74

109 23 1
                                    

End gak nih? :')






"Selamat datang di rumah Felix dan Chaewon!" seru Felix selaku tuan rumah. Sementara Chaewon hanya senyam-senyum sambil menyalami para tamu.

"Kalian tentu bertanya-tanya, kenapa aku sama Chaewon berbeda marga padahal kembar? Akan kujelaskan nanti. Sekarang, silakan kalian masuk dulu dan nikmatilah hidangan yang tersedia!"

Para tamu yang terdiri atas anggota terkini ICY One beserta barisan para mantan anggota, ada Yena, Hyunsuk dan Sihyeon juga. Plus Eric yang 'katanya' menemani Dongpyo. Ditambah Nako dan Somi yang diajak oleh Jeongin. Mereka semua menikmati hidangan yang ada. Yena bahkan tidak tahu malu 'menyikat' semua menu yang dia sukai.

Setelah semua anak selesai makan (kecuali Yena yang masih sibuk mengunyah daging), Felix mulai bersuara.

"Terimakasih atas kehadiran kalian. Jadi, kalau kalian penasaran soal hubunganku dengan Chaewon, iya kami saudara kembar. Tapi,,, eum,,, orangtua kami berpisah waktu kami masih bayi. Aku ikut Papa, sedangkan Chaewon dibawa Mama pindah ke Surabaya dan pake marga Kim. Kami aja baru ketemu lagi waktu kami sama-sama mendaftar di SMA Asiansoul. Di situ ada Mama yang anter Chaewon mendaftar. Saat itu Mama serahin Chaewon kembali ke Papa. Papa sih senang-senang aja, kebetulan juga udah kangen banget sama Chaewon. Nggak lama, Mama pergi untuk selama-lamanya, karena waktu ketemu itu ya kondisi kesehatan Mama emang udah menurun. Terus Chaewon tetep tinggal deh di sini sampai sekarang. Chaewon milih tetep pake marga Kim, dan Papa enggak ngelarangnya."

Suasana mendadak berubah menjadi haru. Yena bahkan sudah habis beberapa lembar tisu, plus lengan baju Hyunsuk.

Setelah acara melodrama berakhir, Lia berdehem, siap memberi informasi.

"Kemarin aku sama Chaewon habis dari lapas. Ada sedikit kabar soal nasib para pelaku yang terlibat dalam The Asiansoul's Case. Kak Kyulkyung, Kak Mark Lee dan Aisha minggu depan akan dibebaskan. Kalau Kak Doyeon mungkin bulan depan akan bebas. Sedangkan Haruto sama Jeongwoo akan bebas minggu depan juga, dengan kewajiban membayar denda sebagai gantinya. Iya kan, Won?"

Chaewon mengangguk. "Iya. Oh ya, menurut pengakuan Haruto, orang yang menjatuhkan lemari yang menimpa Jiheon di ruang majalah dulu itu dia. Kalau yang membakar tenda itu Jeongwoo. Yang mendorong Jaehee itu mereka berdua. Yang menenggelamkan Eunsoo di toilet, sama yang nyulik Nako, Ryujin dan Somi itu juga mereka berdua. Kalau yang merusak motor Cheryeong sampe Chaeryeong kecelakaan itu Jeongwoo."

Jiheon mengangkat tangannya, siap memberi informasi juga. "Kalau kata Pak Kepsek, Haruto sama Jeongwoo nggak akan bisa kembali ke Asiansoul, beda kayak kasus Minhee sama Dongpyo. Tapi mereka akan dipindahkan ke sekolah lain yang nggak kalah bagusnya dan masih termasuk Top 5 SMA terbaik di Jakarta selatan. Apa nama sekolahnya, Yun?"

"SMA Diamond, yang kepala sekolahnya dipanggil Mak Yanti," jawab Yuna mantap.

"Nah iya itu. Kalau Jeongwoo kurasa nggak akan kesulitan soal jarak tempuh, soalnya jarak tempuh ke SMA Diamond kurang lebih sama dengan jarak tempuh dia ke Asiansoul. Biayanya juga sedikit di bawah Asiansoul. Tapi masalahnya ada di Haruto. Dia--"

"Kudengar dia akan pindah lagi, biar lebih deket ke sekolah baru," sahut Nako yang sibuk menggigit apel.

Semua ber-oh ria mendengar jawaban Nako.

Yeji berdehem, tanda siap memberi informasi juga.

"Kemarin aku juga habis menjenguk Kak Rose di RSJ. Keadaan Kak Rose sudah membaik. Katanya minggu depan sudah bisa dipulangkan. Nanti aku yang akan mengontrol keadaan Kak Rose selama dia di rumah. Minggu depan Jeongwoo dibebaskan kan? Nah, kebetulan sekali. Jadi mereka bisa dipertemukan lagi. Semoga semuanya baik-baik aja."

Semua langsung kompak mengamini ucapan Yeji.

Setelah semua informasi diberikan, Felix kembali menyiapkan makanan dan buah-buahan yang masih tersisa di dapur.

"Ayo, yang masih lapar, silakan makan lagi. Yang mau bungkusin juga boleh. Bebas. Ini semua yang masak aku sama Chaewon lho, dibantu Lia sama Chaeyeon juga sih. Hehe."

Para tukang makan langsung memgambil lagi makanan kesukaan mereka. Ada pula drama suap-suapan antara Eunsang-Jiheon dan Dongpyo-Eunsoo. Tim anak tua yang tak mau kalah seperti Hyunjin-Lia, Jisung-Chaeryeong, Hyunsuk-Yena serta Soobin-Ryujin ikut suap-suapan. Sementara Felix si tuan rumah hanya bisa mengelus dada, meratapi nasib karena Shuhua sedang pulang kampung ke rumah keluarganya di China.

Ketika melihat Dongpyo dan Eunsoo bersuap-suapan, Felix tak tahan berceletuk, "Wih si bocil udah punya pacar nih? Jago bener lu cil, punya pacar cantik, pinter, baik. Pake pelet apaan?"

Dongpyo mencibir. "Cal cil cal cil. Kita tingginya samaan Kak, kalo lupa. Aku gak pake pelet apa-apa. Emang Eunsoo nya mau sama aku kok."

Eunsoo mengangguk-anggukkan kepala. "Nggak apa-apa badannya kecil, yang penting semangatnya gede!"

"Kirain anunya gede!" teriak Jisung yang langsung mendapat hadiah cubitan dari Chaeryeong.

Jisung mengaduh. "Apaan sih, Beb? Maksud aku, tanggung jawabnya gede! Su'udzon kamu mah."

Cheryeong mencibir. "Aku mana bisa nggak su'udzon sama kamu yang 1 circle sama Kak Felix? Kalian tuh omes alias otak mesum!"

"Aku setuju sama Chaeryeong," ucap Chaewon yang diikuti cemberutan Felix.

"Aku juga setuju!" seru Eric.

Dongpyo kembali memasang wajah julidnya. "Yaelah Kak Eric mah sama aja. Kalian kan 1 circle. Nggak ada bedanya."

Trio kwek-kwek hanya bisa cengar-cengir, diikuti tawa seluruh tamu undangan.

Di sisa tawa, Dongyun melirik Jungwon yang duduk di sebelah kanannya, sedang asyik mengupaskan jeruk untuk Wonyoung.

"Jungwon?" panggil Dongyun.

Jungwon langsung menoleh. "Ya, Kak?"

"Aku melihat semangat dan kerja kerasmu baik untuk ICY One maupun OSIS sangat luar biasa. Aku merekomendasikan posisi ketua OSIS berikutnya buat kamu. Bisa kan?"

Jeongin yang ikut mendengarnya langsung memberi kode kepada Jungwon untuk menerima tawaran itu.

Jungwon tersenyum, kemudian mengangguk mantap.

"Aku mau, Kak!"

Dongyun menepuk-nepuk pundak Jungwon bersahabat. "Bagus. Oh ya, kalau kamu mau rekomendasi salep buat nutupin bekas codet di wajah kamu, nanti kukasih tau. Kasihan, kamu masih muda, udah punya codet di wajah. Mana melintang gitu."

Jungwon tersenyum kecut. "Nggak apa-apa. Yang penting Ayank Wonyoung masih sayang." Wonyoung hanya senyam-senyum malu.

"Ya bagus deh kalau gitu. Nanti kukasih tau ya salepnya? Terus, jangan lupa belajar. Sebentar lagi kita ada ujian."

Jungwon membuat gestur hormat. "Siap, Kapten!"


#####

Yuk mampir ke book aku yang lain, alias school mistery "SMA Kubus" ver ~

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang