Part 66

43 3 2
                                    

Halloo, balik lagi ke cerita gue.

Makasih yaa, kalian selalu dukung cerita ini sampai part ini.

Jangan lupa vote and commend yaa, makasihh😊🙏🏻
____________________________________________________
HAPPY RIDING🍁
^
^
^
"Huft.."satu hembusan panjang sebelum gue melangkah untuk membuka pintu yang membatasi keberadaan gue dengan gadis itu.

Ceklek..

Seperti tersihir, gue pun langsung terpaku dengan kecantikan dari gadis yang memiliki rambut putih indah dan kulit putih dengan sedikit lebih pucat.

Terlebih lagi, gadis itu saat ini sedang mengalihkan pandangannya ke arah gue dengan sangat lembut.

*Author POV*

"Ekhm.. Biasa aja kali liatinnya hehe"ucap seseorang secara tiba-tiba berada muncul dari belakang tubuh riel dan itu mampu mebuat riel terkejut dengan kehadirannya.

Lebih tepatnya, ia terkejut karna ketahuan sedang mengagumi salah satu ciptaan tuhan yang sangat ia syukuri. Tapi dengan cepat juga ia merubah mimik mukanya menjadi kembali datar.

"Eitss.. Kenapa datar lagi tuh muka, kayak gak punya gairah hidup aja"ucapnya lagi masih dengan kekehan diakhir ucapannya.

"Sekali lagi lo ngomong, gue sumpel mulut lo"jawab riel dengan memandang sinis kearah orang yang berada disampingnya.

"santai aja brody hehe".

Riel yang melihat itu hanya bisa menghembus nafas dengan kasar, dan orang itu pun semakin semangat untuk menggoda riel.

"Jangan diliatin aja, diambil orang baru tau rasa lo"godanya lagi dengan merangkul pundak riel dengan santainya.

Kali ini riel benar-benar kesal mendengar ucapan orang itu, dengan cepat ia menghempas lengan yang terlampir santai dipundaknya dan menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Weits, santai bro. Kalau gak mau itu terjadi, buruan perjelas hubungan kalian. Inget, bukan lo doang yang mengejar princess kecil gue itu"ucapnya lagi dan menepuk kecil pundak kiri riel.

"Lama banget sih lo jake, tuh devan udah nungguin bajunya"teriak qeyla kesal melihat orang itu sedari tadi malah menggoda riel.

'Belum aja gue robek tuh mulut'gumam riel dalam hati masih menatap jake yang saat ini sedang memberikan paper bag berisi titipan milik devan.

Ia pun akhirnya memilih untuk melangkah menuju gadis pemilik mata biru seindah lautan itu, "Hai.."sapanya dengan suara lebih lembut dari biasanya.

"Hai.."jawab lexa dengan senyuman yang beberapa lama ini hilang.

"Lo udah enakan? Ada yang sakit? Kalau ada, kasih tau gue okey"pertanyaan beruntun milik riel mampu membuat lexa tersenyum lebih lebar lagi.

Ia merasa bahagia dengan perhatian yang diberikan oleh pria yang beberapa bulan belakangan ini membuat pikirannya kacau.

"I'm okey"jawab lexa tidak lepas dengan senyum manisnya.

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka, sudah lama mereka tidak merasakan suasana ini dan tentu mereka sangat rindu akan suasa ini.

Hingga tampa sadar waktu telah menunjukkan pukul 18.24.

"Sebaiknya kita pergi, sebelum dokter jonny melihat kita masih berkumlul disini dan lexa juga butuh istirahat"ucap jake dan disetujui mereka semua.

"Kalau gitu kalian balik aja, gue yang jaga lexa"celetuk devan dengan bersiap-siap merapihkan tempatnya.

"Gak. Lo balik, semaleman lo belum tidur"bantah qeyla dengan tegas.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang