-Berjanjilah untuk bersama ku, dan tidak akan pergi ke tempat yang tak bisa aku capai-
•Brayen Antares Verhossen•
••
Brayen mengucak matanya, ia terbangun di pagi ini dengan nyawa seadanya. Brayen melihat sekelilingnya, dimana dia?
Setelah kemarin Queen pikir pikir, tidak mungkin ia harus menyuruh Abang Abangnya pulang, pasti nyawa mereka akan melayang dirumah sendiri. Alhasil Queen meminta tolong pada satpam untuk menyeret Abang Abangnya ke apartemen, lewat jendela. Queen sedikit menggunakan jurus ninja pada pak satpam, dan yah mereka terlabui.
Brayen memukul pantat Brian disampingnya, "Bangun!"
"Bentar lagi," ujar Brian
Brayen tak memperdulikan itu, ia memilih keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Ia melihat Queen sedang menyiapkan makanan di dapur.
Brayen menyeret kursi Bar, untuk diduduki nya.
"Puas?, Puas minum minumnya?" Omel Queen galak
Brayen diam tak bersuara, tak lama Niel dan Brian datang dengan muka panik. "Anjir gue pikir di culik," ujar Niel ngos-ngosan.
"Coba cium baju kalian baunya, bikin muntah!" Omel Queen, sembari menyendok nasi goreng ke piring.
Mereka mencium baju mereka masing masing, "Perasaan wangi," Gumam Niel
Queen meletakan kasar piring di atas meja bar, "Wangi?, Itu namanya wangi, Ha!!" Bentak Queen, sambil menunjuk baju mereka dengan spatula yang masih panas.
Mereka terlonjak kaget. Dan langsung diam, sambil menunduk.
"Kalau ada masalah larinya ke Tuhan!, Bukan mabok abang..." Ucap Queen dengan suara tinggi.
"Lagi masalah, lari ke mabok, lari ke rokok, lari ke Klub. Enak?, Iyah enak mantap lagi, nanti baru rasa api neraka!"
"Muka ajah bersih, ganteng, suka ibadah. Eh Masalah larinya ke mabok. Punya otak itu di pake, biar gak goblok!" Dumel Queen
"Berasa diomelin Emak gue," Bisik Brian
"Ini lebih ngeri bang," tambah Niel
"Ngomong apa kalian?" Bentak Queen sambil menunjuk mereka dengan sendok.
"Nga--"
"Kalau Queen lagi ngomong jangan dibantah!" Sela Queen.
Mereka langsung menganguk.
"Sekali Queen liat kalian mabok, rokok, sama ke klub, gak akan Queen anggap kalian Abang Queen!" Ancam Queen
Mereka langsung mengangkat muka, "Jangan dong," Ujar Brayen
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Roman pour Adolescents[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...