4. Pahlawan Kesiangan

4.6K 184 77
                                    

༼ つ ◕‿◕ ༽つ
🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶!

°°°

Saat ini XII IPA 1 tengah bernyanyi bersama pak Jerry, guru seni budaya. Salah satu mata pelajaran yang menjadi favorit para siswa karena biasanya keseharian dikelas hanya bernyanyi bersama diiringi dengan gitar yang dimainkan oleh pak Jerry atau Abraham yang ahli dalam dunia permusikkan.

Athalas sebenarnya juga ahli hanya saja ia tidak mau bermain musik karena pastinya akan banyak request dari teman sekelasnya. Kelas XII merupakan saat-saat terakhir untuk melepaskan kedudukan mereka sebagai seorang siswa di sekolah sebelum beralih menjadi mahasiswa sehingga pak Jerry berusaha sebaik mungkin untuk menyemangati mereka agar tidak terus-menerus belajar.

Setiap pelajaran seni budaya, Emil selalu meminta pak Jerry untuk mengiringinya bernyanyi lagu-lagu yang sedang hits di tiktok dan hari itu ia meminta diiringi lagu yang berjudul Mirror sampai Athalas dan teman-temannya sangat bosan. Lebih tepatnya enek dengan suara 'emas' Emil yang padahal sudah jelas Emil tidak tau arti dari lagu itu.

"It's like you're my mirror... Uwu... My mirror staring back at me... I couldn't get any bigger... Uwu... with anyone else beside of me... and now it's clear as this promise... that we're making two reflections into one... 'cause it's like you're my mirror... Uwu... My mirror staring back at me... staring back at me... WoWoWoOoOoo...."

Muak dengan suara Emil. Athalas mengajak Thander, Abraham, Bagas, Vano dan Chuang untuk pergi ke toilet sembari berjalan-jalan gabut. Emil yang melihat Athalas dan teman-temannya keluar kelas dengan sigap langsung berhenti bernyanyi dan berlari mengikuti temannya itu, "Tunggu gue woi!"

Ketujuh cowok itu kini sedang melewati koridor sekolah. Mereka dapat melihat anak XI IPA 2 yang tengah kelas olahraga voli, ada yang hanya duduk santai menjadi penonton, dan ada beberapa yang bermain basket tanpa ada guru olahraga yang mengawasi dilapangan.

"Basket lah, yuk!" ajak Thander yang langsung pergi ke lapangan untuk mengambil bola basket.

Saat itu, sedang berlangsungnya permainan bola voli antara tim Neska melawan tim Gebbi. Diawali dengan servis dari Gebbi ke arah tim lawan. Gebbi ingin mengincar Neska untuk memberinya pelajaran. Saat servis tersebut dilayangkan ke arahnya, sontak Neska melakukan passing bawah yang sangat baik ke Maura yang menjadi setter. Tanpa ada kode dari Neska, Maura mengumpan bolanya ke arah Neska. Tentu saja, Neska dengan sigap melakukan smash yang cukup keras.

Gebbi yang terkejut dengan serangan balasan dari tim lawan berusaha mendefense tetapi bola itu hanya mengenai pinggiran tangannya dan terbuang jauh sampai ke luar lapangan membuat bertambahnya poin untuk tim Neska. Gebbi dan Aleta saling melihat satu sama lain terkejut melihat permainan yang dilakukan Neska. Sedangkan Neska tersenyum kecil melihat Gebbi yang dengan sengaja mengincarnya duluan.

"Masih jago ya lo ternyata," ujar Maura.

"Lo juga."

Bukan hanya Gebbi dan Aleta saja yang terkejut tetapi teman-teman lain yang hanya menjadi penonton juga ikut terkejut termasuk Alfred, Aron, Niko, Zafran dan Joshua yang sedang beristirahat di bangku pinggir lapangan setelah lelah bermain basket.

"Gila! Lu liat nggak tadi?" tanya Alpret kepada teman-temannya.

"Si Neska hebat juga," jawab Zafran. "Seru nih."

"Smash, bro!" ujar Aron. "Jarang ada cewek yang bisa smash kayak gitu."

"Lu denger suara pas smashnya kan? Kenceng banget. Gebbi sama Aleta aja nggak bisa defense," kata Joshua.

AthalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang