1 tahun kemudian....
Keluarga Queen baru saja menerima kabar buruk tentang keadaan Queen. Hampir satu tahun mereka menunggu Queen untuk bangun, sudah banyak kata rindu yang mereka ucapkan ke Queen namun nihil tidak ada balasan dari Queen.
Dan sekarang Arsen baru memberitahukan mereka, jika Queen harus dilepas dengan tulus, sudah hampir satu tahun hidupnya tergantung dengan alat alat rumah sakit, bahkan ulang tahun nya yang ke 16 juga dirayakan bersama diri yang terbaring di tempat tidur dengan mata tertutup.
Arsen tidak pernah menyerah sebelumnya, namun terkadang dokter sendiri tidak boleh mementingkan keegoisan sendiri mungkin pasien sendiri memang sudah menyerah dan ingin pergi pada kebebasan nya sendiri.
Rumah sakit ramai dengan keluarga Queen, Brayen dan Brian yang tadinya pergi kuliah langsung menuju ke rumah sakit saat menerima telepon dari Indri yang sudah menagis sesenggukan.
Melepas berbagai alat yang tertempel di badan Queen sama saja melepas dia pergi untuk selamanya.
Tapi ini sudah sebagai ketentuan dokter.
Dion dan Vian serta Max berusaha menghubungi berbagai pihak untuk melanjutkan alat penopang hidup Queen pada tubuhnya.
Brayen mengirim pesan pada Bara untuk datang ke rumah sakit. Kondisi Queen tambah buruk, dari teman temannya Bara yang selalu ada dan dekat dengan Queen saat koma, dan mungkin adanya Bara bisa membangunkan Queen? Siapa yang tau tentang rasa yang lama antara wanita dan laki laki kan?
Dia tidak menelpon Alea dkk karna mereka sedang ujian kenaikan kelas ke kelas ujian sekarang.
Mereka juga tak jadi kuliah di luar negri demi menunggu Queen untuk bangun. Impian mereka sudah ditunda apalagi jika Queen pergi, mau jadi apa mereka?
Tiba tiba Bara datang dengan tergesa gesa, dia baru bolos kuliah dipertengahan jam selanjutnya karena menerima pesan dari Brayen.
Semuanya menoleh pada Bara.
Sempat mereka ingin melarang untuk Bara masuk tapi, Dion, Vian serta Max dipanggil ke kantor mereka, tapi tidak dengan Max dia di panggil pihak rumah sakit. Jadi tak sempat menegur bara, hanya bisa menatap tajam anak itu.
Situasi ini tak di sia siakan oleh Bara, dia masuk ke ruangan Queen. Namun terhenti di dalam saat ada Indri yang sedang menangis sambil memegang tangan Queen.
Indri menoleh ke pintu ada bara di sana. Dia melap air matanya, lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan ke Bara. "Lima menit, jangan lama."
Setelah mengatakan itu Indri keluar, membiarkan waktu untuk Bara.
Bara berjalan ke Banker Queen, "Heii."
"Apa kabar di sana?"
"Indah yah tempatnya sampai ogah mau balik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...