Part 45

310 21 3
                                    

Sorry guys kalau selama ini aku jarang up, tapi aku usahain biar jarak update nya tidak terlalu jauh😊😊

Pokoknya dukung terus yaa cerita aku ini.
_________________________________________________________
Happy Riding🍁
^
^
^
23 Oktober 2025
Kediaman Heuston

"Abang aku pamit mau pergi yaa sama temen-temen ak-"pamit gladys dengan ceria berlari memasuki ruang kerja abangnya itu dan seketika ia terdiam saat melihat apa yang ada dihadapannya itu.

Kedua orang itu pun langsung saling menjauhkan diri saat melihat keberadaan adik mereka "ekhm.. hmm jangang pulang telat"ucap riel mencoba menenangkan detak jantungnya itu sama seperti lexa.

"Aku pamit yaa bang kak"ucap gladys melambaikan tangannya dan kembali menutup pintu ruang kerja riel.

"Sorry"ucap lexa dan kembali ke tempat duduknya, memang yang dilihat gladys tadi adalah melihat posisi lexa dan riel yang berpelukan sebenarnya tadi merupakan ketidak sengajaan karena lexa terpeleset saja.

"Yaa, yaudah mending sekarang kita lanjut bahas proyeknya. Sebentar lagi proyeknya akan dimulai"ajak riel dan dianggukkan oleh lexa. Mereka pun kembali serius membahas proyek besar milik mereka itu.

Ditengah-tengah kesunyian mereka karena masing-masing tugas, akhirnya lexa pun angkat suara "lo mau tau kenapa gue menghindar dari seluruh orang terdekat gue?"tanya lexa dengan fokus masih tertuju kepada kertas yang dihadapannya.

Riel yang mendengar itu langsung menatap wajah lexa yang senantiasa menghadap ke berkas yang sedang ia periksa.

"Gue gak akan maksa lo buat cerita"jawab riel dengan santai, dan lexa pun segera mengalihkan atensinya kepada riel dengan sepenuhnya.

Beberapa detik merek bertatap mata hingga, lexa pun memutuskan kontak mata itu dengan cepat "gue dituduh membunuh seseorang"ucap lexa setelah diam beberapa saat.

Dan riel yang melihat lexa mulai angkat suara segera memperhatikannya dengan serius dan tidak memotong sedikit pun alur cerita yang dengan lancar keluar dari mulut lexa.

"Gue sebenernya tau siapa orang yang memegang kunci kebenaran itu semua"ucapan lexa kali ini sungguh membuat riel dengan cepat angkat suara.

"So, kenapa lo gak bongkar semuanya?"tanya riel dengan wajah seperti bertanya-tanya.

"Entahlah, dan juga dengan cara ini gue bisa menghindar dari mereka seperti saat ini"jelas lexa dan menyenderkan tubuhnya kesenderan kursi kerja yang ia duduki.

"Lo tau dengan lo seperti ini, lo sama aja nyakitin orang tua lo, bayangin saat ortu lo tau bahwa lo gak bersalah gimana perasaan mereka? Jangan egois lex"peringat riel dengan wajah sedikit susah dijelaskan.

"Tapi gue gak siap liat mereka sedih dengan kepergian gue auatu saat, terlebih penyakit gue ini semakin parah, dan hanya dengan cara mereka benci sama gue jadi mereka tidak akan merasa kehilangan"jeals lexa menundukkan kepala memijit kecil keningnya yang terasa pusing.

"Gue gak habis pikir sama lo"celetuk riel dengan wajah tidak habis pikir dengan lexa.

"Gue saranin mending lo bongkar semua kebenarannya dan manfaatin hidup lo untuk bahagia bersama keluarga lo. Lo beruntung memiliki mereka sedangkan gue, keluarga gue aja hancur sejak mami gue selingkuh dengan sekertarisnya"ucapnya dengan senyum kecut.

Lexa yang mendengar itu terdiam dan berganti riel lah yang bercerita tentang masalah keluarganya.

"Dulu pas gue umur delapan tahun dan gladys umur empat tahun, keluarga gue udah hancur setiap hari tidak ada yang namanya kedamaian dalam keluarga. Papi gue selalu mabok karena stress saat tau mami gue selingkuh, dan akhirnya pada saat gue umur sembilan tahun orang tua gue resmi berpisah dan hak asuh jatuh kepada papi gue"ucapan riel terhenti saat harus kembali mengingat kejadian suramnya.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang