-Membuat sahabat bahagia adalah mood booster bagi kita, walau hal tersebut menyiksa diri sendiri-
••
Hari ini libur, lomba pun nanti hari Senin. Semua Abang Abang Queen tengah berkumpul di ruang tengah apartemen, menonton Spongebob, termasuk Alex dan Arsen.
Sedangkan Queen tengah pusing dibuatnya, ia ingin hidup bebas diluar sana seperti burung berterbangan. Tapi ingin melangkah ke dapur untuk mengambil cemilan saja sudah ditahan.
"Queen minum obat," Arsen meletakan segalas air dan 1 pil obat di tangan nya.
"Gak mau," ucap Queen
Semuanya menatap Queen, Queen langsung terkesiap di tempat.
"Ini vitamin bukan obat," ujar Arsen
Queen menerima pil obat dari tangan Arsen. Tadinya ia ingin mendiami mereka, agar abangnya menuruti kemauannya, tapi gagal karena mereka tidak dalam mood yang baik.
Queen meneguk air minum sampai habis, karena vitamin tak mau turun.
"Habis?"
"Adik kita langkah, dia itu semacam spesias yang udah mau punah. Makannya gitu," Bisik Brian pada Niel
Queen membola matanya, "Spesias punah?, Vitamin nya gak mau turun makannya Queen minum banyak!" Bantah Queen.
"Kita ngomong Spongebob tuh yang lagi jemur pakaian di dalam air, kegeeran kamu!"
"Awas ajah." Queen menunjuk Abang Abangnya sembari menyipitkan matanya.
Tok... Tok .. tok..
"Niel coba buka," suruh Alex
Niel bangun dari tempat duduknya dan membuka pintu, mereka semua melihat siapa yang datang, dan betapa terkejut nya Queen, Alex dan Max, saat melihat Justin di depan pintu apartemen Queen.
Justin juga tak kalah terkejutnya, ia datang di waktu yang salah. Max dan Alex langsung bangkit dan menghampiri Justin, "Justin," sambut Max dan Alex.
Mereka bersalaman ala pria di sana, Justin mundur beberapa karena Max yang terus maju, sedangkan Alex menutup pintu apartemen perlahan.
Queen didalam sudah panik, takut Justin mati dibunuh kedua Abangnya. Aura kedua Abangnya sangat mengerikan ketika melihat Justin.
"Lo kenal yang tadi?" Tanya Brian pada Brayen
Brayen menggeleng kepalanya.
Tiba tiba suara cempreng Niel terdengar dari arah dapur, semua nya langsung berlari menghampiri Niel di dapur.
Dan lihatlah Niel tengah bergulat dengan seekor ular hijau panjang. Niel memegang pisau, tapi pendek ia ingin memotong namun takut dililit.
"Baygon ajah," ujar Brian
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
أدب المراهقين[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...