49. My Dream

317 41 6
                                    

Note Author: Kalian semua jangan putar dulu musik yang ada di atas! Nanti akan ada Note lagi dimana kalian boleh memutar musik yang sudah saya pasang. Diharapkan para pembaca bisa mengikuti intruksi saya agar bisa mendapatkan sensasi saat membaca, Terima Kasih.  

   Setelah pertarungan antara Anugrah melawan Four Quen selesai, Lia dan Bakuzo untuk sementara tinggal di ruko Buon. Sementara Fariel kembali ke kerajaannya.

   "Baiklah, maaf ya kalau tempatnya tidak sesuai dengan kamar dikerajaan kalian, tapi kuharap kalian nyaman berada disini" Kata Anugrah yang yang tersenyum.

   "Terima kasih banyak, karena telah mengijinkan kami tinggal ditempat yang layak dan kami benar - benar minta maaf atas apa yang sudah kami lakukan sebelumnya" Kata Bakuzo yang kemudian bersujud dihadapan Anugrah.

   "BERDIRI!!!" Teriak Anugrah dengan ekspresi greget.

   "Ada apa?" Tanya Bakuzo yang masih bersujud yang terlihat panik.

   "Tidak ada, hanya saja jangan bersujud dihadapanku" Kata Anugrah yang kemudian membantu Bakuzo berdiri.

   "B-Baik" Kata Bakuzo.

   "Hentikanlah Bakuzo, seperti yang kau lihat apa yang kau lakukan itu sia - sia" Kata Lia.

   "Tapi-" Kata Bakuzo.

   "Dan lagi pula dia bukanlah tipe orang yang membiarkan orang lain merendahkan diri dihadapannya. Terlihat jelas saat dikasti tadi" Kata Lia.

   "Ok, dan ngomong - ngomong apa kalian lapar?" Tanya Anugrah.

   "Aku tidak lapar" Jawab Lia.

   "Grrr" Akan tetapi suara perutnya berkata lain.

   "Tidak usah malu - malu, katakan saja jika kalian lapar ya" Kata Anugrah yang tersenyum.

   "A-Aku tidak....!" Kata Lia yang wajahnya langsung memerah yang terlihat malu - malu.

   "Tenang saja, kalian tidak perlu takut disini. Aku akan buatkan makanan dulu" Kata Anugrah yang kemudian masuk ke ruang dapur.

   Anugrah langsung menyalakan kompor dan menaruh minyak diatas penggorengan. Anugrah nampak senang ketika memasak sesuatu.

   Tak lama kemudian Lia dan Bakuzo ikut masuk kedalam ruang dapur.

   "Biarkan kami ikut membantu" Kata Lia.

   "Aku juga" Kata Bakuzo.

   "Sebenarnya aku sendiri bisa melakukannya" Kata Anugrah yang tersenyum.

   "Kami tidak ingin hanya menjadi tukang makan saja disini" Kata Bakuzo.

   "Kalau begitu lihat dan pelajari, kelak mungkin akan berguna untuk kalian" Kata Anugrah yang tersenyum.

   Minyak penggorengan sudah panas dan kemudian Anugrah mengambil tahu sutra dan memasukanya kedalam penggorengan.

   "Apa itu?" Tanya Lia.

   "Itu namanya tahu" Jawab Anugrah.

   "Tahu?" Lia yang masih kebingungan.

   "Ini adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai" Kata Anugrah.

   "Oh begitu. Lalu apakah kau akan membuat tahu?" Tanya Lia.

   "Bicara kalian sangat tidak sopan, perlu kuingatkan meskipun kalian terbebas dari hukuman bukan berarti kami memaafkan kalian atas perbuatan kalian itu" Tiba - tiba muncullah seseorang yang ternyata itu adalah Lucina.

The Retun Of Hero [SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang