-Dia butuh seseorang di samping dia, walau dia gak minta-
-Lio-
Queen menuruni tangga nya secara tergesa-gesa. Baru saja ia ingin tidur, namun di panggil ayahnya untuk ke ruang keluarga, katanya ingin membicarakan hukuman nya.
"Pelan pelan, nanti kepala nya udah kaya pipa paralon, yang lubang dimana mana," tegur Arsen ikut turun dari tangga.
"Eh- iya bang, maaf. Pipis paralon dua ajah kali," dumel Quee
Arsen mengengam tangan Queen untuk bersama dirinya pergi ke lantai bawah. Sesampainya mereka berdua, semua anggota keluarga sudah ada menunggu mereka. Terkecuali Max
"Maaf buat nunggu." Queen menunduk sopan.
"Kepalanya udah baikan?" Tanya Dion
Queen mengangukan kepalanya, "Udah dikit."
Mereka cukup heran dengan Queen, kepalanya baru pecah, tapi seperti tak terjadi apa apa. Bahkan ia melakukan aktivitas seperti biasa, walau dijaga ketat Abang Abangnya.
"Duduk, kita mau putusin hukuman kamu," ucap Opa
"Udah siap?" Tanya Oma
"Ha?, Siap apa?" Tanya Queen binggung, otaknya ngelang.
"Kamu bakal homeschooling sebulan," ucap Opa
Queen mengangkat mukanya, "Ngak, Queen gak mau!" Bantah Queen
"Lebih baik seperti itu Queen," ujar Indri
Queen bangkit dari duduknya, "Ngak, Queen gak mau, titik!"
"Hukuman ini lebih baik dari kamu keluar dari rumah ini, Queen!" Ucap Dion
"Queen gak mau nanggung dosa. waktu itu Queen udah janji, kalau ada masalah, antara Queen dan Vanya. Berarti yang salah harus keluar dari rumah, jalani hukuman!" Jelas Queen
"Tapi kamu gak salah!" Balas Indri
"Kalau gitu gimana kalau Queen bilang, malam itu Queen yang salah?" Tanya Queen dengan mata berkaca-kaca, ia tak tahan harus menghancurkan kepercayaan keluarga terhadap nya.
Semuanya terdiam.
"Gak, kamu gak salah," ucap Dion
"Queen yang salah, hukum Queen cepat!" Teriak Queen
"Sekali Daddy bilang Tidak, tidak!" Bentak Indri
"Kenapa?, Kenapa?. Kenapa kalian gak mau liat kenyataan yang ada?, Bukti sudah ada di depan mata kalian, tapi kenapa, masih percaya sama Queen, Ha?" Ucap Queen dengan nada tinggi
"Bukti apa?!" Bentak Opa
"Pisau di tangan Queen," ujar Queen pelan. "KENAPA KALIAN GAK TANYA, KENAPA PISAU ITU ADA DI TANGAN QUEEN, HA?!" Teriak Queen dengan suara bergetar, sembari air mata yang sudah membasahi pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...