71

107 29 6
                                    

Ramein kolom komentar yuk :')





Lia dan Chaewon menata hati mereka sebelum berhadapan dengan dua narapidana muda di hadapan mereka berdua; Haruto dan Jeongwoo. Mereka tidak mengalami kesulitan bertemu dengan dua anak muda itu karena Papa Lia adalah salah 1 petinggi lapas.

"Selamat siang, Watanabe Haruto dan Park Jeongwoo. Mungkin kalian sudah tahu tentang kami sebelumnya. Ya, kami adalah anggota ICY One pada periode di mana terjadinya kasus yang menyebabkan beberapa orang meninggal. Mungkin ini terlambat, tapi kami mau meminta maaf atas nama semua anggota pada masa itu. Maaf, karena kami tidak bisa mencegah semua itu terjadi. Kami tidak akan membela diri. Semua itu memang menjadi tanggung jawab kami juga. Tapi, sekali lagi, kami minta maaf."

Haruto dan Jeongwoo menundukkan kepala mereka mendengar ucapan Lia. Setelah beberapa hari 'menginap' di lapas, sepertinya mereka mulai menyesal sekarang.

"Kami juga minta maaf..." ucap Jeongwoo lirih.

Lia tersenyum tipis. "Kalau kalian menyesal dan menyadari kesalahan kalian juga, kami akan mengupayakan kebebasan kalian. Bisa aja, asal korban-korban kalian ikut memaafkan kalian juga. Iya kan, Chaewon?"

Chaewon mengangguk mengiyakan. "Kami akan membantu kalian untuk meringankan hukuman kalian dan mungkin membersihkan nama kalian juga, seperti yang kami lakukan pada Kang Minhee dan Son Dongpyo, juga Lee Eunsang. Itu kalau kalian tidak keberatan."

Haruto dan Jeongwoo saling pandang, kemudian mereka kompak menganggukkan kepala.

"Kami bersedia. Kami menyesal sudah membuat kekacauan. Kami meminta maaf," ucap Haruto dengan suara parau.

"Baiklah. Kami, dua mahasiswi cantik dari fakultas hukum universitas ternama negeri ini, akan membantu kalian. Tapi kalian juga harus benar-benar jadi orang baik, ya? Kalau sudah sepakat begitu, kami pamit. Selamat siang."

**

Suasana salah 1 tempat pemakaman umum mendadak ramai oleh rombongan kecil anak SMA yang berziarah ke makam itu.

Eunsang berjongkok di sebelah makam dengan nama Lee Byounggon tertulis di batu nisan. Di sebelahnya, Jiheon ikut berjongkok. Di sebelah Jiheon ada juga Jaehee yang duduk di kursi roda yang didorong oleh Dohyon.

"Jaehee, maaf baru sekarang Kakak ajak kamu ke sini. Kenalin, ini kakak kandungku, namanya Lee Byounggon. Kamu udah lama mau berziarah ke sini kan? Nah sekarang kakak ajak kamu ke sini," ucap Eunsang sambil mengusap batu nisan Byounggon.

Pelan, Jaehee menaburkan bunga di atas makam. "Halo, Kak Byounggon. Aku Lee Jaehee, adik angkat Kak Eunsang..."

Jiheon ikut menaburkan bunga. "Halo, Kak Byounggon. Aku Jiheon,,, eum,,, aku pacar Eunsang. Kakak jangan khawatir, aku akan jaga Eunsang dengan baik. Kakak istirahat dengan tenang ya?"

Eunsang menjentikkan jarinya. "Ah, bicara soal pacar nih, Jaehee, kamu setuju kan kalo Kakak jadian sama Jiheon?"

Jaehee memutar kedua bola matanya malas. "Kalo gak setuju, udah dari dulu kali ah Kak aku misahin kalian. Aku setuju kok. Jangan khawatir."

"Kakak juga setuju kok kamu jadian sama Dohyon. Dia anak yang baik. Cocok sama kamu."

Muka Jaehee seketika memerah. "Apa sih Kak Eunsang ih..."


Di tempat lain, Minhee sedang berjalan menuju pusara Kang Hyewon, kakaknya. Tapi Minhee terkejut karena ada dua gadis yang berziarah ke makam itu. Minhee pun mendekati mereka.

"Permisi..."

Dua gadis yang baru saja selesai berdo'a itu menoleh. Oh, salah 1 di antaranya Minhee seerti familiar.

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang