Seusai melakukan ritual berendam nya di kamar mandi, ia membukakan pintu kamar. Karena sedari tadi Brayen menunggu diluar.
"Gimana bang?" Tanya Queen
Brayen melihat Queen dari atas sampai bawah, mencoba menyesuaikan dengan perkataan Bara. Queen menggunakan piyama lengan panjang, hingga Brayen tak bisa melihat luka yang Bara maksudkan
"Dari mana?" Tanya Brayen
"Je-jenguk Vanya," jawab Queen
"Itu ajah?" Tanya Brayen lagi.
"I-iya itu ajah." Queen semakin gugup, apakah Bara memberitahukan Abangnya.
"Ini luka, kenapa?" Tanya Brayen, memegangi punggung tangan Queen yang ada sedikit goresan.
Queen menarik tangan nya, "Gak kok, ini cuman kegores dikit di pintu tadi." Bohong Queen.
Brayen semakin curiga, tapi ia sembunyikan kecurigaan itu. Menunggu, apa yang dikatakan Bara terjadi.
Brayen berjalan ke nakas dekat tempat tidur, lalu mengambil minyak, untuk dioleskan di tangan Queen. Perlahan lahan dan berhati hati, Brayen mengoles luka di tangan Queen.
Queen menatap wajah Brayen. Mereka begitu tulus menyayangi dirinya, apakah harus ia hancurkan semua itu?
"Udah," ucap Brayen saat selesai mengoles luka Queen
"Makasih bang." Queen tersenyum manis
"Kamu istirahat dulu, muka nya pucat. nanti Abang bangunin kalau udah jam makan malam," pesan Brayen dan langsung diangguki Queen
Brayen keluar dari kamar Queen, seketika Queen menghembuskan napasnya lega. Tapi ia bertanya tanya, apakah Bara memberitahukan Abangnya atau tidak?
Queen merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, pikirannya mengingat kata kata Alea. 'Hidup adalah pilihan. Mau hidup bahagia tapi dengan kebohongan, atau hidup dengan kejujuran yang menyakitkan'
"Jika kejujuran itu menyakitkan, tapi membawa senyum buat semua orang. Kenapa tidak?" Queen tersenyum senang, mungkin ini jalan terbaik walau menyakitkan di awal.
•~•||•~•
Queen menuruni tangga rumahnya dengan, tergesa gesa. Tak sadar ia hampir menabrak Oma nya, namun dengan cepat Queen mengelak, dan alhasil ia yang terjatuh.
Queen terjatuh dari anak tangga ke 3 dari atas. Ia terguling melewati beberapa anak tangga, sampai kebawah.
Oma yang yang menyaksikan itu langsung terkejut. Omanya itu langsung berteriak memanggil seluruh isi rumah.
Seketika semuanya keluar dari tempat mereka berada, dan melihat Queen yang sudah tergeletak tak berdaya, di lantai bawah
Brayen menggendong Queen hendak pergi membawanya ke rumah sakit, tanpa mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...