"Ryujeeeen itu kenapa kamu ke sekolah pake sandal jepit?", teriaak Somi heboh ketika melihat Ryujin masuk ke kelas dengan seragam sedikit berantakan, rambut acak-acakan, dan memakai sandal jepit.
Ryujin menjawab santai, "Oh, aku punya sepatu cadangan kok di ruang OSIS. Santuy. Ini aku keburu-buru makanya kelupaan pake sandal jepit"
"Terus kamu berantakan macam gembel gitu, gak malu diliatin orang sepanjang jalan?"
"Nggak dong. Kan ke sekolah tadi bareng Ayang Soobin. Naik mobil"
"Maksud aku, pas di sekolah-"
Ryujin meletakkan telunjuknya di depan bibir Somi. "Sssttt nggak bakal ada yang ngetawain aku kok. Kalopun ada, ya biarin aja sih. Malhaebwa da eoseo da 'cause I'm not shy"
Yang kemudian disahut oleh Chaeryeong, "Not shy, not me, ITZEEEEYYYYY"
Kemudian Jeongin ikut bernyanyi. "Ige uri tang tang tang tang, du du du du du du"
Somi bengong.
Belum cukup, Mashiho ikut joget-joget dan bernyanyi. "I just wanna be your boy!!! Kiw Neng Somi"
Somi lalu menoleh ke arah Minju, teman sebangkunya yang merupakan wakil ketua kelas 11-B. Dia berharap Minju sedikit waras.
Ternyata harapan Somi tinggal harapan. Dilihatnya Minju menyerahkan hp kepada Denise dan meminta Denise untuk memotret dirinya.
"Shoot! Take a panorama", seru Minju
Somi semakin bengong. Dia berpikir, bagaimana bisa orang-orang seperti Minju, Ryujin, Chaeryeong dan Jeongin bisa ditunjuk menjadi pengurus inti OSIS dan ICY One?
Akhirnya Somi sang ketua kelas hanya bisa pasrah sambil berharap ada yang bisa menghentikan semua ini.
Dan voila!!!
Jerome tiba-tiba masuk ke kelas 11-B. "Woi, Jeongin. Lapor. Ada barang hilang dari ruang OSIS!!!"
Suasana yang tadinya ramai pun menjadi senyap. Semua fokus kepada Jerome.
"Barang hilang?", tanya Jeongin
"Iya. Album IZ*One yang kutitipin di ruang OSIS hilang. Sepatu Ryujin juga nggak ada!!!"
"Udah dicek betul-betul? Takutnya keselip"
"Udah. Nako juga ikut kok tadi"
Jeongin, Ryujin, Minju dan Chaeryeong saling pandang.
"Oke. Kita ke ruang OSIS"
Keempat anak itu lalu pergi ke ruang OSIS mengikuti Jerome dan Nako.
"Akhirnya sepi juga habis para biang kerok pergi", gumam Somi. "Tidur dulu ah bentar sebelum jamnya Bu Taeyeon"
Setiba di ruang OSIS, mereka mendapati pintunya sedikit terbuka.
"Aneh. Tadi aku kunci lho sebelum pergi. Kok ini kebuka ya?", gumam Jerome
"Kamu yakin pintunya dikunci?", tanya Chaeryeong
"Yakin, Chae. Tadi aku kunci kok. Ini kuncinya kubawa"
"Ayo kita cek"
Mereka pun masuk ke ruang OSIS dan mengecek seluruh isi ruangan. Mata Ryujin tertuju pada sepatunya yang ada di pojok ruangan.
"Nah, itu sepatuku. Kamu bilang gaada?", seru Ryujin
Minju menunjuk album IZ*One milik Jerome. "Ini juga ada albummu. Kamu bohong ya?"
Jerome terlihat sedikit terkejut. "Loh kok aneh? Tadi enggak ada di situ. Sumpah"
"Aku juga bantu cek kok tadi. Dan emang nggak ada di sana tadi tuh", sahut Nako
"Sudah-sudah. Yang penting barang udah ketemu", lerai Jeongin
Jerome memasang wajah berpikir. "Tapi aneh banget. Tadi aku sama Nako ngecek, nggak ada. Sekarang ada. Trus pintunya tadi udah aku kunci, eh pas kita ke sini, kebuka"
"Eh aku mau tanya dong. Kemarin siapa yang terakhir keluar dari ruang OSIS?", tanya Ryujin
Jerome mengingat-ingat sebentar. Lalu, "Oh, aku ingat. Anak baru itu. Si Eunsang sama Hyeongjun. Kemarin perutku mules, trus aku titipin deh kunci ke mereka"
"Oke. Kita coba tanya mereka"
Tepat saat itu Eunsang muncul. "Permisi Kak... Aku menemukan ini di depan ruang kelasku"
Eunsang menunjuk dua buah photocard IZ*One yang dibawanya. "Ini, siapa tau ini milik salah 1 dari kalian"
"Woahhh itu punyaku!!! Photocard Neng Joyul!!!", seru Jerome
Eunsang lalu menyerahkan photocard itu kepada Jerome.
Saat Eunsang akan pergi, Jerome menahannya. "Kamu kemarin yang terakhir keluar dari ruang OSIS kan?"
Eunsang mengangguk.
"Kemarin liat sepatu Ryujin sama albumku nggak pas keluar?"
"Iya liat kok Kak"
"Kamu nggak liat siapa yang mencurigakan buat ngambil? Tadi nggak ada soalnya. Pas diliat lagi, ada"
"Oh mungkin lagi dipinjem tuyul"
"Hmm bisa jadi. Ya udah, sana pergi. Makasih btw"
Ryujin menepuk-nepuk tangannya. "Sudah, sudah, ayo semua bubar. Kelas 11-A habis ini jamnya Bu Taeyeon. Galak orangnya"
**
"Kakak, aku datang...", ucap seorang anak laki-laki dengan suara lirih
"Maaf aku baru bisa datang berziarah ke sini. Banyak yang harus kuurus"
Anak laki-laki itu mengusap batu nisan yang sudah mulai berlumut.
"Tapi jangan khawatir. Aku pasti akan membalaskan dendam Kakak. Dan permainan baru saja dimulai"
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak anak laki-laki itu. "Hey?"
Anak laki-laki itu menoleh terkejut. "Oh, kamu? Apa kamu dengar ucapanku barusan?"
Anak laki-laki yang lebih tinggi itu, mengangguk. "Iya, tapi tak masalah buatku. Oh ya, makam siapa ini? Keluargamu?"
"Iya. Ini makam Kakakku"
Anak laki-laki yang lebih tinggi itu sedikit menyingkap lumut yang menutupi bagian nama di batu nisan. "Oh? Ini Kakakmu?"
"Iya"
"Tapi bukannya-"
"Ceritanya panjang. Nanti kuceritakan"
"Oh ya, sekalian aku ada yang mau aku bicarain sama kamu. Aku punya sebuah rencana. Ayo kita ngopi di warung depan situ dulu"
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
ICY One: New Case
FanfictionICY One mengira tidak akan ada lagi kasus setelah Lee Chaeyoung dkk tertangkap. Tapi ternyata mereka salah. SMA Asiansoul seolah tidak mengizinkan mereka beristirahat dengan tenang. Kasus baru terjadi, seiring datangnya para murid baru di tahun ajar...