Jangan lupa vote and comment yaa.
Terus dukung cerita aku ini, makasih❤
_______________________________________________
^
^
^
Setelah menutup telfonnya langsung saja lexa melanjutkan kerjaannya yang tertunda, beberapa lama kemudian datanglah tiga orang gadis yang merupakan queen bulying di sekolah tersebut."Heh lo, ngapain lo duduk di meja pacar gue HAH?!" Bentaknya tiba-tiba lexa sempat tercengang karna orang tersebut mendorong bahunya, untung saja devan cepat menahan tubuh lexa jika tidak sudha dipastikan dia sudah berada di lantai.
Lexa hanya menatap orang tersebut dengan tatapan tajamnya karna sudah mengganggu kenyamanan dan kesibukannya.
"Maksud lo apa HAH?!"bentak devan karna orang tersayangnya diusik, itulah devan jika ada orang yang mengusik orang kesayangannya jangan harap devan akan melepaskan orang tersebut mau itu laki-laki atau pun perempuan.
Sedangkan orang yang mendorong pundak lexa sempat terkejut karna selama ini devan tidak pernah membentak perempuan.
"Kok kamu malah belain dia sih?"jawabnya dengan suara yang dimanja-manjakan, bukannya merasa bersalah devan malah lebih merasa jijik mendengarnya.
"Lo ngapain sihh disini? Ganggu tau gak"ucap devon yang sudah merasa kesal melihat perlakuan orang itu.
"Tau.. perasaan disini gak ada yang ngundang lo deh? Kenapa lo tiba-tiba ada disini?"timbal gio yang merasa jengah juga melihat kelakuan cabe didepannya.
Sekarang ini pandangan seluruh kantin sudah tertuju kepada meja devan dkk, karna mendengar kerusuhan di meja tersebut.
"Ish, kok kamu jadi ikut-ijutan belain dia sih?"tanya orang yang berda dibelakang sisi kiri orang yang mendorong pundak lexa kepada devon.
"Heh sekali lagi gue bilang sama lo, jangan pernah deketin devan dkk lagi kalau gak.. berarti lo cari masalah dengan gue"ucapnya membisikkan tepat ditelinga milik lexa.
Lexa yang mendengar ancaman tersebut tidak merasa tertekan sama sekali, dia hanya mendanggapi dengan smirk yang menyeramkan.
"Sebelum lo berbuat sesuatu ke gue, gue pastikan lo akan menyesal pada detik itu juga. Camkan itu Stevi Ramos."timbal lexa dengan membisikkan tepat pada telinganya.
Dan tentu saja itu membuat stevi merasa syok dan juga bingung sebab bagaimana lexa mengetahui identitas aslinya, karna selama ini Stevi mengganti marga menjadi Lazuard karna adanya prablome dalam keluarganya.
Setelah mengatakan hal tersebut langsung saja lexa pergi meninggalkan kantin dan menuju rooftop yang tidak diketahui orang lain keberadaannya.
*Lexa POV*
"Hufft, gue memilih pindah karna gue yakin adanya perubahan dalam hidup gue, tapi ternyata sama saja. Hidup gue gak bisa merasa tenang walau hanya sedetik saja"gumam gue dengan menatap langit yang cerah.
"Lo mengambil keputusan yang tepat"gue yang mendengar suara seseorang merasa terkejut langsung saja gue membalikkan badan dan ternyata ia adalah nathan.
"Keputusan lo untuk balik kesini adalah keputusan yang paling tepat"ucapnya memandang gue dengan tatapan serius.
"Karna gue akan bantu lo untuk menjadi crystal yang gue kenal dulu, bukan seperti crystal yang sekarang crystal yang tidak dapat memancarkan senyum manisnya dan juga pandangan hangatnya yang dapat membuat orang berada disisinya nyaman"ucapnya kembali dengan pandangan luruh kearah langit yang cerah.
Gue yang mendengar hanya dapat menundukkan kepala, karna gue tau atas perubahan hidup gue setelah keperhian varo, saat ini gue masih jatuh kedalam lembah hitam yang gelap itu dan tak ada satu orangpun yang dapat menarik gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOZHALENIYE
Teen FictionSOZHALENIYE merupakan salah satu kata yang berasal dari rusia dan memiliki arti yaitu penyesalan. ------------ Jangan lo fikir karna gua sayang sama lo, jadi gua gak bakal bisa benci sama lo setelah lo menghina gua, mempermalukan gua, dan mencacimak...