_Semua nya tergantung, bagaimana permainan mu, mempermainakan kita_
-Brayen Antares Verhossen-
••
"Kalian semua sudah siap?" Ucap Brayen
"Siap!" Ucap pasukan Antraxz serentak
Setelah Rio memberitahukan letak markas utama Phoneix Bryaen dan Radit dengan cepat menyusun rencana menyerang Phoneix.
Kini mereka semua sudah berada di depan markas utama Phoneix, semua nya terpencar dan bersembunyi di balik semak semak. Mereka melakukan penyerangan pada malam hari
Alister akan menyerang depan sedangkan Antraxz bagian belakang untuk siap membakar.
Queen memegang tangan Brian erat, sungguh sekarang ia sangat takut. Ini tak seperti ekspetasi nya, sebelumnya ia tak pernah melakukan penyerangan besar besaran seperti ini. Di tambah Alea tak ada membuatnya takut.
Biasa nya hanya ia dan Alea menyerang musuh dengan cara diam diam. Ia bisa, membakar Markas Phoneix sendiri, secara diam diam, malah itu ia sangat berani. Tapi lihat lah sekarang jantung nya seperti sedang disko di dalam
"Queen mau pulang," cicit Queen
"Sapa suruh tadi mau ikut," cibir Niel
Queen melirik Niel tajam. "Jangan sampai Abang mandi bensin malam malam!" Ucap Queen mengangkat jergen yang ia pegang itu
"Shutt, tetap di belakang Abang, jangan ngilang," bisik brian
Semua pasukan mengepung markas itu, kiri, kanan, depan, belakang sudah di penuhi pasukan alister dan Antraxz.
Beberapa anggota dari Alister dan Antraxz berjaga Jaga di rumah sakit. Dan yang lain nya ikut untuk menyerang markas utama.
Dari info yang di dapat Alea dan Queen, hari ini bakalan ada acara peresmian besar besaran anggota baru Phoneix.
Queen sempat menyarankan untuk melakukan penyerangan saat malam hari di saat semua nya teler karena minum mabuk, namun Alister bersikeras untuk menyerang seperti ini.
Karna jarak mereka yang cukup berjauhan, mereka menggunakan earphone khusus untuk saling berkomunikasi.
"Berapa penjaga yang di luar?" Tanya Brayen lewat earphone khusus
"Depan 70, samping kiri kanan 50," jawab Deon di balik tembok, cukup jauh jarak ia dan Brayen
Deon di tugas kan untuk memantau lokasi lewat Drones. Deon berada dalam mobil ia bersama Jihan, memantau pergerakan musuh lewat komputer dan Drones
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...