Part 38

296 19 0
                                    

Makasih yaa udah dukung gue sampai part ini, semoga kalian terhibur dengan cerita gue ini. Aamin❤❤
_____________________________________________
^
^
^
Saat ini lexa sedang bersantai dikamar nya dengan ditemani gitar didalam pangkuan nya alunan musik yang lebut tercipta dari petikan yang dilakkukan lexa, hingga terdengarlah notif pesan dari seseorang.

Dan saat dicek ternyata itu adalah pesan fari nomor yang tida dikenal, yang berisi.

From: +6285213******

Jika lo ingin tau sebuah informasi yang dapat membuat beban lo sedikit ringan segera datang ke cafe ***  pukul 20.15, gue akan tunggu lo disana.

Lexa yang melihat pesan itu mencoba untuk menghiraukan nya, tetapi rasa penasaran nya sangat besar hingga lexa memutuskan untuk pergi menemui pengirim pesan tersebut.

*Lexa POV*

Gue pun segera mengambil jaket dan juga kunci motor gue, saat sampai dilantai bawah disana gue menemukan bang devon yang sedang menonton film di ruang keluarga.

Gue pun menghampiri nya dan izin pergi keluar "bang, gue izin keluar yaa"ucap gue dan bang devon pun melirik gue dan menganggukkan kepala tampa menanyai gue ingin pergi kemana, dan gue bersyukur karena tidak perlu memikirkan alasan yang tepat.

Langsung saja gue pergi sebelum bang devon menyadari kepergian gue, untung saja itu bang devon jika bang devan gue yakin pasti tidak semudah itu untuk kelluar malam seperti ini. Ngomong-ngomong kemana bang devan? Sudahlah gue mending pergi secepat nya sebelum bang devan balik.

***
Sesampainya gue di cafe ***, disana gue hanya bisa melihat beberapa anak muda yang sedang bercengkrama tetapi ada satu orang yang duduk sendiri seperti menunggu seseorang, langsung saja gue menghampiri dia.

Dan saat gue duduk didepan nya ternyata itu adalah stevi atau lebih tepat nya stevi lazuard, yaa dia stevi salah satu antek dari stella dan lauren.

"So?"tanya gue dengan memandang dingin wajah Stevi yang duduk dihadapan gue, "emm mau dimulai dari mana?"tanya nya mencoba mengulur waktu, gue yang melihat itu merasa malas karena lauren terlalu berbelat-belit.

"Ck, convoluted"ucap gue bangun dari bangku yang gue duduki, "heyy.. come on, I'm just kidding"ucapnya mencoba menahan gue, gue pun kembali duduk ditempat gue dan menampilkan wajah datar.

"Lauren yang memberi foto lo dan joshua kepada bianca"ucapan stevi mampu membuat gue emosi dan berusaha untuk menahan emosi tersebut agar mendapat informasi lain nya.

"Dan untuk masalah kematian bianca gue tau siapa pelaku nya"ucapan stevi lagi-lagi membuat gue penasaran dengan informasi yang akan ia berikan, karena kematian bianca adalah kunci dari masalah gue saat ini.

"Gue waktu itu sempat mendengar pembicaraan lauren dengan stella ditaman sekolah dan gue pun merekam omongan mereka saat itu lah gue tau siapa yang melakukan ini semua"ucapanya kali ini membuat gue benar-benar penasaran, siapa orang itu?.

"Gue rasa lo akan terkejut saat mendengar ucapan gue ini"ucap lauren diakhiri kekehan yang terdengar seperti merasa kasihan dengan lexa.

Saat gue mendengar perkataan terakhir nya gue memikirkan satu orang yang sangat gue yakini, tapi dengan segala upaya gue berusaha untuk tidak berburuk sangka kepada nya.

"Gue tau siapa yang ada difikiran lo saat ini"ucap stevi menatap gue dengan tatapan santai, "ya dia stella, orang yang saat ini lo fikirkan"uca mampu membuat gue membeku seketika.

"Impossible"hanya satu kata itu yang bisa gue keluarkan dari mulut gue ini, hingga stevi mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan sebuah rekaman suara yang dibilang stevi tadi, yang berisi obrolan lauren dengan stella ditaman waktu itu.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang