Waktu pelajaran kini sudah memasuki jam pertengahan siang dan sekarang adalah jam istirahat.
"Hei, Sasami?" Natsumi langsung menghampiri Sasami yang juga hendak ingin kekantin kelas tersebut. Bukan cuma Natsuki yang merasa heran dengan tingkah laku Sasami hari ini, tapi Itsuki pun juga merasa ada yang janggal dengan Sasami.
"Ada apa?" Tanya balik Sasami yang disaat itu juga menghentikan langkah kakinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Hari ini kau bersikap aneh sekali" Kata Natsumi.
"Apanya yang aneh? Aku hanya mencoba jadi lebih baik saja" Jawab Sasami yang tersenyum.
"Tak kusangka kau bisa memasang senyuman seperti itu" Kata Natsumi yang kembali terkejut ketika melihat Sasami dengan mudahnya memasang wajah senyum kepada mereka berdua.
"Apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Apa kau sedang sakit?" Tanya Itsuki.
Kemudian Sasami memegang sebelah tangan Itsuki dan mengarahkan tangannya itu ke dahi Sasami.
"Apakah aku terasa demam?" Tanya Sasami yang tersenyum.
"T-Tidak" Jawab Itsuki yang tersipu sedikit tersipu malu dengan pipi agak memerah.
"Kalau begitu aku baik - baik saja" Kata Sasami yang tersenyum sambil memejamkan matanya.
"T-Tunggu dulu! Itu tidak menjelaskan apa - apa. Kau yang biasanya sangat takut untuk berinteraksi dengan orang lain, kenapa kau tiba - tiba bisa dengan mudahnya berbicara depan mereka?" Tanya Natsumi yang masih ingin dapat jawaban kepastian dari Sasami.
"Rasanya kau seperti orang lain saja" Kata Itsuki yang memasang wajah agak sedihnya.
"Aku sedang belajar untuk menjadi lebih baik. Apakah kalian merasa terganggu?" Tanya balik Sasami yang tersenyum.
"T-Tidak, aku tentunya senang dengan itu, tapi........".
"Kalian perhatikan saja aku dan jika memang aku melakukan sebuah kesalahan kalian saat itu bisa langsung menegurku" Kata Sasami yang tersenyum.
Kemudian Sasami kembali melanjutkan langkah kakinya itu untuk menikmati makanan dikantin.
"Hei, tunggu dulu....." Natsumi juga mengikuti Sasami pergi kekantin bersama juga dengan Itsuki.
Sementara mereka bertiga tadi berbincang - bincang, rupanya Lucina memantau tuannya itu dari kejauhan sambil bergaya sedang menelpon seseorang.
"Bagaimana keadaan pangeran, apa dia dalam masalah?" Rupanya yang sedang menelpon Lucina adalah Sanda.
Lucina : Tuan Xiomi memang hebat. Tuan Xiomi bisa berinteraksi dengan semuanya tanpa membuat mereka curiga.
Sanda : Baguslah jika tidak ada masalah. Ah, pastikan kau juga menyuruhnya untuk makan siang. Jangan sampai dia terserang penyakit.
Lucina : Baiklah. Aku akan pastikan tuan Xiomi menghabiskan makanannya.
Sanda : Bagaimana denganmu? Apakah ada yang mencurigaimu?
Lucina : Berkat bantuan anda, saya bisa masuk sekolah ini tanpa dicurigai sama sekali.
Sanda : Selama itu bisa membuat dirinya tidak terkena bahaya akupun juga akan turun tangan.
Lucina : Nona Sanda bisa percayakan tuan Xiomi kepadaku. Aku pasti akan melindunginya.
Sanda : Terima kasih, Lucina. Kami sangat terbantu. Kau terus perhatikan pangeran, karena Clara sedang sibuk mengurus turnamen Gladiator tersebut, jadinya aku yang akan mengurus dulu bagaimana hasil perang kerajaan Altura melawan kerajaan Flare.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Retun Of Hero [SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN SHOPEE]
FantasíaSelamat datang! Dan izinkan saya untuk meperkenalkan cerita saya yang genre utamanya adalah Isekai. Tapi...... Saya akan memberitahu kepada kalian kalau dicerita ini berbeda dengan isekai lainnya yang dimana ini memiliki suatu konsep yang sangat ber...