The Retun Of Hero [SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN SHOPEE]

182. 💔

Note Author : Jika kalian masih ada yang bingung bagaimana cara mendownload lagu dari Youtube, kalian bisa lihat di chapter 168. Disitu ada tutorial lengkap agar kalian bisa mendownload lagu dengan benar.

Note Author : Seperti biasa, saya akan memberikan list lagu untuk kalian download agar ketika saat membaca, kalian mendapatkan feel yang lebih beragairah.

List Song :

1. Haikyuu Season 3 OST - The Battle of Concepts.

2 Myuk Topic - Mahou.

List song diatas kalian putar secara berurutan ya. Nanti akan ada intruksi dari saya untuk memutar lagunya secara berurutan agar kalian tidak kebingungan. Sekian terima kasih ^^.

   Babak terakhir. Nasib seluruh orang Delkromonion akan ditentukan oleh seberapa kuat Motoyasu menghadapi mereka bertiga sendirian. Akankah Clara dan yang lainnya, berhasil menuntaskan dendam mereka? Atau..... Motoyasu akan menjadi sang penyelamat bagi kubu Delkromonion?

   Apapun itu akan ditentukan oleh pertarungan terakhir ini, karena pertarungan yang sebenarnya.... Baru saja dimulai.

   "Lucina, Alice, pinjamkan aku kekuatan kalian. Jika hanya menghabisi para sampah itu, aku bisa menanganinya sendirian, tapi kalau Motoyasu......" Tidak seperti menatap orang - orang Delkromonion, dengan pandangan meremehkan, Clara..... Benar - benar mengakui seberapa besar kuatnya Motoyasu, dari sorotan matanya yang serius.

   Lucina langsung mengeluarkan katananya, ia langsung mengerti maksud wajah serius ratunya itu. Juga membuktikan, kalau Lucina tidak bisa menganggap remeh Motoyasu.

   "Tidak peduli siapa orangnya, sekalipun kau Motoyasu. Jika ada yang berani menyakiti adikku..... AKAN KUBUNUH DIA!!!!!" Alice sudah sangat murka dengan semua yang dilakukan orang - orang Delkromonion..... Ataupun pengkhianatan Motoyasu. Dalam sekejap, Alice yang masih terbang diudara, kembali memunculkan segel - segel sihir yang jumlahnya sangat banyak.

   "Wush!" Segel - segel sihir itu langsung melesatkan berbagai macam serangan sihir kepada Motoyasu sebagai target utamanya.

   Cepat sekali serangan itu langsung menerjang ke arahnya, namun Motoyasu sama sekali tidak terlihat takut akan melihat itu, malahan...... Ia tersenyum, seolah menganggap itu adalah hal yang mudah.