63. Damai

1.6K 83 74
                                    

"Jadi lo ada disana juga tadi?"

Noval mengepal kuat tangannya. Setelah mengantar Neska pulang, ia mengecek seluruh bangunan itu bersama teman-temannya dan tanpa sengaja ia menemukan pin yang menjadi ciri khas cavella beserta darah disekitar. Noval langsung tau kalau pemilik dari pin tersebut adalah Athalas. Lantas setelah mencari tau keberadaan laki-laki itu, Noval tidak menyangka bahwa Athalas ada dirumah sakit.

"Lo dikalahin sama mereka?" tanya Noval lagi.

Athalas berdecak. Bawel sekal orang ini. Ia masih merasa sakit diperutnya setelah dijahit oleh dokter sehingga ia malas berbicara. "Pergi lo semua dari sini. Bikin sumpek aja."

"Bangsat!" pekik Noval. "Kalau lo tau gue sama Neska udah keluar. Kenapa lo masih berantem sama mereka tolol?!"

Thander menghadang Noval yang ingin mendekati ranjang Athalas, "Jangan bikin keributan disini. Bawa teman-teman lo pergi dari sini sekarang juga," ucap Thander memperingati.

Thander dan Noval saling memandang satu sama lain dengan tajam. "Kenapa lo? Mau cari kesempatan karena ketua cavella lagi luka?" tanya Thander.

"Udah pergi sana. Nyusahin aja lo semua," celetuk Bagas.

"Iye, bikin gerah. Seketika nih hawa yang tadinya dingin jadi panas," dumel Emil.

"Gegara kebanyakan iblis makanya jdi panas, Mil," jawab Abraham.

"Lo udah berhasil tolongin Neska kan? Yaudah pergi dari sini. Mau ngapain lagi coba?" tanya Chuang.

Pano yang biasanya banyak ngomong hanya menatap mereka semua dengan tajam. Berjaga-jaga jika mereka mulai bergerak mencurigakan.

Teman-teman Athalas tentu saja kesal dengan kedatangan Larvesta. Apalagi Athalas saat ini tengah berbaring dan masih butuh banyak istirahat. Arya, Clara dan Kyla baru saja pulang setelah Athalas memaksa mereka dengan susah payah untuk istirahat dirumah.

Thander dkk masih jantungan saat melihat Athalas yang tiba-tiba muncul di markas tadi. Untung saja cepat dibawa kerumah sakit meskipun harus ngadu bacot dulu karena Athalas sempat menolak.

"Emang dasar tolol," gumam Noval lalu melangkah pergi keluar dengan cepat diikuti anggotanya.

Saat Gerald ingin keluar dari ruangan Athalas. Athalas memanggilnya, "Gerald." Yang dipanggil pun menoleh.

"Bilang sama ketua lo sebaiknya dia beneran jaga Neska kalau gak, lo semua akan menyesal."

"Maksut lo?" tanya Gerald.

"Sisanya gue serahin ke lo semua mulai sekarang."

Thander dan yang lainnya sontak menoleh ke arah Athalas. Gerald juga langsung mengernyit. Apa maksut dari perkataan Athalas barusan? Athalas akan melepas Neska untuk Noval?

"Las, lo bercanda?" tanya Thander.

"Lo ngomong apaan sih? Jangan bercanda, Las," ucap Abraham yang langsung berdiri.

"Pergi lo semua dari sini. Gue mau sendirian."

Detik itu juga mereka tersadar bahwa Athalas sudah menyerah untuk mendapatkan Neska. Entah kenapa, Athalas merasa Noval akan bisa menjaga Neska seperti halnya yang ia lakukan.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Meskipun Athalas masih penasaran dengan orang-orang yang menculik Neska tetapi dengan keberadaan Noval disana mungkin sudah cukup. Sudah cukup berarti dibandingkan dirinya.

***

Dengan napas yang terengah-engah, Neska berlarian memasuki rumah sakit mencari letak kamar Athalas yang diberi tahu perawat tadi. Setelah mendengar segala ucapan Chuang tadi sepanjang pelajaran Neska tidak tenang. Alhasil setelah mendengar bel pulang, Neska langsung keluar meninggalkan teman-temannya dan langsung menuju kesini.

AthalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang