalanya hanya kata 'pembunuh, lo pembunuh'.
"AAAARGHHH"teriak lexa meratapi masalah yang datang kepadanya, hingga terasalah sakit yang sangat kuat dikepalanya.
"Akhh shh"ringis lexa dengan memegang kepalanya kuat kuat, lexa pun segera menelfon bang satria agar ia dijemput sekarang juga, lexa sudah tidak bisa menahan rasa sakit ini terlalu lama.
Dert..
Dert.."Halo?"
"Bang.. tolong gue"ucap lexa dengan rintihan kesakitan.
"Lo dimana sekarang?"tanya bang satria panik.
"Gue gak kuat hiks.. tolong gue"ucap lexa dengan air mata yang mengalir karna tidak tahan merasa sakitnya.
"Lo tenang okeyy.. abang akan segera jemput kamu"
"Hiks.. cepat lexa gak kuat"ucapnya dengan posisi sudah tergeletak disana dan memukul mukul kepalanya berharap rasa sakitnya berkurang.
"Abang minta sama kamu jangan matiin panggilannya okeyy"ucap bang satria berusaha tenang.
Bang satria pun segera berlari menuju ruang IT milik markasnya, mereka semua pun merasa ada yang aneh dengan lead leader nya ini mengapa wajahnya sanagt panik.
"Gue minta lo lacak keberadaan ketua sekarang juga"ucap bang satria dengan tergesah gesah, saat ini rasa takut yang ia rasakan sangat sangat tinggi, ia tidak ingin terjadi sesuatu kepada adiknya itu.
"Halo lex LEXA!!"teriaknya karna tidak ada jawaban dari sebrang.
"Aish.."umpat bang satria, "ketemu"ucap anak buah yang mencari keberadaan lexa, bang satria pun segera melihat dan dia tau dimana keberadaan lexa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOZHALENIYE
Teen FictionSOZHALENIYE merupakan salah satu kata yang berasal dari rusia dan memiliki arti yaitu penyesalan. ------------ Jangan lo fikir karna gua sayang sama lo, jadi gua gak bakal bisa benci sama lo setelah lo menghina gua, mempermalukan gua, dan mencacimak...