57

108 30 1
                                    

Yujin dan Yuna mengintip dari balik pintu kelas 10-B. Mereka berniat mencari Jung Dahyun. Tidak sulit karena gadis itu duduk di bangku depan sendiri.

"Permisi... Jung Dahyun, kami mau meminta hasil foto yang di taman kota." ucap Yuna

Dahyun mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam tasnya dan memberikannya setengah melempar kepada Yuna dan Yujin. Salah 1 foto bahkan terlempar ke muka Yujin.

Yujin tak terima. Tapi dia mencoba bersabar. "Eh Dek, yang sopan sama kakak kelas."

Dahyun memutar kedua bola matanya malas. "Males lah. Udah, itu foto-fotonya diambil sana. Aku masih harus ngerjain tugas. Gangguin aja deh."

Yujin mendelik. "Lah? Kan itu emang tugas kamu sebagai anggota ICY One!"

"ICY One? Oh klub gak guna..."

Yujin menggebrak meja. Yuna berusaha menenangkannya. Dohyon dan Junghwan yang kebetulan juga ada di kelas pun ikut mencoba menenangkan Yujin.

"Eh Dek, kamu jangan hina klub yang udah susah-payah dibesarin para senior kita, ya? Kamu nggak tau gimana perjuangan almarhumah Kak Yeri, lalu Kak Yeji, Kak Minju, dan sekarang Eunsoo? Kamu tau nggak sih gimana beban menjadi anggota dan bahkan tim inti ICY One? Kamu dengan entengnya ngehina ICY One, padahal kamu adalah salah 1 anggotanya juga. Kamu mau ngelawak?"

Dahyun mendecih. "Asal kalian tau, aku ikut ICY One karena,,, karena,,,"

Dahyun tidak melanjutkan kata-katanya. Gadis itu lalu pergi meninggalkan kelas.

Yujin menuding-nuding ke arah Dahyun yang terus berlalu pergi.

"Woi bocah kurang ajar!!! Kali ini kau kulepaskan. Tapi awas kalau kau berani nggak sopan lagi!!!"

Yuna terus berusaha menenangkan Yujin. "Udah Jin, udah. Abaikan aja. Sekarang kita balik ke kelas aja. Jiheon udah nungguin. Keburu dia pulang."

Sambil menggeram, Yujin mengambil foto-foto yang tadi berserakan, dengan dibantu Dohyon dan Junghwan, kemudian kembali ke kelas 11-B tempat Jiheon berada.

Sementara itu di tengah lapangan, beberapa siswa sedang asyik bermain basket. Mereka sempat melihat pertengkaran antara Yujin dengan Dahyun.

"Gila, Kak Yujin kalo marah serem juga ya?" ucap Sunoo sambil mengelap keringat yang menetes di dahinya.

"Ya, Kak Yujin emang diam-diam galak. Apalagi kalo menyangkut klub yang ikut dia besarkan juga. Pantes Kak Minhee nurut sama dia." sahut Niki

Ujung mata Haruto menangkap wristband yang melingkar di pergelangan tangan Sunoo.

"Nu, itu wristband punyamu kah?"

Atensi Sunoo jadi beralih ke wristband yang dipakainya. "Oh, ini? Bukan. Aku nemu ini di gudang peralatan olahraga waktu Kak Eunsang dikunciin dulu. Aku pikir aku familiar dengan barang ini. Trus aku coba pakai, siapa tau ada yang ngerasa memiliki ini. Apa ini punyamu?"

"Eum,,, bukan sih. Tapi cocok juga kau pakai."

"Makasih."

Niki melihat gelagat Haruto tampak aneh. Tapi Niki mencoba mengabaikannya.

**

Junho berniat pergi ke toilet untuk kelas 10, karena toilet kelas 11 kebetulan sedang penuh. Ketika Junho tiba di sana, ternyata toilet sedang penuh juga. Tapi baru saja Junho akan pergi, salah 1 bilik toilet terbuka. Junho langsung menghembuskan nafas lega melihat Sunoo keluar dari bilik itu.

"Oh, Sunoo ya? Udah selesai?"

Sunoo mengangguk. "Kak Cha mau pake? Silakan."

Baru saja Junho akan masuk ke bilik toilet yang ditinggalkan Sunoo, atensi Junho tertuju pada wristband yang dipakai Sunoo.

"Nu, itu punyamu?"

"Nggak Haruto, nggak Kak Cha, pada nanyain wristband. Kenapa? Ini punya Kak Cha?"

"Bukan, sih. Tapi aku kayak ngerasa kenal sama wristband itu."

"Nah kan bukan cuma aku yang ngerasa. Tapi kan nggak mungkin soalnya dia--"

Junho memegangi perutnya yang sakit. "Eh Sunoo, nanti-nanti aja deh ya bahasnya. Aku mau 'setor' dulu."

"Hahaha... Oke siap..."

**

Malam ini Eunsoo pergi main ke rumah Jiheon. Besok, Jiheon akan mengikuti kuis cerdas cermat antar sekolah yang diadakan di sekolah lain. Jiheon ditunjuk untuk mengikuti kuis mapel Sejarah, bersama Jihan dan Junghwan. Triple J mendapatkan keringanan untuk pulang sekolah sedikit lebih awal tadi.

"Besok kamu berangkat jam berapa?" tanya Eunsoo

"Jam 8 udah nyampe sana, sih. Tapi katanya acara dimulai jam setengah 9." jawab Jiheon

"Kamu langsung berangkat ke sana atau ke sekolah dulu?"

"Langsung ke sana, kata Pak Taeyang tadi."

Jiheon merebahkan tubuhnya di atas kasur minimalis miliknya. "Sejujurnya aku berat buat pergi besok."

"Kenapa?"

"Aku khawatir sama kamu."

"Why me?"

"Aku nggak tau, tapi aku punya firasat buruk tentang kamu. Belakangan ini sering terjadi hal buruk kan? Aku takut kamu juga kena, Soo. Mana kakak hantu China itu udah jarang muncul."

Eunsoo mencoba tersenyum, padahal dalam hati dia juga merasa was-was. Digenggamnya kedua tangan Jiheon. "Jiji, kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak apa-apa kok."

"Tapi Soo--"

"Ji, kamu kan harus memenuhi tugas dari sekolah. Tugas kamu bukan cuma jagain aku, kan? Tugas dari sekolah lebih penting. Soal aku, nggak usah terlalu khawatir. Aku akan baik-baik saja. Kan masih banyak orang-orang di sekitarku? Ada Yujin, Yuna, Dongyun, Chacha, trus Dongpyo, Minhee sama Eunsang juga. Para kakak kelas dan adik kelas yang setia juga banyak kan?"

"Soo--"

"Come on, Jiji. Nggak usah terlalu khawatir. Kamu fokus aja buat besok, ya? Kalahkan tim lawan, bawa pulang pialanya dan tunjukkan padaku."

Meski berat, Jiheon mencoba tersenyum juga. "Oke. Kamu jaga diri baik-baik ya, Soo? Cuma 1 hari aja kau kutinggal. Tolong tetap selamat. Kumohon."


#####

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang