45

131 36 0
                                    

Hari ini Jiheon tidak masuk sekolah. Semalam mendadak badannya panas. Eunsoo yang biasanya berangkat ke sekolah bareng Jiheon jadi ditebengin Jihan yang memang tinggal 1 kompleks dengannya.

Saat ini Eunsoo sedang membaca buku sejarah. Matanya saja yang membaca, pikirannya menerawang entah ke mana. Yang musingin Jiheon, yang musingin Minju dan Chaeryeong, yang mikirin nanti sepulang sekolah tetep nebeng Jihan atau ditinggal, sampai mikir utang di stan bakso Mbak Sana. Untung Mbak Sana orangnya baik hati.

Junho yang duduk di barisan sebelah kiri Eunsoo, menyadari kalau gadis itu sedang ada masalah. Perhatian Junho pun teralih pada rambut Eunsoo yang terkuncir, dengan karet gelang yang sama dengan yang diberikannya beberapa hari yang lalu. Junho pun memberanikan diri memanggil Eunsoo.

"Soo,,,"

Eunsoo tidak menyahut.

"Soo,,,"

Eunsoo masih tidak menyahut. Kacamatanya yang sedikit melorot saja tidak diperhatikan olehnya. Junho jadi khawatir, jangan-jangan Eunsoo mulai budek karena tertekan.

"Shin Eunsoo???"

Junho memanggil sambil sedikit menggoyangkan lengan Eunsoo. Eunsoo akhirnya menoleh.

"Eh? Iya Cha?"

"Nah, akhirnya nyahut juga. Kamu lagi ada masalah? Sampe bengong gitu"

"O-oh... Enggak kok. Kenapa?"

"Nggak apa-apa. Cuma aku liat dari tadi kamu bengong mulu. Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama aku"

"Ehh ya ada sih. Cuma mikir nanti pulang sekolah masih bareng Jihan atau ditinggal, gitu. Sama utang di Mbak Sana aja sih. Hehe"

Junho ber-oh ria. "Oh ya, aku perhatiin kamu jadi sering kuncirin rambut kamu. Itu karet yang aku kasih kan?"

Eunsoo tergagap. "Oh eh iya. Kayaknya gerah kalo diurai. Lebih nyaman diiket. Hehe. Makasih ya karetnya"

Di bangku pojokan, Dongpyo menatap mereka berdua dengan wajah datar.

Ngalusin mulu lu, Jun. Nembak kagak berani. Ditikung, mampus. Begitulah yang ada di dalam hati Dongpyo.

Suara Yujin lalu terdengar dari luar kelas. Kemudian gadis bongsor itu masuk ke dalam kelas sambil membawa jus pesanan Eunsoo.

"Beb, ini pesananmu. Eh aku minta dikit boleh nggak sih? Dikit doang, pengen nyoba. Ya, boleh ya?" rengek Yujin

Awalnya Eunsoo iya-iya saja. Tapi ketika sedotan hampir menempel di bibir Yujin, mata Eunsoo melihat ada yang aneh dengan minuman itu. Buru-buru Eunsoo mengambil gelas jus itu dan melemparkannya. Minuman itu pun terjatuh dan airnya menggenangi lantai.

Yujin terkejut. Semua yang melihat adegan itu juga terkejut.

"Soo? Apa-apaan?"

Yujin hampir marah. Tapi Eunsoo langsung berkata, "Lihat itu"

Yujin melihat ke arah telunjuk Eunsoo. Ada seekor kecoa yang melewati genangan air jus, dan sepertinya kecoa itu meminum sedikit minuman itu. Beberapa detik kemudian, kecoa itu mengejang, lalu mati.

"Minumannya beracun..." desis Eunsoo

Yujin seketika bergidik. Hampir saja tadi dia meminum jus itu.

Kelas jadi heboh.

"Tadi kamu beli di stan Mbak Ayu kan, Jin?" tanya Eunsoo

"I-iya. Tapi gak mungkin lah Mbak Ayu ngasih racun. Mbak Ayu kan orang baik. Kalo emang semua minuman beracun, harusnya yang beli jus ini mati dong?" jawab Yujin

"Tadi kamu terus bersama jus itu nggak?"

"Eum,,, aku cuma pesen doang ke Mbak Ayu. Aku tinggal bentar ke Mang Suga buat beli siomay. Tapi masa sih ada yang jahil?"

Minhee berjongkok di dekat bekas tumpahan jus. "Dari baunya, kayaknya ini kalium sianida"

Kelas semakin heboh. Apalagi Yujin. Sumpah, rasanya Yujin mau terus-terusan berterimakasih kepada Eunsoo karena mencegahnya minum jus itu.

Eunsoo menelan ludahnya kasar. "Itu minumanku. Seseorang mau mencelakakanku"

"Tapi aku tadi hampir minum jusnya kan? Gimana kalo salah sasaran dan kena aku?" sanggah Yujin

"Sepertinya dia nggak peduli kalo harus salah sasaran. Yang penting, aku tau soal adanya racun itu"

Minhee mengangkat kedua tangannya. "Bukan aku ya, Soo? Sumpah, aku nggak tau soal ini"

"Iya aku tau kok. Sepertinya ini perbuatan orang lain. Aku nggak tau tujuannya apa, tapi sepertinya akan ada masalah lagi"

**

Lia, Yeji, Hyunjin dan Seungmin berkumpul di ruang tamu rumah Lia. Mereka membahas aduan Eunsoo soal masalah baru di sekolah.

"Soal lemari yang nimpa Jiheon, aku yakin itu disengaja" ucap Yeji

"Aku juga. Dan soal racun, entah siapa dan apa tujuannya. Tapi yang ini agak gila sih. Nekat betul" sahut Hyunjin

Lia melipat kedua tangannya di depan dada. "Sepertinya, perang baru akan dimulai"

#####

ICY One: New CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang