Bagian 3

35.1K 2.6K 217
                                    

Makanya kalau punya otak itu di pake jagan di pajang di kepala_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanya kalau punya otak itu di pake jagan di pajang di kepala_

Brayen V.


Brian, Brayen, Niel mereka sedang di kamar Max. Mereka semua bagai patung hidup tak bergerak Bahakan bernapas saja mereka sangat berhati-hati.

Max berdiri menatap mereka tajam bagai Harimau yang siap menerkam kapan saja.

"Brian." Panggil Max dingin

"I-iya ba-bang." Ucap Brian gugup

"Kamu ketua OSIS di SMA VRHSN kan." Ucap Max dengan nadah rendah nya membuat Susana di ruang itu menjadi mengerikan

"I-iya bang."

Max berjalan mendekat Brian menatap nya intens,"Cari anak yang bernama Qween Verhossen. Besok pulang sekolah saya tunggu data diri lengkap Qween!." Titah Max lalu melangkah ke Brayen

"Abang rasa kamu kenal dia kan." Ucap Max

"Ia." Jawab Brayen

"Tau nama nya kan." Ucap Max

"Iya." Jawab brayen lagi

"Cari dia!." Tekan Max

Max memundurkan langkah nya. "Dan buat Niel, bantu mereka jangan macam macam!." Ucap max

"Si-siap bang." Ucap Niel berusaha tidak gugup tapi percuma

"Keluar!." Sentak Max tiba tiba

Brayen, Brian dan Niel pun berhambuaran keluar dari ruang mengerikan tersebut.

Saat diluar mereka menghirup udara rakus seperti baru dicekik. Bagaiman tidak max menatap mereka seperti ingin di terkam memang kakak nya yang satu ini sangat mengerikan.

"Nyesek njir."

"Kok gak bisa napas yah." Ucap Brian Ter engah engah.

Tangan Niel berahli memukul mukul pundak Brayen dengan keras. Membuat Brian terbatuk batuk

"Apaan sih goblok, sakit!. Sentak Brian tiba tiba

"Tadi bilang gak bisa napas." Ucap Niel polos

"Otak lu taruh di mana Niell adik ku tercintaaaa, kalo mukul belakang itu berati keselek makanan bukan sesak napas goblok." Ucap Brian marah

"Oh iya lupa." Ucap Niel memeluk pelipis nya lupa.

"Makannya pas pembagian otak datang jangan bolos." Ucap Brian masih kesal

Brian berjalan meninggalkan Niel dan Brayen. Brayen menatap Niel, "Otak di pake jangan di pajang di kepala." Ucap Brayen menepuk nepuk pundak Niel lalu berjalan meninggalkan Niel sendiri.

I'M Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang