Bagian 2

37.4K 2.7K 106
                                    

Queen merendam emosinya dikamar mandi, waktunya masih banyak untuk berhenti dari pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen merendam emosinya dikamar mandi, waktunya masih banyak untuk berhenti dari pekerjaan. Namun bagaimana dengan kebutuhannya sehari hari?

Ngapet gitu?, Balap liar lagi?. Gak mungkin kan.

Kamar mandi kini sedang penuh, orang orang dari luar tengah mengantri penuh, namun liatlah anak ini, ia tak memperdulikan orang luar. Malah memikirkan masalah hidup sendiri.

Tiba tiba pintu kamar mandinya di ketuk ketuk kasar. "Woi ada orang gak!"

"Lagi be!" Sahut Queen

"Cepetan goblok!"

"Dilama lamain ah," ujar Queen dari dalam.

"Wah ngajak gelud Lo!"

"Dih siapa takut." Queen keluar dari kamar mandi, dan melihat kakak kelas yang mengatakannya goblok.

"Oh jadi ini yang dikamar mandi dilama lamain, ha?!"

"Bukan kak, yang onoh." Qween menunjuk sembarangan orang.

Kakak kelas tersebut langsung menjambak rambut Qween, karena merasa dipermainkan oleh Qween. "Lu anak baru jangan sok sama gue!!, Gak kenal gue Lo?!"

"Dih ngapain kenal situ!" Jawab Qween sembari berusaha melepas jambakan dari kakak kelas tersebut.

"Oh jadi anak beasiswa, Lo gak kenal gue berarti lu anak beasiswa kan?. Sini gue kasih tau Lo siapa seorang Sandra. Gue Sandra Reina, gue anak dari keluarga terkaya nomor 10."

"Waw aku terkejut." Qween melepas kasar tangan Sandra dari kepalanya.

Seketika ringisan kecil keluar dari mulut Vanya.

"Stop berlaku seenaknya karena Lo kaya. Karna percuma lu kaya otaknya gak dipake!" Dumel Qween

"Sok berani, belum kenal gue yah?" Ujar Sandra menunjukan senyum smrik nya.

"Apa?!, Hebat Lo apa kasih tau gue sini. Modal cuman ngeyel doang belagu lu anj--"

Rambut Qween kembali di tarik Sandra, kali ini lebih keras dari yang tadi. Karena kesal rambutnya ditarik Qween pun menendang tukang kering Sandra.

"Rambut gue rontok goblok!" Umpat Qween.

Sandra meringis kesakitan sembari memegang kakinya yang kesakitan. Demi apapun kakinya sangat sakit.

"Tunggu pembalasan gue!!"

"Gue tunggu, kenalin gue Qween anak tercantik dari kelas 10!" Sambung Qween, dan keluar dari kamar mandi dengan langkah kesal.

Anak anak yang lain menatap Qween tak percaya. Sampai hari ini tak ada satu pun anak yang berani dengan Sandra apalagi memukul seperti tadi.

****

"Anak yang nama Qween tadi baru buat ulah, di kamar mandi lantai 2."

"Apa ulahnya?" Tanya Brian

"Berantem sama Sandra."

Atensi mereka langsung mengarah pada Dion yang memberikan informasi. Ini pertama kalinya mereka mendengar kasus, Sandra ternistakan oleh anak lainya.

"Bang siap siap sana, dikit lagi nama Lo berkumandang di TOA sekolah."

Bukan Brian yang melakukan kesalahan namun namanya, setiap hari melayang di atas udara SMA VRHSN.

"OSIS Mana OSIS!!" Teriak salah seorang guru lewat pengeras suara sekolah.

"Baru juga gue omong," ujar Niel sembari menatap Brian yang berlari terbirit-birit ke ruang BK.

****

Brian berdiri sembari menatap biang kerok yang membuatnya dipanggil dari tempat nongkrong.

"Hukuman apa yang cocok buat lu berdua yah?"

"Gue disini gak salah yah!!, Keluarin dia dari sekolah ini cepat!!"

Qween melirik Sandra ngneg, "Dih najis, sekolah bukan punya bapak Lo!" Sambung Qween

"Tutup mulut Lo anj--"

"Diam!" Bentak Brian

Qween dan Sandra langsung terdiam sembari menunduk, saat melihat wajah Brian yang lumayan mengerikan.

"Kalian berdua sekarang bersihin lapang pake satu lidi, cepat!" suruh  Brian tanpa berpikir panjang.

"Otak lu jadi OSIS dimana?, Satu lidi sapu lapangan besar itu, apanya yang bersih?!"

"Itu hukuman!"

•~•||•~•

Queen melangkah sembari memegang dulang yang di atasnya ada makanan. Dia sekarang tengah bekerja di kafe.

"Selamat malam, ini persenan nya." Qween menaruh satu persatu pesenan.

"Selamat menikmati, saya permisi." Queen berniat undur diri dan kembali melanjutkan kerjanya.

"Sebentar sebentar, Namanya siapa?"

"Qween Tan."

"Nama panjang nya?"

"Qween Gabriella V," jawab Queen lagi sambil tersenyum.

Kedua orang tersebut saling bertatapan, Antara ibu dan anak seperti menyadari sesuatu tentang anak didepan mereka itu.

___________________________________________

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



I'M Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang