Bab 54

131 8 2
                                    

Haiii kembali lagi sama gue, sorry yaa selama ini gue jarang up. Tapi sekarang gue bakal pake waktu istirahat gue untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote and comment👍🏻
______________________________________________________
HAPPY RIDING🍁
^
^
^
Dan tampa sadar alex pun tidak menyadari bahwa dari arah yang berlawanan sebuah truk besar tengah melaju kencang.

TINN.......

BRAG...

NYIT.....

Dengan cepat riel membanting strir dan berhenti secara mendadak dipinggir jalanan yang sepi, ia masih syok dengan kejadian tadi bahkan pandangannya kini semakin tidak bisa fokus sangking syoknya dia.

Setelah lama ia berdiam diri di pinggir jalan, bertepatan saat itu juga alex mendapat tolfon dari salah satu sahabatnya yaitu nathan.

"Dimana?"

"Luar"

"Ke tempat biasa?"

Seperti sudah mengerti maksud dari ucapan nathan, alex pun memilih untuk mengiyakan dan bertepatan suasana hatinya membutuhkan tempat itu.

Cukup lama perjalanan yang ia tempuh, akhirnya sampailah ia di sebuah tempat yang sangat terkenal bagi orang-orang malam seperti mereka ini.

"Silahkan masuk tuan Axel"yaa memang walaupun mereka belum cukup umur, tetapi mereka memiliki kuasa dan hal itu lah yang membuat mereka bisa keluar masuk dengan enaknya.

Selama perjalanan ia menuju tempat yang biasa mereka gunakan, selama itu juga ia harus menghirup bau rokok dan alcohol yang sangat menyengat belum lagi dengan suara dentuman yang sangat kencang.

Saat ia berada ditangga, dengan santainya seorang perempuan menghandangnya dengan pakaian mininya.

"Haii lex"sapanya dengan sangat centil, tidak lupa ia selalu berusaha menggoda alex dkk agar mereka mau menjadi teman semalamnya,  tetapi ia selalu gagal karena dapat dipastikan mereka menolak hal tersebut.

"not now, sil"balasnya dengan pelan menurunkan tangan sisil yang berada di lengan atas dan dadanya.

"Hmm oke, nathan sudah sampai tuh"ucapnya dan memilih pergi. Tetapi belum ia benar-benar meninggalkan tangga tersebut sisil kembali memberhentikan langkahnya.

"Gue tau pasti kalian kuat"ucapnya dan menepuk bahu alex beberapa kali, sebelum akhirnya ia pergi dari sana dan alex pun segera melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang selalu mereka pakai saat disana.

Sesampainya disana, terlihatlah nathan yang sedang menghisap benda berasap itu dengan santainya sebelum ia menyadari keberadaan alex.

Alex pun memilih langsung menduduki sofa yang tersedia disana, dan mengisi gelas miliknya dengan alcohol yang ada diatas meja.

"Apa yang ganggu fikiran lo?"tanya nathan dengan menatap sahabatnya ini dengan seksama. Karna memang sangat jarang sekali alex minum disaat ia membawa kendaraan pribadi.

Setelah lama tidak ada jawaban akhirnya alex pun angkat suara "Lexa". Hanya dengan satu nama itu mampu membuat nathan memfokuskan pandangannya ke arah alex dan mematikan puntung rokok yang masih tersisa itu.

"Ada apa dengan lexa? Lo udah tau dimana dia?"tanya nathan tidak sabaran. Tetapi yang ia dapati hanyalah gelengan kepala dari alex.

"Jadi?"tanyanya lagi merasa bingung.

"Lexa selama ini mengidap penyakit yang mematikan"ucapnya dengan susah payah menahan rasa yang ada dihatinya saat ini.

"Maksud lo?"tanya nathan yang merasa bingung dengan ucapan alex, terlebih alex menjelaskannya dengan setengah-setengah.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang