29

168 41 4
                                    

Junho sudah bersiap untuk hari ini. Hari ini, dia akan menunjukkan rekaman percakapannya dengan 'seseorang' kemarin.

Sekaligus mau jujur tentang perasaannya.

Hari ini kelas 10 SMA Asiansoul ada pengambilan nilai untuk tes renang. Mereka akan melakukan tes di kolam renang di dekat sekolah yang sudah disewa 1 hari untuk pengambilan nilai. Bagi yang tidak bisa berenang, seperti Junho, pengambilan nilai akan dialihkan ke kerja sosial seperti membersihkan lingkungan sekolah.

Setiba di area pemandian, Junho langsung mencari Eunsoo. Gadis itu sedang mengobrol bersama Yujin dan Yuna, dan sepertinya sedang bersiap untuk mengambil nilai. Junho langsung menghampiri mereka.

"Eunsoo..."

Eunsoo menoleh. "Eh, Chacha? Ada apa?"

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu"

"Apa itu?"

"Ini soal--"

Tiba-tiba terdengar teriakan Pak Yunho memanggil nama Eunsoo dan Yuna untuk bersiap.

"Wah, maaf ya Cha, aku harus ambil nilai dulu"

"O-oh oke..."

Dengan sabar, Junho menunggu sendirian di bangku. Yujin sudah kabur membeli minuman. Senyum Junho terus terkembang ketika melihat Eunsoo mengambil nilai berenang. Oh, jangan khawatir, pakaian renang para siswi bukan pakaian renang yang seksi, jadi masih aman untuk dilihat para siswa.

Setelah semua murid selesai mengambil nilai, Junho langsung menghampiri Eunsoo.

"Soo, yang tadi..."

Baru saja Eunsoo akan membuka mulut, kembali terdengar Pak Yunho memanggilnya. Kali ini dia, Yuna dan Yujin diminta membantu Pak Yunho untuk merapikan peralatan tes tadi.

"Maaf ya Cha, nggak bisa lagi. Aku dipanggil Pak Yunho. Nanti aja deh ya?"

Junho terlihat kecewa. "Iya deh..."

Sebenarnya Eunsoo tahu Junho akan mengatakan sesuatu yang penting, tapi panggilan Pak Yunho lebih penting.

Junho terus menunggu, sampai seluruh murid meninggalkan kolam.

Junho menghela nafas. Sedikit timbul penyesalan kenapa dia tidak ikut saja dengan Eunsoo tadi untuk membereskan sisa peralatan tes.

Saat asyik melamun, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Kamu tuh susah dibilangin ya? Udah kubilang suruh diem aja!!!", ucap anak laki-laki berambut sedikit keriwil itu.

Junho tersentak. "Kamu?"

Anak laki-laki itu langsung merebut ponsel Junho. Junho pun berusaha mempertahankan ponselnya. Tapi anak laki-laki itu lebih gesit. Dan pada suatu kesempatan, anak itu langsung melemparkan ponsel Junho ke arah kolam.

Junho jelas terkejut. Tanpa pikir panjang, dia langsung melompat menyelamatkan ponselnya. Untungnya ponselnya belum sampai tercebur ke dalam air. Tapi apesnya, Junho tidak bisa berenang. Dia jadi tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Junho berteriak-teriak meminta tolong. Tapi tidak ada satupun yang mendengar. Anak laki-laki yang tadi juga sudah meninggalkan kolam. Dengan susah payah, Junho berusaha berenang ke tepi. Di harus berusaha agar ponselnya selamat dan menyerahkannya kepada Eunsoo.

Setelah dengan susah payah berusaha, Junho bisa berenang ke tepian juga. Ponselnya berhasil dia letakkan di lantai. Dan sedikit lagi dia berhasil untuk naik ke atas. Tapi sayang, tenaganya sudah habis. Ditambah, kakinya kram. Perlahan, Junho mulai tenggelam.

"Eunsoo... Eunsoo... Tolong..."

Eunsoo tersentak. Dia langsung menoleh ke belakang.

"Ada apa?", tanya Yujin

"Ah, aku merasa seperti Chacha manggil aku", jawab Eunsoo

"Junho? Masa? Aku nggak denger"

"Cuma aku yang bisa denger. Ingat gelang yang pernah aku kasih ke dia? Kayaknya dia lagi dalam bahaya"

"Junho tadi masih di area kolam kan?"

"Aku harus ke sana. Jin, Yun, tolong panggil Pak Yunho ya? Aku merasa ini gawat. Oke?"

Yujin dan Yuna saling pandang. Setelah Eunsoo pergi, mereka langsung berlari memanggil Pak Yunho.

Sementara itu, Eunsoo terus berlari menuju kolam. Perasaannya sungguh tidak enak. Dia sudah terlambat menyelamatkan Chaeryeong, terlambat mencegah Jiheon dari penculikan, dan sekarang dia tak mau terlambat lagi.

Setiba di kolam, Eunsoo melihat keadaan sekitar kolam sepi. Jantung Eunsoo berdebar makin tak karuan. Ujung matanya lalu menangkap ponsel Junho yang tergeletak di lantai tepi kolam. Eunsoo langsung berlari ke sana. Dan dia terkejut karena melihat Junho sudah tenggelam. Tanpa pikir panjang, Eunsoo langsung menceburkan diri ke dalam kolam dan menarik tubuh Junho. Untungnya Eunsoo cukup ahli berenang.

Setelah bersusah-payah, Eunsoo bisa membawa tubuh Junho keluar dari dalam kolam.

"Chacha? Chacha? Bangun..."

Eunsoo yang sedikit belajar dari Yuna si anak PMR, langsung melakukan CPR. Ditekan-tekannya dada Junho.

"Chacha... Ayo bangun..."

Tapi Junho tak kunjung siuman. Eunsoo terus berusaha, sambil menunggu bantuan datang.

Karena Junho belum sadarkan diri juga, Eunsoo lalu berpikir untuk melakukan nafas buatan. Ketika bibir Eunsoo hampir menempel di bibir Junho, tiba-tiba Junho terbatuk-batuk mengeluarkan air dari mulutnya. Junho akhirnya sadarkan diri juga.

Yah, nggak jadi, batin Eunsoo sedih. Tapi dia senang juga karena Junho berhasil sadarkan diri.

"Siapa yang lakuin ini ke kamu, Cha?", tanya Eunsoo to the point.

Junho sudah bersiap menjawab, tapi ujung matanya menangkap ada sosok yang berjalan mendekat ke arah mereka. Dan Eunsoo menyadari itu. Tapi belum sempat Eunsoo menoleh, lehernya disetrum dengan stun gun. Keadaan tubuh Eunsoo juga basah kuyup, jadinya gampang membuatnya pingsan.

Sosok tadi berjongkok di sebelah tubuh Eunsoo yang pingsan.

"Aku nggak pernah main-main soal ucapanku. Sekarang aku membuatnya pingsan. Lain kali, aku bisa melakukan lebih dari ini"

Junho tercekat. Dan sosok itu langsung pergi begitu mendengar suara langkah kaki mendekat.

"Junho, kamu nggak apa-apa? Eh kok Eunsoo pingsan?", seru Yujin

"A-ah iya. Tadi aku tenggelam, terus Eunsoo selametin aku. Aku nggak tau tiba-tiba dia pingsan", jawab Junho terbata-bata

"Sudah sudah. Penjelasannya nanti saja. Sekarang kita ke klinik terdekat dulu", ucap Pak Yunho

Saat membantu membopong tubuh Eunsoo, ujung mata Yujin sempat menangkap sesosok bertubuh tinggi yang berdiri di balik pilar. Ada sosok yang lain tapi tidak terlalu kelihatan.

Anak itu, nggak mungkin..., batin Yujin.

**

Masih ingat kan kalau Jiheon dan Eunsoo mempunyai 'ikatan batin'? Seperti saat ini. Jiheon sedang minum di ruangan tempat dia disekap. Ya, dia tetap mau makan dan minum yang sudah disediakan para penculik. Perkara ada racun, bodo amat. Ya untungnya tidak ada racun sih.

Ketika sedang minum, gelas yang dipegang Jiheon tiba-tiba terjatuh. Untungnya gelasnya terbuat dari plastik. Saat itu bertepatan dengan Eunsoo yang disetrum sampai pingsan.

Jantung Jiheon langsung berdegup kencang.

"Eunsoo... Kuharap kamu baik-baik saja. Dan tolong cepat selamatkan aku", gumam Jiheon.


#####

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang