Queen mendongak melihat Graha dan teman temannya serta Ray dan Vanya dari atas sedang melihat ke arahnya. Lagi lagi muka Kunti itu selalu menjengkelkan.
"Patungan lawan anak kecil yah Om?" Teriak Queen dari bawah.
"Punya nyawa berapa kamu, ha?" Sahut Graha dari atas, lalu tertawa terbahak bahak.
"Banyak Om, Queen rataain kalian juga gampang!" Teriak Queen menyombongkan diri.
Mereka semua menertawakan Queen, "Yasudah kalau begitu, rataain anggota saya dari bawah sampai lantai 5, kamu menang" ucap Graha.
"Okeh Queen terima, tapi gak pake senjata sama sekali gimana?"
"Terserah," teriak orang orang dari lantai satu sampai lima.
Queen tersenyum miring, memasukan pisau kecilnya itu di saku celana. Dan pada hitungan yang ketiga, Queen berlari menyerbu, satu persatu orang dari lantai bawah.
Jumlah mereka jika diliat liat, tidak sampai 5000 orang, yang berarti ada kelompok lain yang berjaga jaga di luar sana.
Queen memukul satu persatu orang, menendang, menggelintir, membanting, menendang. Bahkan mereka menyerang ramai ramai, membuat Queen memukul salah satu, lalu memutar orang tersebut sampai kakinya nya mengenai teman temannya sendiri.
Bugh.
Bugh
Krak.
Brak.
Saking kesalnya Queen membanting orang di meja sampai patah, lalu patahan dari meja, di pakai untuk memukul yang lain.
Alhasil semuanya terjatuh tak berdaya di lantai, sembari cacingan memegang badan mereka yang sakit dipukul oleh Queen.
Queen melanjutkan langkahnya ke lantai 2, ia menaiki tangga itu dengan buru buru, dan berhadapan dengan 10 orang berwajah sangar, namun mereka berbeda dengan yang lain, mereka menggunakan kemeja hitam yang kancing di atas dibuka.
"Ehem." Queen mengibaskan rambutnya.
"1 lawan 1 atau patungan?" Tanya Queen, melipat kedua tangannya di atas perut.
"Satu lawan satu dek, kita gak takut sama bocil," ucap salah satu dari mereka.
9 orang mundur, dan satu maju. Queen merenggangkan ototnya.
Dan hitungan ke 3 mereka berdua bergulat di sana membabi buta. Queen memukul kepala bagian belakang orang tersebut lalu memukul perutnya berulang kali. Sampai tak sadar orang tersebut sudah tak sadarkan diri karena pukulan di bagian kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...