Hari demi hari berlalu setelah berita tentang Athalas dan Neska tersebar serta putusnya hubungan Maura dan Thander, Syenn menjadi tambah dekat dengan cowok itu. Kemanapun Athalas berada selalu ada Syenn begitu juga sebaliknya. Sedangkan Thander bersikap layaknya orang asing pada Maura. Hubungan mereka benar-benar selesai hari itu. Neska juga sudah terbiasa dengan ketidakhadiran Athalas. Ia menganggap kejadian itu hanya sebuah kenangan pahit saja yang tidak penting.
Neska tengah berada di ruang OSIS. Hari ini jadwalnya piket bersama Lani. Tidak ada pembicaraan sedikipun diantara mereka. Neska dan Lani sibuk merapikan berkas-berkas milik OSIS. Saat Neska menyapu lantai sudut ruangan, tanpa sengaja ia melihat sebuah benda yang tidak asing baginya. Ia yakin itu adalah testpack—alat untuk mengecek kehamilan. Perlahan Neska mengambilnya dan alangkah terkejutnya melihat dua garis merah ada di alat itu. "Ini punya siapa?" tanya Neska kaget.
Lani menoleh menghampiri Neska, "Lo dapat darimana?"
"Gue lagi nyapu tiba-tiba gue nemu ini di bawah lemari."
Lani memberikan tatapan bingung. "Itu beneran testpack?"
Baru saja Neska ingin menjawab, pintu ruangan terbuka. Kenzo masuk dengan membawa ATK baru. "Ada apa?" tanyanya saat melihat Neska dan Lani yang terkejut.
"Ini—"
Kenzo mendekat, laki-laki itu ikut terkejut. "Hah? Kok bisa ada diruangan ini? Punya siapa dah?"
Neska geleng-geleng sedangkan Lani terdiam. "Ini asli?"
Kenzo mengambil testpack itu, "Gue mana tau ini asli atau bukan. Mainan kali?"
"Gue juga gak tau, Zo," ujar Neska.
"Kan lo cewe."
"Ya gue mana pernah beli gituan."
"Yaudah dah. Mainan kali ya. Ada-ada aja." Kenzo menggeleng heran. Setelah dibuang, Kenzo mengambil jaketnya berniat untuk pulang, "Oiya, Lan, lo dipanggil Bu Lusi katanya ada masalah sama SPP lo, sih."
***
"Eden, Kak Nes udah pulang, nih! Ayok kita beli makan malam!" teriak Neska saat sampai dirumah.
"Kemana coba itu orang?" gumam Neska.
"Aku udah makan, Kak," ujar Eden yang baru saja keluar menghampirinya.
Neska tengah melepaskan sepatunya, "Kamu makan apa?"
"Makan banyakkkk bangettttt!"
Neska memberikan tatapan bertanya-tanya, "Hah?"
"Ada temen kakak yang tadi bawain makanan banyak,"
"Siapa?"
"Kak Noval. Dia ada didalam, tuh!"
Neska melotot. Ia langsung berlari masuk keruang tamu. Sesampainya disana laki-laki itu ternyata sedang duduk santai sambil berkutat dengan ponselnya, "Hai!" sapa Noval tersenyum.
"Mau ngapain lo disini?"
"Galak amat."
"Pergi!" usir Neska.
Noval tersenyum miring lalu mendekat. Neska menggenggam tangan adiknya kuat-kuat untuk tetap berdiri dibelakangnya. "Oke, gue pergi. Next time gue datang lagi."
"GAK YA! AWAS AJA LO BERANI DATANG KESINI LAGI!" teriak Neska tapi sayangnya cowok itu tidak peduli. Neska menatap sinis adiknya, "Kamu itu kenapa kasih orang asing masuk?!"
"Loh? Katanya dia temen kakak kok."
"Terus kalau ada orang jahat yang ngaku temen kakak, kamu bakalan kasih masuk juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athalas
Teen Fiction"Cantik doang nggak akan gue kejar. Lo menarik baru gue kejar." Athalas Ganendra, cowok super duper cuek mampus dengan segudang prestasi di SMA Tunas Bangsa. Mulai dari akademis sampai non akademis pun disikat habis olehnya. Lelaki idaman yang tidak...