Part 11

432 20 1
                                    

Haii kembali lagi sama gue, terus dukung cerita gue ini yaa.

Jangan lupa vote and comment ❤
_______________________________________________

*Author POV*

Saat lexa memasuki cahaya tersebut ia langsung kebangun dan ternyata sedari tadi itu ia bermimpi tetapi terasa seperti nyata, lexapuj melihat sekeliling sudah ada yang lainnya disini. Akhirnya mereka semua menunggu oprasi varo hingga dokterpun keluar dari ruang oprasi dengan wajah lelah.

"Bagaimana keadaannya dok, dia baik-baik saja kan"tanya devan yang sedari tadi menunggu di samping pintu ruang oprasi dengan wajah tidak tenang.

"Maaf tuan Justin tidak dapat diselamatkan"belum sempat dokter jonny menjelaskan lexa sudah menerobos masuk kedalam ruang oprasi.

Semua yang melihat itu segera masuk keruangan oprasi dengan pandangan tak percaya bahwa sahabat mereka telah pergi.

"Hiks v-var sayang bangunn hiks kamu masa ninggalin aku, ini bercandakan ini bohong kan kamu cuman mau ngeprank aku doang kan karna hari ini aku ulang tahun, hiks sayangg bangunn gak lucu sumpah"ucap lexa dengan air mata yang keluar dari mata cantiknya.

Devan yang melihat itu segera memeluk adiknya ini, dia sangat prihatin melihat adiknya seperti ini sebenarnya devanpun masih tidak percaya dengan fakta ini.

"Banghh hiks varo gak mungkin pergikann hiks"ucap lexa didalam pelukan devan.

"Tenangin diri kamu, kamu harus ikhlas supaya al bisa tenang sayang"jawab devan dengan memeluk erat tubuh rapuh lexa.

"Ini gak mungkin kan"ucap qeyla tidak percaya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Dia pasti tenang di sana, dia sudah menjalankan semua tugasnya disini"jawab jake  memeluk tubuh qeyla yang bergetar.

"Maaf saya ingin mengurus manyatnya terlebih dahulu"ucap suster yang baru datang.

Lexa yang melihat wajah varo ingin ditutup dengan kain putih kembali menangis kencang dan segera memeluk tubuh varo.

"Hiks.. ini cuman prank kann, kalian cuman mau ngerjain gue doang kann, JAWABB"teriak lexa yang sangat-sangat memprihatinkan.

Devan yang melihat lexa sudah sangat rapuh segera menarik lexa kedalam pelukannya agar suster dapat melakukan pekerjaannya, lexa yang ada di dalam pelukan devan memberontak agar dapat dilepaskan dan beberapa lama kemudian lexapun pingsan karna terlalu lelah.

Devan yang meresa tidak ada perlawanan dari lexa segera mengeceknya saat tau bahwa lexa pingsan langsung saja devan menggendong lexa dan membawa ke UGD devon yang melihat itu segera menyusul devan.

Akhirnya yang mengurus mayat varo adalah qeyla dan jake, mereka sangat bingung harus menghubungi siapa tapi mereka teringat satu nama yaitu Cristo dia adalah ayah angkat varo tetapi yang lain juga menganggapnya sabagai ayah mereka juga.

"Lo harus hubungi om Cris pasti dia bakal syok mendengar kabar ini"ucap qeyla yang sudah tenang. Dan diabalas anggukan oleh jake langsung saja jake menolfon om cris.

"Halo om"

"Ya halo, ada apa jake"

"Al meninggal om"ucap jake dengan satu air mata menetes dimatanya.

"Kamu didimu"tanya om cristo tergesah-gesah.

"Kita ada di Xendrick Hospital"jawab jake dengan menundukkan kepalanya agar tidak terlihat menangis.

"Om langsung kesana" dan langsung dimatikan.

Setelah dimatikan jake langsung terduduk di lantai dengan tembok sebagai senderannya, dia menangis dalam diam dengan menundukan kepalanya.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang