Bagian 82

9.7K 1K 409
                                    

Jangan sampai kamu menyesal di saat penyesalan itu tak berguna lagi-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan sampai kamu menyesal di saat penyesalan itu tak berguna lagi-

•Bara Axelio, A•

_

Brayen, Bara Alex, Brian, Niel, kawan kawan Queen, inti Antraxz lainnya mereka berlari mendorong banker Queen panik, melewati lorong rumah sakit yang sepi itu.

Queen jatuh dari lantai 6 Roftop hotel, akibat dorongan dari seseorang. Queen jatuh tepat di kolam yang dalamnya tak sampai 1 meter.

Kepalanya terbentur di lantai kolam, saat dia jatuh, kolam yang tadinya bersih Sekarang penuh darah.

Arsen yang mendengar adiknya dilarikan ke rumah sakit langsung memberikan kepercayaan ke dokter lain untuk operasi yang seharusnya ditangani olehnya, agar dia bisa menangani adiknya sendiri.

"Queen sedikit lagi, bertahan jangan tidur!" Ucap Alea disamping kepala Queen.

Sesampainya di depan IGD gawat darurat semuanya berhenti, banker Queen dirai oleh para suster di sana.

Brayen memaksakan diri untuk masuk, sampai salah satu perawat menahan dan menjelaskan padanya.

"Silahkan tunggu diluar pak."

"Gue mau masuk anji--"

"BRAYEN!!" Bentak Arsen dari dalam.

Brayen mundur beberapa langkah, perawat tadi langsung menutup pintu. Menit kemudian Brayen merosot ke lantai, badannya penuh darah karena luka tembakan, kepala Queen juga bocor akibat benturan lantai, dia seperti mandi darah sekarang.

Semuanya lemas di sana, berkali kali menyebut nama Tuhan untuk menyelamatkan nyawa Queen. Beda dengan Alea yang menangis karena menyesal atas segala perbuatanya.

Tiba tiba bunyi langkah kaki mendekat ke arah mereka. Ada Max, Roy, Arlon, Rio, Justin, Mark mereka semua datang ke unit gawat darurat.

"Gimana keadaan Queen?" Tanya Max pada Brayen.

Brayen menggeleng kepalanya lemah, bahwa dia tidak tau apa apa.

Max menendang Brayen, "Gimana keadaan Queen?!" Bentak Max.

"Max ini--" Roy mencoba menahan Max untuk tak melukai adiknya sendiri.

Kata Roy terpotong saat Max menerobos masuk ke dalam ruang operasi Queen. Seketika badan tegap dan gagah itu tiba tiba lemah, saat melihat banyak alat alat yang menempel di tubuh Queen.

"Apa yang Kamu lakukan di sini?, Keluar cepat!!" Sentak Arsen kesal, inilah mengapa mereka melarang orang masuk ke ruang operasi.

Max yang tak kuat dan bersandar di dinding saja itu, langsung di seret ke luar ruang operasi.

Di dalam Arsen berkutat dengan banyak alat alat, Queen geger otak, tubuh Queen juga sudah sangat banyak menggeluarkan darah.

"Cek stok darah A-, cepat!!"

I'M Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang