19

195 54 12
                                    

Soobin mengintip dari depan kelas 11-B untuk mencari Ryujin. Mau mengajak ke kantin, seperti biasa. Tapi dia tidak melihat Ryujin. Hanya ada Chaeryeong yang asyik membaca novel.

"Chaer cantik, kiw...", panggil Soobin

Chaeryeong menoleh. "Eh, Kak Ubin masjid. Nyari Ryujin ya? Dia udah ke kantin duluan, sama Minju"

"Oh... Kamu nggak ke kantin?"

"Enggak... Aku nitip aja ke mereka tadi. Males pergi ke kantin"

"Oh gitu... Ya udah aku ke kantin ya?"

"Yoi Kak"

Soobin lalu melanjutkan perjalanan ke kantin. Setiba di sana, dia melihat Ryujin asyik makan bersama Minju. Soobin lalu berjalan mendekat dan duduk di kursi sebelah Ryujin yang kebetulan kosong.

"Sayangku, kok ke kantin enggak ajak-ajak?", ucap Soobin

Ryujin nyengir. "Maaf, tadi Minju ngajak buru-buru. Katanya laper banget"

"Bohong... Ryujin yang laper banget, Kak", elak Minju

Lagi, Ryujin nyengir. "Hehe..."

Soobin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lain kali bilang dulu, biar bisa ke kantin bareng. Oke, Mbak Pacar?"

"Oke, Mas Pacar"

Mendadak Minju merinding mendengar 2 makhluk alay di hadapannya itu.

"Punten... Di sini ada orang lain... Jangan menebar keuwuan", seru Minju

Soobin tertawa kecil.

"Iri bilang, Bos!!!", ucap Ryujin

Minju hanya mencibir.

Setelah mereka semua selesai makan, Soobin pun berniat membayar pesanannya. Ryujin dan Minju sudah membayar sendiri tadi.

Soobin yang dari tadi mukanya berseri-seri karena bisa bersama Ryujin lagi, mendadak pucat karena menyadari dompetnya tidak ada di saku celana. Soobin sudah meraba seluruh kantong seragamnya, dan tetap dompetnya tidak ada.

"Ada apa, Kak? Apa ada masalah?", tanya Ryujin

Soobin menggigit bibirnya. "Eum,,, dompetku nggak ada, Ryu"

"Nggak ada?"

"Iya, nggak ada. Aku inget banget tadi bawa dompet kok"

Ryujin lalu teringat kisah teman-temannya yang sebelumnya. Dia pun berkata, "Kak, coba telpon teman sekelas Kakak. Dompet Kakak ada nggak di bangku Kakak?"

"Oh, benar juga"

Soobin lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Bomin, teman sebangkunya.

"Bomin, lagi di kelas nggak?"

"Iya nih, Bro. Ada apa?"

"Coba tolong liatin laci mejaku, ada dompetku nggak?"

"Bentar aku liat... Hmm nggak ada tuh"

"Kalo di tas?"

"Tas? Nggak ada juga tuh"

"Yakin?"

"Yakin. Nih Sanha juga bantu aku nyari kok"

"Oh oke... Makasih"

Tut. Telepon tertutup. Wajah Soobin semakin pucat.

"Nggak ada, Ryu...", ucap Soobin lirih

Ryujin dan Minju saling pandang.

"Ya udah, Kakak ngutang dulu aja di Mbak Sana. Bilang, dompetnya ilang", usul Ryujin

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang