Part 39

414 23 2
                                    

Jangan lupa dukung terus cerita gue ini yaa, dan juga jangan lupa vote and comment.

Thank you ❤
____________________________________________
^
^
^
Brak..

"Kenapa lo gak bilang dari tadi ke gue?!!"bentak devan yang mulai emosi karena tidak diberutau masalah ini, qeyla sempat kaget tetapi dia sudah biasa melihat devan ngamuk malah dia pernah melihat devan yang ngamuk seperti orang kesetanan yaitu saat alena tertusuk untuk menyelamatkannya.

Semua pandangan penjuru kantin seketika tertuju kepada mereka, dan devon yang menyadari itu segera mencoba untuk menenangkan devan "kita bicarakan ini di tempat lain, semua orang melihat ke kita"devan yang mendnegar itu pun segera pergi dan diikuti oleh mereka semua.

"Mereka kenapa?"tanya nichol penasaran kepada keempat sahabatnya "gak usah urusin urusan orang lain"jawab rensca dan nichol pun hanya memanyunkan mulutnya mendengar jawaban rensca.

Sedangkan alex yang melihat itu sejujur nya merasa penasaran tapi dia ingat bahwa kedua abangnya lah yang memutuskan tali persaudaraan mereka hanya karena membela adik kesayangan mereka berdua.

Sedangkan dilain sisi saat ini devan dkk sudah berada di atas rooftop untuk membahas masalah tadi, "jadi?"ucap devan dengan dingin.

"Sampai sekarang lexa belum balik ke kelas begitu pun dengan stella, gue gak tau mereka kemana saat ini"jelas qeyla kepada mereka semua, devan yang mendengar itu hanya bisa menendang tempat samapah yang ada disana untuk menyalurkan amarahnya.

"Sekarang juga kita cari mereka"ucap devan telak dan ingin pergi dari sana, hingga ponsel devan berdering dan membuat mereka terhenti.

"Yaa gimana?"

"Lo tanang aja lexa udah aman dan sekarang dia lagi ada di markas sama gue"

"Sekarang juga gue kesana"

Setelah mematikan handphone nya devon pun segera memberitau informasih tersebut "lexa ada dimarkas bersama joshua"mereka yang mendengar itu pun segera berlari turun menuju parkiran.

Dan terjadilah perdebatan antara mereka dengan penjaga yang bertugas menjaga depan gedung sekolah "pak tolong buka pagarnya"teriak jake kepada penjaga sekolah.

"Maaf den saya gak bisa membukakan pagar ini"jawab pengawal itu dengan posisi tegap, devan yang sudah emosi pun segera memundurkan mobilnya dan beracang-ancang ingin menabrak pagar sekolah itu.

Penjaga tersebut yang melihat devan sudah menancapkan gas nya langsung saja membukakan pagar tersebut sehingga tersisa beberapa senti antara mobil dengan pagar, mobil devan pun pergi dari sana dengan diikuti mobil milik jake.

Hingga sampailah mereka di markas setelah berhasil memasuki lingkungan markas mereka pun segera pergi kesisi belakang gedung itu dan masuk melalui pintu rahasia agar tidak ada yang melihat mereka, karena saat ini mereka tidak ada yang membawa jaket atau pun topeng.

Dan jalan itu juga langsung tembus menjuju ruangan mereka yang tidak sembarang orang boleh masuki, dan sampai sana sudah terdapat joshua yang seperti orang banyak fikiran.

"Lexa mana?"tanya devan cepat joshua yang mendengar suara devan merasa kaget karena setaunya devan tidak mengetahui ini semua "dia dikamar lagi istirahat"jawab joshua dengan wajah seperti biasanya yaitu datar.

"Sebenernya ada apa?"tanya devon kepada joshua, "pelaku dari pembunuhan bianca adalah stella"jawaban dari joshua mampu membuat mereka membeku seketika.

"Gue ak-"belum selesai qeyla berbicara joshua sudah memotongnya terlebih dahulu "lexa gak mau ada yang berani menyetuh atau menyakiti stella sedikit pun"ucapan joshua kali ini membuat semuanya hanya bisa mengepalkan tangannya untuk menyalurkan emosi yang ada.

SOZHALENIYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang