53. Pengkhianat Aeros Dan Tato Naga

2.1K 100 55
                                    

"Lo yakin dia bakalan dateng?" ujar salah satu cowok yang sedang berbicara di telpon.

"Yakin. Dia pasti dateng."

"Oke."

Malam itu, Neska mendatangi club yang bertuliskan jelas X2 yang berada di kawasan Jakarta Pusat. Seperti yang telah dijanjikan, ia masuk ke dalam club itu untuk menemui Galang. Sebenarnya, ia tidak ingin pergi lagi kesana karena memiliki kenangan yang buruk pada tempat itu ketika terakhir kalinya ia mengunjungi X2. Tetapi, apa boleh buat.

Ruangan itu cukup gelap bertakjub efek lampu warna warni ditambah mirror ball atau nama lainnya yaitu lampu disco. Musik yang sangat keras dimainkan oleh salah satu DJ terkenal. Tempat itu terlihat sangat ramai dipenuhi oleh para remaja yang sedang asik menikmati musik DJ. Banyak yang menari sambil memegang botol minuman keras, whiskey, jagermeister, dan masih banyak minuman beralkohol lainnya yang berada di setiap meja. Bukan hanya para cowok saja yang minum alkohol tetapi cewek juga. Biasanya para cewek kesana untuk mencari pelampiasan. Sama seperti Neska.

Neska naik ke lantai dua dan menuju tempat yang biasanya memang menjadi tempat perkumpulan Neska dan teman-temannya sewaktu dulu. Tetapi, nyatanya tempat itu telah diduduki oleh seorang lelaki yang tidak asing. Cowok itu melihat Neska dan tersenyum. "Nyari galang?" tanya cowok itu.

"Lo?!" tanya Neska. "Lo ngapain disini?"

"Kalau lo nyari galang percuma dia gak bakalan dateng," ujar Noval.

Neska mengernyitkan dahinya, "Tau darimana lo kalau gue mau ketemu Galang?"

"Duduk aja dulu. Nanti gue jelasin," balas Noval. Neska sebenernya sedikit curiga dan takut karena ia tidak ingin hal yang sebelumnya terulang kembali padanya. Disisi lain, ia juga penasaran mengapa Galang tidak ada disana padahal dia lah yang menyuruh Neska untuk pergi ke tempat itu. Galang bukan tipe orang yang suka telat jika diajak bertemu. Apalagi ia ingin bertemu dengan Neska karena ingin membicarakan sesuatu yang penting.

Neska duduk di bangku depan Noval. Noval menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan Galang dan alasan Neska diminta untuk datang kesini. Neska membulatkan matanya setelah tau apa alasan ia disuruh ke tempat ini.

"Gak mungkin. Galang gak sejahat itu,"

"Gue gak peduli lo percaya atau enggak. Kenyataannya memang gitu," ucap cowok itu. "Lagian gue capek chat lo mulu tapi gak dibales. Telpon juga gak diangkat. Gue gak nyangka pakai nama Galang, lo langsung mau diajak ketemu."

"Terserah lo mau ngomong apa," ujar Neska.

Cowok itu berdiri mendekati Neska yang hendak pergi dan memojokkannya ke tembok. Ia mendekatkan wajahnya membuat Neska kaget dan mendorong bahu cowok itu dengan spontan. Tetapi, hal itu sia-sia karena cowok itu memegang ke dua tangan Neska sehingga ia tidak bisa leluasa untuk bergerak. Benar-benar dikunci pergerakan tubuhnya.

"Lagian lo sebenarnya siapa, sih? Kenapa lo selalu sok deket sama gue?" tanya Neska kesal.

"Ah! Lo waktu itu lagi mabuk makanya lo gak inget gue," ujar Noval. "Mungkin bisa dibilang, gue pelaku utama yang buat lo keluar dari sekolah itu," bisiknya.

DEG!!! Jantung Neska seketika berpacu cepat. Tubuhnya seketika merinding. Neska ketakutan sampai tangannya pun sedikit bergetar. Jika ia tidak segera pergi maka pada akhirnya kejadian itu akan terulang kembali.

Jadi orang dimaksud Kenzo itu dia!

"Udah ingat?" tanya Noval menyeringai.

Neska tidak menjawab pertanyaan Noval dan lebih memilih memalingkan wajahnya. "Akhirnya lo inget juga," kata Noval. "Lo tau gue udah nunggu berapa lama untuk ini?"

AthalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang