74. Visit Part : 4

220 27 17
                                    

   Sementara Voldemort sedang membicarakan perjanjian damai dengan utusan Saint Klorus, Luna sedang rehat sejenak di sebuah restoran.

   "Ahhhh, aku bosan!" Luna hanya menyandarkan wajahnya ke meja. Meskipun restoran tersebut nampak ramai dengan para prajurit dan juga petualang lainnya ditambah tingkah laku mereka yang kasar, Luna tetapa tidak peduli, ia nampak malas menjalankan harinya.

   "Yo!" Tak lama kemudian datanglah seseorang yang menyapanya dan orang itu adalah pak Cheir.

   Luna mengangkat wajahnya dan......

   "Oh, pak tua" Luna melihat pak Cheir dengan wajah yang malas.

   "Ada apa? Kau seperti orang yang habis dirampok saja" Tanya pak Cheir.

   "Hari ini aku benar - benar bosan! Semua misi sudah diambil para petualang lainnya. Dan aku benar - benar tidak ada kegiatan yang bisa aku lakukan. Benar - benar hari yang payah" Kata Luna yang kembali menaruh wajahnya ke aras meja.

   "Ngomong - ngomong bukankah utusan Saint Klorus datang kesini? Apa kau tidak menemani Voldemort?"  Tanya pak Cheir.

   "Yang mulia!" Mendengar pak Cheir tidak sopan menyebut namanya, Luna langsung mengangkat wajahnya dengan ekspresi agak kesal.

   "Sebenarnya aku mau menenaminya, sejujurnya perasaanku merasa tidak enak melihat dia, rasanya dia seperti menahan diri akan sesuatu. Tapi, yang mulia bilang tidak perlu khawatir. Dia bisa menanganinnya" Jawab Luna.

   "Alice Maltazard, ya? Aku juga merasakan aura yang begitu kuat darinya" Kata pak Cheir.

   "Aura seperti apa yang dimiliknya?" Tanya Luna.

   "Sepertinya kau memang tidak bisa melihatnya, maklum saja melihat mana, ataupun aura kekuatan itu berbeda dari melihat aura cahaya ataupun gelap" Kata pak Cheir yang tersenyum.

   Luna sedikit cemberut mendengarnya.

   "Dan hanya sedikit orang yang bisa melihat aura itu, sangat sedikit. Mungkin kau pasti mengira aura yang dimiliki hitam pekat, tapi nyatanya aura cahayanya yang jauh lebih dominan" Kata pak Cheir.

   "Aku tidak percaya. Alice Maltazard sang pembantai kesetanan yang juga terkenal sadisnya itu mempunyai kebaikan dalam dirinya" Kata Luna.

   "Karena bisa melihat kedua aura itu aku bisa sedikit menilai orang - orang yang kulihat. Dan juga kau janganlah menilai orang dari luarnya saja" Kata pak Cheir yang tersenyum.

   "Sangat sulit beranggapan baik dengan orang Saint Klorus! Dan juga dia menghabisi raja Maltazard karena mencoba melakukan pengkhianatan" Kata Luna.

   "Dia punya caranya sendiri, lagian juga salah sendiri kenapa mereka mencoba melakukan kudeta dengan bodohnya. Oh ya, dimana bocah itu? Aku dari tidak melihatnya?" Tanya pak Cheir.

   Luna nampak memasang wajah sedih mendengar ucapan pak Cheir barusan.

   "Dia tidak datang" Jawab Luna dengan wajah sedihnya.

   "Kenapa?" Tanya pak Cheir.

   "Aku tidak tahu! Mungkin saja dia sudah asik di Saint Klorus dan sudah melupakan tentang kita" Jawab Luna yang terlihat sedih sambil memasang wajah cembertunya yang wajahnya ke meja.

   "Jangan murung begitu, mungkin saja dia sedang sibuk. Aku yakin dia akan kesini nantinya" Kata pak Cheir.

   "Itu tidak mungkin! Dia saja tidak pernah menghubungiku bagaimana aku bisa tahu dia akan kesini?" Tanya Luna yang masih cemberut.

The Retun Of Hero [SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang