Terus dukung cerita ini yaa...
Jangan lupa vote and comment, bye ❤
____________________________________________________
^
^
^
Lama mereka menunggu akhirnya dokterpun keluar dari ruang UGD langsung saja mereka menanyakan keadaan lexa."Bagaimana keadaannya dok?"tanya alex dengan pandangan yang terlihat berusahan untuk tenang.
"Non crystal baik-baik saja, hanya butuh istirahat dan sekarang non crystal sudah siuman"jelas dokter itu dan perkataannya itu membuat semuanya membuang nafas lega.
"Jika ingin menjenguk silakan yang penting jangan sampai membuat non crystal kekurangan istirahat"ucap dokter tersebut dan pergi dari sana.
Langsung saja mereka masuk kedalam ruangan tersebut dan terpampanglah crystal yang sedang sibuk menatap sekelilingnya.
Dan saat mendengar suara pintu masuk pandangan crystal pun langsung tertuju kepada mereka bertiga.
"Ada yang sakit?"tanya alex khawatir dengan keadaan crystal, dan crystal hanya membalas dengan gelengan kepala dan juga senyum tipisnya guna untuk menenangkan alex.
"Kenapa lo bisa mimisan sih.. kan gue jadi panik tadi"tambah rensca dengan airmata yang kembali menetes, tanpa diduga lexa langsung menarik rensca kedalam pelukannya.
Semua yang melihat itu syok karna selama ini lexa sangat dingin kepada mereka, "maaf"hanya satu kata itu saja yang dapat dikeluarkan oleh lexa dan farensca yang mendengar langsung memeluk erat tubuh lexa.
Dia tidak ingin kehilangan lagi salah satu sahabat yang dia punya, "maaf"ucap lexa berkali-kali sembari memeluk tubuh farensca tak kalah erat.
Setelah lama mereka berpelukkan akhirnya lexa melepas pelukan farensca dan langsung menatap mata milik nathan, sedangkan nathan yang melihat itu langsung memeluk tubuh lexa dengan sangat erat.
"Maaf"satu kata yang lolos dari mulut nathan, lexa yang berada didalam pelukannya hanya menggelengkan kepala dan menjawab, "gue yang seharusnya minta maaf"ucapnya dan nathan hanya dapat memeluk erat tubuh lexa, dia tidka ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi.
Setelah lama mereka berpelukkan lexa pun langsung melerai pelukannya, "rey sama ervan mana?"tanya lexa mencari kedua sahabatnya itu.
"Masih disekolah"jawab alex, "bisa suruh kesini?"tanya lexa lagi, dan dijawab dengan anggukan kepala dari alex. Alex pun langsung menolfon mereka berdua untuk segera datang kerumah sakit.
Selagi menunggu ervan dan rey mereka pun mengobrol ringan sekalian melepas rindu mereka satu sama lain, beberapa saat kemudia tiba-tiba pintu ruangan lexa sudah dibuka dengan kasar oleh seseorang dan pelakunya adalah mereka berdua.
"Oh My God, crystal kenapa lo bisa ada di rumah sakit? Apa yang sakit hmm? Bilang ke gue!!"ucap ervan dengan heboh.
*Lexa POV*
Saat kami mengobrol tiba-tiba pintu ruangan gue dibuka dengan kasar dan pelakunya adalah ervan dan rey, gue yang melihat itu hanya dapan membuang nafas kasar.
"Oh My God, crytal kenapa lo bisa ada di rumah sakit? Apa yang sakit hmm? Bilang ke gue!!"gue yang mendengar kehebohan dia hanya dapat tersenyum sangat tipis, ternyata semuanya tidak ada yang berubah.
Saat rey ingin menambahi kehebohan dari ervan langsung saja bang alex memukul kepala mereka dengan tangannya, karna jika tidak pasti mereka akan menjadi-jadi.
"Lohh kok bang alex malah mukul aku sihh.."ucap ervan dengan suara dimanja manjakan.
"Tau.. bang alex udah gak cayang sama kita lagii.."tambah rey dengan suara manjanya juga, dan gue dapat lihat ekspresi jijik dari bang alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOZHALENIYE
Teen FictionSOZHALENIYE merupakan salah satu kata yang berasal dari rusia dan memiliki arti yaitu penyesalan. ------------ Jangan lo fikir karna gua sayang sama lo, jadi gua gak bakal bisa benci sama lo setelah lo menghina gua, mempermalukan gua, dan mencacimak...