61. Dibalik Jaket Kalin

1.8K 83 29
                                    

"Lo gak bisa bantu kesehatan mental orang lain kalau lo sendiri gak sehat mental." -Kalin

Maura melompat-lompat kecil dari luar pagar, "Neskaaaaaa! Bukain dong! Kita semua didepan rumah lo nih!"

"Neska sayangggg, buka dong! Babang ganteng mau masokkk!" ucap Bagas.

"TOK! TOK! TOK! Paket!" seru Emil.

"Neska gue mau ngadu sama lo! Waktu itu gue manjat pagar rumah lo eh malah dikira maling! Teganya lo gak keluar sama sekali!" teriak Bagas.

"Iya, Nes! Gila kita kayak kesetanan lari nyebar demi gak digebukin. Mana sepatu gue sampai lepas sebelah," dumel Emil.

"NESKAAAAAAA ARGHHHHHHHH!" teriak Thander frustasi.

"Jangan kenceng-kenceng goblok!" celetuk Maura.

"Sebenarnya kita ngomong sama siapa sih?" tanya Chuang.

"Kita ngomong sendirian anjir daritadi," celetuk Abraham.

"Gimana nih, Ra?" tanya Emil.

"Ya gak tau. Mau manjat lagi?" tawar Maura.

"Bah, gantian dah si Chuang sama Abraham aja," elak Emil. "Mereka udah pernah cosplay jadi monyet. Jago manjat."

"Sialan!" ujar Abraham lalu menoleh ke Chuang. "Duluan."

"Lah masa gue?"

"Udah cepet," perintah Thander.

"Aelah! Yaudah lo semua jaga sekitar. Ntar ketauan lagi."

Chuang melepas kedua sepatunya lalu bersiap untuk memanjat. Sedikit lagi pagar itu akan berhasil dilewati tetapi tiba-tiba pagar itu bergerak ke samping.

"EH! EH! EH! NGAPA COY INI?! EH GERAK ANJRIT!" ucap Chuang panik.

Mereka semua membeku. Seorang lelaki menongolkan kepalanya saat pagar itu terbuka, "Siapa ya?"

Chuang sontak melompat, "Eh, maap om. Astaga saya gak niat maling. Seriusan gak boong."

"Om Baraaa?" Mata Maura berbinar lalu menghampiri, "Om, aku Maura. Masih ingat gak?"

"Maura? Oh temannya Neska ya? Walah, kamu sudah besar sekali. Iya-iya Neska pernah cerita katanya kalian satu sekolah," ujar Bara lalu melirik beberapa lelaki yang terdiam di belakang. "Kalian siapa?"

Thander sontak maju, "Maaf om, kami teman deketnya Neska juga."

"Lalu kamu? Kenapa sampai manjat pagar rumah?" tanya Bara.

Chuang gelagapan, "Saya disuruh om sumpah saya gak boong. Saya disuruh mereka buat manjat. Woi lu pada bantuin gue dong!"

Mereka semua cekikikan. Maura mengambil alih, "Ngomong-ngomong, Neskanya ada om? Kita semua kangen ini sama Neska. Dia udah lama gak masuk."

"Loh? Neskanya tadi pergi."

Maura mengernyit, "Kemana om? Udah lama perginya?"

"Dari tadi sore perginya. Katanya dia mau nginep dirumah temen. Om kira dirumah kamu ternyata bukan ya."

Maura melirik sejenak Thander, Abraham, Chuang, Bagas dan Emil lalu beralih lagi ke Bara, "Oh gitu ya om. Oke deh kalau gitu Maura sama temen-temen pulang dulu ya."

"Hati-hati ya kalian," ujar Bara tersenyum lalu kembali masuk kedalam.

Maura berdiam diri ditempat. Teman yang mana? Selain gue siapa lagi? Vian?

***

"Neska sadar!"

"Hm?" Neska tersenyum.

Mata yang sayup-sayup itu ditatap tajam oleh Noval. "Lo..."

AthalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang