"Kenzo?" ucap Neska kaget. "Lo ngapain pagi-pagi disini?" tanyanya lagi saat melihat Kenzo duduk diatas motornya yang terparkir didepan rumah Neska. Ia baru saja ingin pergi ke sekolah.
Kenzo menggaruk telungkuknya, "Hmm... gue pikir lo butuh tumpangan makanya gue kesini."
"Gue bisa berangkat sendiri," tolak Neska lembut.
"Gue jauh-jauh kesini masa di tolak gitu aja?"
Gak ada yang suruh lo kesini, sialan. Ingin sekali Neska menolak ajakan cowok itu lagi demi menjauh tetapi Neska takut Kenzo curiga, "Yaudah, untuk kali ini aja. Besok-besok gak perlu kesini lagi."
"Lihat aja nanti. Tergantung mood gue."
***
"Lo dijemput sama Kenzo?!" tanya Maura heboh.
"Gila! Gercep juga dia deketin lo," ucap hasna sambil bertepuk tangan.
"Sabi buat pelarian dari Athalas," seru Kalin tertawa.
"NAJIS!" teriak Neska membuat tiga temannya jadi kebingungan karena ekspresi Neska terlalu berlebihan, "Eh, maksut gue ya gak mungkin dia deketin gue gitu."
"Yaelah, kalau dia udah sampai bela-belain lo jemput, apa lagi kalau bukan mau deketin?"
"Neska, lo dicari Kenzo di ruang OSIS!" teriak Alpret yang baru saja masuk ke kelas bersama teman-temannya.
Neska langsung deg-degan. Entah kenapa, setelah mengetahui kebenaran itu ia jadi takut bertemu dengan Kenzo. Neska bangun dari tempat duduk dan berjalan keluar menuju ruang OSIS.
"Kenapa, Zo?" tanya Neska sesaat sampai disana.
Tatapan Neska memang sedikit berbeda dengan biasanya, pasalnya ia tidak berani menatap Kenzo. "Lo kenapa?" tanya Kenzo.
"Gak, gapapa. Justru lo yang kenapa? Kan lo yang manggil gue kesini," ucap Neska sewot.
"Buset, sewot banget. Ada masalah?"
"Gak ada."
"Terus?"
"Terus apanya? Udah, deh, mending lo kasih tau ke gue kenapa lo panggil gue kesini?"
"Proposal butuh di revisi lagi,"
Neska mendengus, "LAGI?!" teriak Neska.
Kenzo manggut-manggut. Ia memberikan proposal yang telah Neska print kemarin. "Nih, semua pengeluaran dan penerimaan harus di rombak ulang karena berantakan dan gak urut."
Neska langsung memberikan tatapan bertanya-tanya, "Bukannya kemarin udah urut? Gue udah sesuain sama semua bukti kok dan udah jelas juga."
"Coba aja lo liat. Semuanya berantakan."
Neska mengambil proposal itu. Ia yakin bahwa kemarin telah mengerjakannya dengan benar tetapi kenapa masih ada yang salah dengan proposal ini. Seperti diubah oleh orang lain. "Yaudah, gue kerjain ulang."
Neska langsung duduk didepan komputer dan mengedit proposalnya. Keheningan tiba-tiba mengisi ruangan itu yang hanya ada mereka berdua saja. "Tumben lo gak banyak ngomong," ucap Kenzo.
"Lagi males ngomong gue."
"Kenapa emangnya?" tanya Kenzo. "Lo masih kepikiran soal testpack kemarin?"
Neska menoleh ke Kenzo tetapi ia tidak mengeluarkan sepatah katapun. Kenzo tersenyum, "Jadi benar?"
"Emangnya apa yang lo pikirin tentang testpack itu? Bukannya kita udah sepakat kalau itu hanya mainan doang?" tanya Kenzo mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athalas
Teen Fiction"Cantik doang nggak akan gue kejar. Lo menarik baru gue kejar." Athalas Ganendra, cowok super duper cuek mampus dengan segudang prestasi di SMA Tunas Bangsa. Mulai dari akademis sampai non akademis pun disikat habis olehnya. Lelaki idaman yang tidak...