Sudah beberapa hari berlalu sejak Wonyoung menghilang, dan masih belum juga ditemukan jejaknya. Perkemahan pada akhirnya gagal total. Para peserta langsung dipulangkan sebelum tanggal seharusnya.
Jung Dahyun adalah orang yang paling sedih dengan kehilangan Wonyoung -setelah Kyungho dan Jungwon-, karena Wonyoung adalah teman sebangkunya. Seperti hari ini. Padahal sudah diajak May untuk pergi ke kantin, tapi Dahyun tidak mau. Katanya tidak bernafsu, sih.
Sementara itu, Kyungho akhirnya berusaha mengikhlaskan Wonyoung. Kyungho juga tidak lagi menyalahkan Jungwon, dan mencoba mengerti situasi yang terjadi pada saat itu, sambil terus berdo'a agar Wonyoung segera ditemukan.
**
Jaehee berniat bermain ke rooftop sekolah untuk mencari angin segar. Dia tidak mengajak Jihan yang biasanya pergi bersamanya, karena gadis itu sedang ada tugas dari Pak Nichkhun.
Ketika sedang berjalan menuju rooftop, Jaehee melihat ada dua siswa yang juga hendak pergi ke sana. Karena penasaran, Jaehee pun mengikuti mereka. Toh dia juga mau pergi ke rooftop.
Jaehee berjalan mengendap-endap karena merasa dua siswa tadi mencurigakan. Siapa tahu mau diam-diam merokok.
"Apa gadis itu akan bisa ditemukan?" tanya salah satu siswa
"Jang Wonyoung? Kurasa tidak. Arus sungai saat itu terlalu deras, bahkan kalau kamu yang tenggelam, kurasa kamu juga bisa hilang" jawab siswa yang 1 nya lagi
Jaehee tercekat. Dia semakin mendekatkan diri ketika mendengar nama Wonyoung disebut.
"Gadis itu tau tentang aku dan 'dia'. Dia memergoki kami. Tapi untunglah dia jatuh ke sungai jadi rahasia kita bahwa kita akan mencelakakan keempat kakak itu akan aman"
Bugg...
Jaehee menjatuhkan ponsel yang digenggamnya karena terkejut. Dua siswa tadi mendengarnya, dan langsung berlari ke arah Jaehee berada.
"Kau!!! Lee Jaehee???"
Jaehee menelan ludahnya kasar. Salah 1 siswa melirik ke arah ponsel Jaehee yang terjatuh.
"Oh, rupanya kau merekam pembicaraan kami? Dan kau akan melaporkan kami?"
Jaehee mundur perlahan. "Ya, aku akan melaporkan kalian. Nggak kusangka kalian akan berbuat seperti ini. Kalian harus mendapat hukuman!!!"
Siswa yang paling tinggi, mengeluarkan smirk nya. "Kamu pikir kamu bisa melakukan itu?"
Siswa itu lalu menjambak rambut Jaehee, kemudian sebelah tangannya membenturkan kepala gadis itu ke tembok.
"A-aw..." Jaehee mengaduh kesakitan
Setelahnya, siswa tadi menendang tubuh Jaehee, membuat tubuh adik angkat Eunsang itu jatuh terguling-guling menyusuri anak tangga. Jaehee tak sadarkan diri dengan kepala mengeluarkan darah.
"Kita biarin aja?"
"Iya, sebaiknya kita segera pergi"
Sementara itu, Nako yang berniat main ke rooftop bersama Jerome, melihat ada sosok yang jatuh pingsan di lantai.
"Je, ada yang pingsan!!!" seru Nako
"Eh, iya, Ko. Eh liat, ada darah!!!" balas Jerome
Kedua anak itu langsung berlari menuju Jaehee berada.
"Loh, ini kan adiknya Eunsang, Je?"
"Iya, betul. Ayo, kita bawa dia ke UKS"
Ketika akan pergi, ujung mata Nako menangkap ada sosok lain di rooftop.
Kayak familiar, batin Nako. Tapi Nako memilih mengabaikannya dan fokus membawa Jaehee ke UKS.
Di tempat lain, Eunsang yang sedang makan bakso bersama Dongyun dan Junho, tiba-tiba merasakan firasat buruk.
"Jaehee..." gumam Eunsang
Tiba-tiba Yujin, Eunsoo dan Jiheon muncul. Wajah mereka tampak panik.
"Sang... Eunsang... Gawat..." panggil Yujin
Yujin mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. "Sang... Adikmu... Jaehee..."
Eunsang jadi panik. "Kenapa? Kenapa Jaehee?"
"Jaehee,,, dia,,, jatuh dari rooftop"
Kedua mata Eunsang membulat. "Apa?"
"Iya... Kepalanya berdarah. Sekarang dia bersiap mau dibawa ke rumah sakit"
**
"Belum juga Wonyoung ditemukan, udah ada masalah baru aja" ucap Ryujin lirih. Saat ini dia ada di kantin rumah sakit, bersama Minju, Chaeryeong dan Nako. Mereka berniat melihat kondisi Jaehee.
Minju mengaduk-aduk minumannya. "Ya... Kalo menurut petugas keamanan sekolah sih, anak tangga rooftop emang agak licin soalnya kemarin sempat hujan. Menurut mereka, ini adalah pure human error. Tapi aku nggak percaya begitu aja"
"Tadi aku liat Eunsang nangis. Kayaknya dia sayang banget sama Jaehee" ucap Nako
"Banget, Ko. Aku pernah beberapa kali lewat rumah keluarga mereka. Eunsang sayang banget sama keluarga angkatnya" sahut Chaeryeong
Minju memain-mainkan sendoknya. "Kita harus memberikan semangat kepada Eunsang"
"Eh, Kak Lia sama Kak Yeji udah tau belum sih?"
"Udah, tadi udah kukasih tau. Katanya nanti ke sini"
**
Jiheon berusaha menenangkan Eunsang yang terus menangis di depan ruang IGD. Jaehee masih dalam perawatan dokter.
"Kamu yang sabar, ya? Kita do'akan semoga Jaehee cepat pulih"
Jiheon lalu merentangkan tangannya. "Ayo, peluk aku. Aku harap pelukanku bisa bikin kamu agak tenang sedikit"
Ragu-ragu, Eunsang memeluk Jiheon. "Makasih, Ji. Aku nggak tau aku bakal gimana kalo nggak ada kamu"
"Udah tugasku buat bantu kamu, Sang... Aku kan,,, uhuk,,, pacar kamu..."
"Emang kita pacaran?"
"Aku pukul ya kamu, Sang? Ah udahlah. Habis ini kamu makan dulu deh. Kamu kan dari tadi belum makan. Kamu boleh sedih, tapi kamu harus tetap makan"
"Temenin"
"Iya nanti aku temenin. Aku juga mau makan kok"
"Suapin?"
"Lee Eunsang..."
"Hehehe... Bercanda kok. Yuk Tuan Puteri, kita makan berdua"
Tidak jauh dari tempat Jiheon dan Eunsang berada, sesosok anak laki-laki dengan postur tubuh yang lumayan tinggi, berdiri berlindung di balik tembok.
"I hope she's okay..."
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
ICY One: New Case
FanfictionICY One mengira tidak akan ada lagi kasus setelah Lee Chaeyoung dkk tertangkap. Tapi ternyata mereka salah. SMA Asiansoul seolah tidak mengizinkan mereka beristirahat dengan tenang. Kasus baru terjadi, seiring datangnya para murid baru di tahun ajar...