8. Acara Penyambutan

3.6K 136 10
                                    

༼ つ ◕‿◕ ༽つ
🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶!

°°°

"Nes, lo mau makan apa?" tanya Maura saat sampai di kantin.

"Gue mau makan roti aja hari ini."

"Ciaelah! Diet, bund?"

"Iye, ngomong aja dulu."

"Lagi-lagi tuh cewek kegatelan," ucap Hasna tiba-tiba.

"Siapa?" tanya Neska.

"Syenn," kata Hasna. "Lo liat, tuh! Dia nempel-nempel sama kak Athalas."

"Udah di tolak tapi masih aja berani deketin. Nggak tau malu banget," dumel Maura.

"Ditolak?

"Iya. Syenn pernah nembak Athalas tapi ditolak mentah-mentah," jelas Maura.

"Lo tau darimana?"

"Seisi sekolah juga udah tau kali, Nes."

"Syenn dulu pernah hampir di culik sama preman dan yang nolongin Athalas. Jadi semenjak itu, mamanya Syenn nitipin Syenn ke Athalas buat jagain. Alhasil sampai sekarang Syenn selalu nempelin Athalas mulu. Gue sampai enek banget," ucap Kalin.

Neska mengamati mereka berdua yang sedang duduk bersampingan. Ada Kamila, Gebbi dan Aleta juga disana. Meja yang biasanya ditempati oleh Neska dan teman-temannya sudah diduduki oleh Syen dan gengnya.

"Lo nggak cemburu kan, Nes?" tanya Kalin ragu.

"Ya nggak lah. Dia mau deket sama siapapun kan urusan dia."

"Tapi lo kemaren—"

"Percaya sama gue. Kemarin tuh nggak kayak yang kalian pikirin."

Kalin menghembuskan napasnya, "Padahal gue berharapnya lo sama kak Athalas."

"Sama gue juga," jawab Maura dan Hasna kompak.

"Terus lo mau kasih kapan 50 soal yang udah lo kerjain?" tanya Kalin.

"Kasih sekarang aja sana," suruh Maura.

"Males banget. Itu orang aja lagi pacaran masa gue ganggu. Yang ada gue ribut lagi ntar."

Drrttt! Drrttt!

Neska menarik nafasnya dalam-dalam dan menutup matanya. Rasanya sangat geram sekali ketika melihat pesan dari nomor yang tidak dikenalnya lagi.

08XX-XXXX-XXXX: Selamat makan, Aneska.

Dengan cepat, ia memblokir nomor itu.

***

"Makasih ya kamu udah mau nolongin aku kemarin."

Athalas tidak menjawab. Ia masih sibuk dengan handphonenya. Syen menatap Athalas dengan cemberut. "Las, aku lagi ngomong sama kamu loh."

"Lo ngapain disini sih? Cari tempat lain sana," ucap Thander kesal.

"Thander, masih marah? Maaf deh," kata Syenn santai.

Tentu saja Thander masih marah soal kejadian kemarin ketika Maura ditampar oleh perempuan itu.

"Minta maaf," ujar Athalas yang matanya masih terpaku dengan handphonenya.

"Aku kan udah minta maaf."

"Bukan ke dia. Tapi ke Neska sama Maura."

Syen mengerutkan dahinya, "Nggak mau. Kamu apaan sih, Las?"

AthalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang