"Jadi, semalam rumahmu kemasukan maling?", tanya Yeji. Saat ini ICY One kembali mengadakan rapat, tapi kali ini ikut dihadiri juga oleh anggota baru yang perempuan.
Minju menganggukkan kepala. "Maling itu sempat mau lukain aku. Tapi untungnya Kak Jaemin datang tepat waktu"
"Kenapa nggak mati aja sih?", gumam Felix. Jisung yang mendengarnya langsung menginjak kaki Felix dan memintanya untuk diam.
"Kamu ingat nggak Ju, ciri-ciri malingnya?", tanya Chaewon
Minju mengingat-ingat sebentar. Lalu, "Oh, iya ingat. Pakaiannya serba hitam. Dia pakai leather jacket. Tingginya kayaknya sekitar 180cm an. Kalau wajah, nggak tau soalnya pake topeng"
"Ingat suaranya?"
"Ingat, tapi aku nggak tau soalnya suaranya tuh kayak penjual bakso boraks gitu. Kayaknya dia pakai alat pengubah suara deh, Kak"
Jiheon melirik tangan Minju yang terlihat polosan tanpa aksesoris apapun. Jiheon langsung tahu kalau Minju tidak memakai gelang pemberiannya.
"Kak Minju,,,", panggil Jiheon
Minju menoleh. "Iya, Jiheon? Ada apa?"
"Kakak nggak pakai gelang dari aku?"
Minju melihat pergelangan tangannya, dan menyadari kalau gelang dari Jiheon belum dipakainya lagi sejak selesai mandi kemarin sore. "Oh, iya. Maaf aku kemarin lepasin pas mau mandi dan aku lupa mau pakai lagi"
Jiheon menggenggam kedua tangan Minju erat. "Nanti, tolong dipakai ya, Kak? Jangan dilepas lagi"
Minju merasa heran, tapi dia menganggukkan kepalanya. "Oke"
**
Jerome ingin mengajak Nako ke kantin, mau beli pecel lele di tempat Mang Jaehwan. Mumpung Jeongin yang merupakan pawang Nako masih sibuk dengan ICY One.
"Aku traktir hari ini, Ko", ucap Jerome pede ketika tiba di kantin
"Wah, makasih. Tapi ada apa nih?", tanya Nako heran
"Papaku kemarin menang tender. Jadi uang sakuku ditambah. Hehe"
"Wah, sampein ucapan selamatku buat Om Oh ya? Btw, boleh minta tambah beliin jus di tempat Mbak Ayu nggak? Lagi pengen jus nih"
"Silakan, Tuan Putri Nako. Pesen aja yang kamu mau. Nggak usah sungkan-sungkan, kayak sama siapa aja deh. Kita kan tetanggaan, temen dari kecil juga"
"Oke, nambah bakso Mbak Sana, trus bakwan di tempat Mbak Sunmi, trus siomay Mang Suga, trus ayam geprek Mas Jae, trus-"
"Ko, jangan sungkan-sungkan bukan berarti gak punya malu. Lagian kamu sanggup makan sebanyak itu?"
Nako tertawa. "Canda, Je. Udah, pecel lele sama jus apel aja"
"Yakin cuma itu?"
"Kamu yakin aku beneran mau pesen sebanyak itu tadi?"
"O-oke pecel lele sama jus apel"
Tak lama, pesanan pun datang. Kemudian Nako dan Jerome makan dengan lahap. Kedua sahabat dari kecil itu tak takut akan dianggap bermain di belakang Jeongin, karena Jeongin sudah tahu tentang hubungan mereka. Jeongin sendiri juga sahabat mereka dari kecil, dan berhasil mendapatkan hati Nako. Jerome sendiri juga sudah punya pacar yang sekolah di SMA sebelah.
Setelah acara makan-makan selesai, sekarang waktunya Jerome untuk membayar pesanan. Raut muka Jerome yang tadinya cerah berubah menjadi sedikit panik ketika memyadari dompetnya tidak ada di saku celananya.
Nako yang menyadari perubahan air muka Jerome pun bertanya, "Ada apa? Apa ada masalah?"
"D-dompetku,,, gaada..."
Kedua alis Nako bertaut. "Lah? Kok bisa?"
"Nggak tau. Tapi aku yakin banget tadi aku bawa dompet ke kantin. Tapi sekarang kok nggak ada?"
"Yah aku bawa dompet sih, Je. Tapi kayaknya nggak cukup buat bayar pesanan kita"
Di tengah kepanikan itulah muncul Lia dan Chaeyeon sebagai dewi penyelamat.
"Biar aku yang bayar pesanan kalian", ucap Lia dengan senyum manisnya
Jerome membungkukkan tubuhnya berkali-kali, mengucapkan terima kasih. Apalagi Lia bilang uangnya tidak usah diganti. Jerome jadi sedikit malu. Ini sih namanya bukan dia yang traktir Nako, tapi Lia yang traktir dia dan Nako.
Ketika kembali ke kelas, Kyungho teman sebangku Jerome menyodorkan dompet Jerome. "Tadi ada adik kelas yang anterin dompet ini. Kalau nggak salah, namanya,,, hmm,,, Lee Eunsang?"
Jerome tertegun. Eunsang lagi?
**
"Selamat siang, Pak Bambam...", sapa Minju riang kepada Pak Bambam, satpam sekolah.
"Oh, selamat siang, Non Minju. Nunggu jemputan?", balas Pak Bambam
"Iya nih, Pak. Nunggu Kak Nana jemput. Hehe"
"Oh, yaudah Non Minju berteduh dulu atuh. Cuacanya panas begini"
"Hehe iya Pak"
Minju lalu menumpang berteduh di depan pos satpam, sambil mengamati murid-murid SMA Asiansoul yang pulang sekolah.
Tiba-tiba pandangan Minju terhenti pada salah 1 murid yang sedang mendorong motornya. Murid laki-laki itu mengenakan leather jacket persis dengan yang dipakai maling yang masuk ke rumah Minju.
Lee Eunsang? Nggak mungkin.
#####
![](https://img.wattpad.com/cover/254836312-288-k761419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICY One: New Case
FanficICY One mengira tidak akan ada lagi kasus setelah Lee Chaeyoung dkk tertangkap. Tapi ternyata mereka salah. SMA Asiansoul seolah tidak mengizinkan mereka beristirahat dengan tenang. Kasus baru terjadi, seiring datangnya para murid baru di tahun ajar...