Part 69

31 2 0
                                    

Haii.. Kembali lagi dengan gue, thanks banget loh kalian selalu dukung cerita gue hingga detik ini.

Jangan lupa vote and comment yaa, mungkin kita akan berakhir dalam beberapa part lagi.

 Jadi staytune terus yaa part dan cerita selanjutnya. Thank uuu
_______________________________________________________
HAPPY RIDING🍁
^
^
^
Dibawah sinar matahari pagi yang indah, terlihat seorang pria sedang sibuk dengan beberapa barang bawaannya yang ada pada bagasi belakang mobil miliknya.

Srekk...

Srekk...

"Biar gue bantu"ucap lelaki lain yang baru saja datang untuk membantu pria lainnya.

"It's okey"jawab pria itu menolak permintaan bantuan milik orang itu.

Srekk...

Tampa mengikuti ucapan dari pria itu, dengan cepat orang itu mengambil alih beberapa kantung plastik yang ada ditangannya.

"Lah el, kenapa lo turun?"tanya jake yang baru saja keluar dari dalam gedung untuk membantu joshua yang sibuk dengan barang bawaan yang ia dan qeyla titipkan.

"Mencari angin"jawabnya seadanya dan melanjutkan jalannya masuk ke dalam gedung untuk kembali ke ruang inap lexa.

Yaa orang yang tadi kesusahan pada barang bawaan dimobilnya adalah joshua dan riel yang tidak sengaja melihat dari atas pun berniat untuk membantu joshua yang kesusahan.

Jake yang mendengar jawaban dari riel pun tersenyum, ia sangat paham dengan sifat riel itu. Diluarnya saja terlihat dingin tetapi didalam hati terdalamnya ia memiliki hati yang sangat lembut dan hangat.

Melihat riel sudah pergi dari hadapannya, jake pun sadar akan tujuan awal dia ke sana. "Biar gue yang bawa kotak ini, lo sisanya"ucapnya kepada joshua dan ia pun hanya diam mengikuti perintah dari jake.

Dilain sisi, akhirnya riel pun tiba di lantai yang dikhusus kan untuk kelas President Suites pada rumah sakit ini.

"Lah, kok lo yang bawa?"tanya qeyla yang memang lebih memilih untuk pergi menjaga lexa selagi jake turun untuk membantu joshua.

"Sekalian cari angin and sedikit membantu"jawabnya seadanya dan memberikan kepada salah satu anggota yang berjaga untuk membawanya ke dalam ruang inap lexa.

Qeyla yang paham pun tersenyum melihatnya, sama seperti pemikiran jake ia tahu kalau riel pasti memang berniat untuk membantu bukan hanya sekedar bertemu saat mencari angin.

Tentu riel sadar akan tatapan dan senyuman yang qeyla berikan, "the real hanya mencari angin"ucap riel dan menjitak kepala qeyla sebelum memilih untuk masuk ke kamar lexa.

"Auu... Emang gue mikir apaan"jawab qeyla sedikit keras dengan memegang bagian kepala yang terkena jitakan riel yang cukup berasa sakitnya.

"Lo kenapa?"tanya jake yang tiba-tiba saja sudah berada dihadapan qeyla, dengan joshua berada disampingnya.

Qeyla yang mendengar suara jake pun sedikit terkejut dibuatnya "astaga!! Bikin kaget saja"dan beralih memegang dadanya sekedar untuk memperlahan degup jantungnya.

"Engga kenapa-napa"jawab qeyla dengan senyumnya setelah berhasil mengontrol jantungnya.

"Ayo masuk"ajaknya dan membukakan pintu kamar lexa agar mereka berdua dapat dengan mudah masuk ke dalam.

"Ayo masuk"ajaknya dan membukakan pintu kamar lexa agar mereka berdua dapat dengan mudah masuk ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang