12

214 59 18
                                    

"Jadi, bukan cuma Lia yang diteror, tapi kamu juga?", tanya Yeji pada rapat ICY One hari ini. Kali ini semua anggota berkumpul, minus Eunsang yang ada tugas siaran radio.

Minju mengangguk. "Batunya kelempar sampe ruang tengah, mungkin karena pintunya terbuka. Kalau Kak Lia kan tertutup makanya mentok di pintu"

Diam-diam Jiheon melirik pergelangan tangan Minju. Ada gelang pemberiannya tersemat manis di sana. Pelan, Jiheon menghembuskan nafas lega.

"Kamu ada satpam gak sih, Ju?", tanya Chaeyeon

Minju menggelengkan kepala. "Enggak. Papa nggak mau mempekerjakan satpam"

Lia menjentikkan jarinya. "Aku ada ide. Biar aku minta bawahan Papaku buat jaga di sekitar rumah Minju"

"Manja amat", decih Felix

Chaewon, seperti biasa, langsung mencubit lengan Felix.

Yeji menghela nafas. "Lee Felix..."

"Maaf..."

Soobin bertepuk tangan, meminta perhatian. "Sudah, jangan ribut. Yang lalu biarlah berlalu. Kita fokus dengan yang sekarang aja"

Jisung menjentikkan jarinya. "Aku setuju. Oh ya, soal keamanan rumah Minju, orangtuaku kayaknya bisa bantu"

"Wow that's good"

Lagi, Felix mendecih. Sepertinya dia hanya kapok sesaat tadi. "Udahlah, kalian ngapain sih peduli sama dia? Biarin aja kali"

Minju menghela nafas panjang. "Kak Felix, kenapa sih Kakak selalu sinis dan jahat sama aku? Aku ngapain Kak Felix sih?"

"Kamu? Kamu nggak salah sih emang. Tapi kedua kakakmu-"

"Kakakku lagi? Bisa nggak sih Kak Felix jangan bahas soal itu lagi? Aku capek terus diungkit soal itu!!!"

Para anak baru saling berbisik. Menanyakan tentang fakta kalau Minju memiliki kakak, yang baru mereka tahu soal itu. Kecuali Jiheon dan Eunsoo, karena mereka sudah tahu soal itu.

Yeji menggebrak meja, membuat bisik-bisik itu reda.

"Lee Felix cukup!!! Jangan bahas soal itu lagi!!!"

Felix menunjuk-nunjuk ke arah Minju. "Nggak bisa, Ji. Gara-gara kakaknya, Shuhua jadi harus pindah sejak kejadian malam itu!!!"

Yeji langsung kayak,,, oalah...

"Tapi jangan diomongin di depan banyak orang dong, Lix. Apalagi ada anak baru yang nggak ngerti apa-apa", sergah Hyunjin

"Ya biar mereka tau dong Jin kalo ketua yang mereka banggakan ini adalah adik pem-"

"CUKUP SAMPAI DI SITU, FELIX!!!", bentak Seungmin, yang dari tadi diam. Seungmin diam demi Yeji. Tapi sekarang dia tak tahan lagi.

Felix berkacak pinggang. "Apa? Mau berantem lagi? Ayo aja"

Sebelum kedua anak itu kembali berkelahi, Minju langsung berdiri. "Oke. Kalau kalian bertengkar gara-gara aku, lebih baik aku pergi. Dan soal status ketua ICY One, aku siap resign"

"Nah, gitu dong. Sekalian resign dari kehidupan nyusul kakakmu"

Plakkk...

Tamparan dari Chaewon mendarat mulus di pipi Felix. Semua orang terkejut melihatnya.

"Felix, aku udah nggak tahan lagi. Dari dulu aku masih tahan diri, tapi makin ke sini kamu makin keterlaluan. Aku tau kamu masih marah soal kejadian malam itu, tapi bisa nggak sih, kamu jangan lampiasin kemarahan kamu ke Minju? Dia nggak salah", teriak Chaewon

Chaewon berbalik, sambil mengucapkan kalimat, "Aku kecewa dan malu punya saudara kembar kayak kamu, Lix"

Setelahnya, Chaewon keluar untuk menyusul Minju yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan itu bersama Chaeryeong dan Ryujin.

Yeji, yang sebenarnya dari tadi juga mati-matian menahan diri demi menjaga image di depan anggota baru, menghampiri Felix dan menamparnya.

"Bonus, Lix"

**

Minju menangis di pelukan Ryujin. Saat ini mereka ada di taman belakang sekolah.

"Aku nggak guna banget kayaknya, Ryu. Kak Felix jadi benci sama aku", ucap Minju di sela-sela tangisnya

Ryujin mengusap pelan rambut Minju. "Sssttt jangan ngomong gitu. Mungkin Kak Felix cuma kebawa emosi aja. Nanti pasti dia akan baikan kok"

Tiba-tiba Chaewon muncul. "Itu betul, Minju"

Minju menoleh. "Kak Chaewon..."

Chaewon tersenyum tipis. "Aku minta maaf atas sikap Felix yang keterlaluan. Dia emang kayak gitu sejak Shuhua memutuskan pindah sekolah. Tapi jangan khawatir. Aku yang akan ngomong nanti ke dia. Dan soal ketua ICY One--"

Chaewon melirik ke arah Chaeryeong sekilas. Dan Chaeryeong paham.

"Soal itu, aku nggak mau gantiin kamu sebagai ketua, Ju. Kamu udah yang paling pas buat jadi ketua", ucap Chaeryeong

"Tapi Chaer--"

Chaeryeong menangkup pipi Minju dengan kedua tangannya. "Minju, terlepas dari status kamu, kamu udah yang paling tepat buat mimpin ICY One. Aku, atau Ryujin, nggak akan bisa. Anak-anak baru juga percaya sama kamu. Kayak yang aku bilang dulu, udah paling bener ICY One ada di tangan Kim Minju"

Minju lalu memeluk Chaeryeong. "Makasih udah tetap percaya sama aku"

"No problem, dear"

**

Malamnya--

Tok tok tok.

"Chaewon? Ini Felix"

"Iya masuk aja"

Felix lalu masuk ke kamar kembarannya yang sempat terpisah beberapa tahun itu. Dilihatnya Chaewon sedang asyik dengan hp nya.

"Lagi ngapain?", tanya Felix

"Lagi balesin chat adik kelas", balas Chaewon

"Adik kelas? Ngapain?"

"Ya mereka mau konsultasi aja. Beberapa sih dari anak-anak baru ICY One. Ada yang dari OSIS juga sih"

Felix ber-oh ria. "Oh ya Chae, soal tadi siang--"

"Kamu harus minta maaf sama Minju. Dendam berlarut-larut itu nggak baik. Lagipula kamu sama Shuhua masih berkomunikasi dengan baik kan?", potong Chaewon

"What? Big No!!!"

"Felix, kamu harus-"

"Nggak. Nggak mau"

Chaewon meletakkan hp nya. Ditatapnya Felix dalam-dalam. "Oke kalau kamu nggak mau minta maaf sama Minju. Aku akan bilang ke Papa soal ini. Papa kan temenan sama Papanya Minju"

"Hah? Jangan-"

"Gimana? Minta maaf atau aku aduin Papa?"

Felix menyerah. Ya, dia memang tidak pernah bisa menang dari Chaewon. "Oke. Aku akan minta maaf ke Minju besok dan lupain dendam masa lalu"

"Nah bagus. Lagian kan Minju enggak salah. Kalopun mau salahin orang, ya Kakaknya aja. Jangan bawa Minju. Ngerti?"

"Iya iya ngerti..."

"Good boy"


#####

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang