Ekstra Chapter-

13.9K 1K 107
                                    

Queen menstandar motornya di garasi rumahnya, dan berlari masuk ke dalam rumah buru buru. Hari ini dia tepat lulus Sekolah mencegah ke atas dan baru saja pulang dari mencoret coret baju SMA merayakan kelulusan mereka.

"Omaaaaa!" Teriak Queen yang baru masuk. Dia ingin meminta ijin untuk pergi jalan jalan merayakan kelulusan mereka dengan teman temannya, namun pasti tidak diizinkan oleh Abang Abangnya, dan jalan ninja yang dia ambil adalah melalui Omanya.

Keadaan makin baik, saat Queen sembuh dan pulang dari rumah. Omanya sangat memperhatikan Queen, bahkan jika Queen salah dan di marahi Abang atau Abang Abangnya, omanya satu satu orang yang akan membelanya.

Queen berlari ke ruang tamu, namun terhenti saat melihat tamu orang tuanya di sana, dia buru buru lari karena dia dalam kondisi berantakan, nanti dikatakan aneh aneh lagi.

Queen berlari melewati dapur, karna tidak liat jalan dia menabrak Niel yang tengah mencuri makanan. Biasanya Queen marah, namun tidak sekarang, ini bukan waktunya.

Queen pergi ke kamarnya dan menukar baju, dan berjalan ke arah ruang tamu. Sengaja tidak ingin peduli, agar di panggil.

"Queen!" Panggil Indri.

Queen menoleh,"Eh iya mom?" Queen berjalan dengan sopan ke arah mereka.

"Udah pulang?, Lulus gak?" Tanya Max

"Kebetulan belum bang, masih ngemis di jalan, Queen udah di depan mata juga masih tanya udah pulang?, Buat apa Abang sekolah selama ini?. lulus dong anak pintar gini masa gak lulus."

Max menarik Queen untuk duduk di pangkuan nya, "Ada es krim di kulkas, Abang beliin, makan sana," bisik Max di telinga Queen.

"Malas jalan," ucap Queen. Namun semenit kemudian ia mengingat Niel yang tadi ada di dapur.

"Yaudah sama sama." Max bangkit dari duduk dan hendak pergi dengan Queen, namun berhenti karena teguran dari Dion

"Max ada tamu itu, kamu gimana sih?!"

"Ga penting, Queen mau makan es nya dulu."

Queen menatap 2 pasangan suami istri dengan anak perempuan berpakaian feminim sambil menunduk dengan mengorek ngorek roknya.

Tidak perlu di beritahukan juga Queen sudah tau, dia melepas tangan max yang mengengam nya, "Bang di sini ajah, kasian cewenya malu malu kucing, tapi cantik hehe. Queen mah ada Abang lain lagi, kalau mau perlu Queen untuk memberikan restu sih panggil ajah soalnya royalti yang Queen dapat banyak hehe."

Queen menyengir kuda sambil berlari kecil pergi menjauh. Mereka tertawa melihat adik Max yang memiliki tingkah lucu, "Anak nya Lucu, baru lulus SMP yah?" Tanya wanita paruh baya, ibu dari gadis itu.

Indri tertawa renyah, "Engga hehe, udah lulus SMA. Maaf soal tadi, mulut Queen gak bisa di jaga, nyercos terus, anak nya juga gak bisa diam, Abang nya ajah di marahin."

Mereka makin tertawa lagi dengan sikap Queen.

Queen bersandar di pintu dapur sambil menatap mereka dengan sedih "Punya emak gini amat dah."

****

Queen pergi ke kamar Abang nya Brayen dan Brian, "Bang!" Panggil Queen.

"Bisa di tebak, dia akan masuk kamar kita jika dia memiliki keperluan saja." Jawab Brian.

"Bensin Queen abis bang, oh yah besok Queen mau jalan jalan bareng teman di ijinin yah, kali ini ajah. Nanti kan Queen bakal sekolah lagi di luar belum tentu bareng mereka."

Brayen meletakan uang berwarna merah lima lembar di depan Queen, "Isi bensin, sekalian buat besok jalan jalan sama teman."

Queen mengesek 3 lembar ke arah Brayen, "Ini ajah, soalnya saldo Queen masih banyak "

I'M Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang